Ep. 5

884 90 17
                                    

Saat dikamar Shania melihat jaket kulit tergantung dibelakang pintu. Shania mencoba mengingat siapa pemilik jaket tersebut.

"Ya ampun! Punya Boby! Astaga, gue kok pikunan gini sih."

Shania mengetuk-ngetuk pelan kepalanya. Karena teriakannya yang lumayan kencang, Skye terbangung dan langsung loncat turun dari pelukan Shania.

"Uang yang di cafe tadi juga belum gue ganti. Astaga!"

******

Shania terbangun dari tidurnya, ia mengeratkan pelukannya ke Skye.

Rasanya pengen jadi Skye deh, dipeluk sama Shania.

Tapi masa jadi anjing:(

Shania sedikit menggeliat disana, ia membuka pelan matanya. Mencoba menyesuaikan dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam matanya.

"Padahal gue males ketemu sama Mario, tapi daripada gue nggak ada tumpangan buat ke kampus. Apalah daya."

Shania menghabiskan waktu 20 menit didalam kamar mandi. Lama banget mba, saya aja dikamar mandi cuma 5-10 menit:(

Memilih baju yang akan dipakai selama 10 menit. Saya aja milih baju nggak sampai 5 menit Shayang:(

Make up tipis 5 menit. Saya nggak bisa make up:(

Biasa cewek emang suka gitu, segalanya lama. Tapi, saya nggak gitu. Padahal saya cewek lho:(

Dengan waktu yang sangat lama ia gunakan untuk mandi, memilih dan memakai baju, dan berdandan. Mario masih belum datang atau pun memberi kabar kepada Shania.

Akhirnya satu pesan masuk untuk Shania.

Mario💖

Mario : Maaf, Shan. Aku nggak bisa anter kamu ke kampus

ShaniaJ : Kok nggak bilang dari tadi sih!

Mario : Ada kerjaan mendadak

ShaniaJ : Gitu aja terus alasannya! Nggak sekalian aja alasannya karena lagi selingkuh sama yang lebih cantik?!

Mario : Apa sih kamu! Jaga ya bicara kamu! Yang ada kamu tuh yang selingkuh sama Boby!

ShaniaJ : Kok jadi kamu yang marah

Mario : Serah lah. Kamu bikin mood aku jelek pagi ini.

ShaniaJ : HARUSNYA AKU YANG NGETIK ITU!

ShaniaJ : Bodo! Aku ngambek!

Shania membanting ponselnya ke kasur, entah kenapa secara perlahan air mata mengalir dipipinya.

"Hiks.. astaga gue kok jadi cengeng gini sih," ujar Shania menghapus air matanya yang terus menerus mengalir.

Knock knock knock knock
Knock on my door

Seseorang mengetuk pintu kamar Shania.

"Shania, ada yang dateng nih nyariin kamu," ujar Larisa di luar pintu kamar Shania.

[2] Missing You ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang