"Hay, sayang. Habis dari mana kamu, hm? Opa dateng, cucu opa pergi," ujar opa pura-pura marah.
"Tadi Shania habis jalan sama Boby." Shania berbalik dan dengan gerakan tangan seolah menyuruh Boby untuk mendekat. "Ini Boby, Opa."
"Saya Boby," ujar Boby sambil salim.
"Iya." Opa berbalik menatap Kris dan Larisa. "Opa pulang sakarang ya."
"Kok cepet banget, Shania kan baru sebentar ngobrol sama Opa nya,"
"Kamu lama sih pulangnya. Nanti Opa kesini lagi atau kamu yang main kerumah Opa."
Setelah pamit dan basa-basi sebentar, Opa bersama anak buahnya mulai berjalan kearah pintu rumah. Namun terhenti tepat disamping Boby.
"Ingat perjanjian kita kemarin."
*****
5 tahun kemudian.
"Dia jagain kamu 'kan? Pernah bikin kamu nangis gak? Cerita sama Opa kalau kamu di sakiti sama si cungkring,"
"Aku baik-baik aja kok, Opa."
"Ini anak-anak Opa yang masih kecil gimana kabarnya?,"
"Aku baik, Opa. Berubah gak baik kalau Kyle mulai galau,"
"Emangnya dia kenapa?,"
"Dia suka marah-marah gak jelas kalau lagi berantem sama pacarnya."
"Apaan sih lo rempeyek udang." Kyle melempar bantal sofa ke Zara yang duduk di sebelah Opa. "Jangan dengerin omongan Zara, Opa. Dia tuh yang udah punya pacar."
"Jadi, adik-adiknya kak Shania ini udah pada punya pacar? Kok gak pernah dibawah ke rumah sih, hm?," ujar Shania duduk disebelah Kyle.
"Aku gak punya pacar ya."
Zara tersenyum jahat. "Parah sih, masa kak Aya gak dianggap."
"Aya?," ulang Shania
"Gue jahit juga ya mulut lo yang ember itu."
"Ah aku takut." Zara pura-pura bergidik ngeri sambil melindungi kepalanya dari lemparan bantal sofa yang ditayangkan oleh Kyle yang duduk disebelahnya.
Rumah dari pasangan BobNju tambah ramai ketika semua keluarganya dan temannya sudah berdatangan. Apalagi kalau sudah ada Keynal, Vino dan Dyo pasti akan tambah ramai ketika Boby sudah selesai dan pulang dari pekerjaannya diluar negri.
"Aya gak diajak kesini, Kyle?," tanya Dyo
"Diem-diem atuh, Kak." Wajah Kyle tambah datar. "Gak, kasian nanti dia disini digodain sama om-om."
Dyo memanyunkan bibirnya dan mengalihkan pandangan dan perhatiannya ke Zara yang sedang sibuk memainkan ponselnya.
"Sibuk amat, mba. Lagi chat sama ayang bebeb ya?," goda Dyo
"Sok tau. Aku lagi chat sama mas Boby tau,"
"Oh ya? Dia udah sampai mana? Lama amat, gue udah lapar nih," ujar Keynal
"Depan komplek katanya."
Shania mengerutkan keningnya saat mendengar kabar bahwa Boby sudah berada di depan komplek. "Kok dia gak ngabarin sih ke gue."
Veranda yang kebetulan sedang berdiri dibelakang ShaniaJ menepuk pundaknya. "Mungkin karena Zara daritadi lagi chat sama Boby, jadi cuma bisa ngabarin ke adiknya." Shania tersenyum dan mengangguk.
"Eh! Diem deh!" Semua orang yang ada didalam ruang tengah termasuk Opa terdiam yang membuat ruangan tersebut hening.
Kyle berdecak dengan raut wajah yang kesal. "Itu suara mobil, palingan mas."
KAMU SEDANG MEMBACA
[2] Missing You ✔
Fanfiction"Sudah saatnya untuk melupakannya." "Eh tapi ketemu lagi sama dia. Melupakan dia nya kapan-kapan aja deh ya~ Percayalah, bahwa move on itu susah. Tapi lebih susah buat mecahin kode dia." Note:Ada beberapa adegan kekerasan dan bahasa kasar.