"Gue pulang duluan ya. Nama instagram lo, bbychsr kan?,"
"Heh? Lo kok tau? Jangan-jangan..."
"Masih inget komentar dari shnj? Itu gue. Nanti gue dm ya. Dadah~"
******
Di pagi hari ini, cuaca sedang buruk. Sedari tadi air turun dari langit tanpa berhenti. Shania memperhatikan langit yang sudah berhenti menurunkan air tetapi masih mendung. Ditemani segelas teh manis hangat digenggamannya.
"Dm gue kok nggak dibales-bales sih sama dia," monolog Shania. *Dm = Direct Message
Shania tetap mengirimkan pesan kepada Boby, sampai detik ini belum dibalas satu pun. Ia lupa kalau sekarang status dirinya masih punya orang. Beberapa pertanyaan ia pertanyakan kepada Boby lewat pesan tersebut. Seperti :
'Boby, udah sampe rumah?'
'Udah mandi?'
'Udah pakai baju?'
'Rambut kamu ada berapa helai?'
'Kamu punya bulu kaki? Kumis? Bulu dada? Ada berapa helai?'
'Ini Shayang."
Shania kembali membaca pesan-pesan yang ia kirimi kepada pria muda tampan itu. Bahkan sapu tangan miliknya belum dikembalikan oleh Boby.
Shania PoV
"Halo teteh,"
"Hai, Shan. Hari ini bisa ketemuan nggak? Sama yang lain juga,"
"Wahhhh. Bisa banget, teh. Jam berapa? Dimana?,"
"Jam 4 sore aja, di cafe Unch yang pemiliknya Gre,"
"Gre? Shania Gracia? Yang alay itu? Astaga, nama cafenya menggambarkan pemiliknya banget,"
"Haha iya tuh. Nanti Gre juga gabung kok,"
"Siap, teh."
Sekarang udah jam 2 siang, dan aku masih belum beranjak dari jendela kamar. Sungguh nyaman. Merasa jomblo aku tuh.
Aku langsung berdiri dari tempat duduk yang nyaman itu dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuh ini yang bau dan lumayan berantakan.
Didepan kaca yang besar, aku mulai memilih baju mana yang cocok untuk dipakai sekarang. Sudah 10 menit aku memilih, tapi tetap tidak ada yang cocok.
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Missing You ✔
Fanfiction"Sudah saatnya untuk melupakannya." "Eh tapi ketemu lagi sama dia. Melupakan dia nya kapan-kapan aja deh ya~ Percayalah, bahwa move on itu susah. Tapi lebih susah buat mecahin kode dia." Note:Ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar.