Bagian S E P U L U H

61 8 0
                                    


Aku pergi bukan berarti perasaan ini mati. Hanya saja keberadaan ku sepertinya tak pernah berarti.

▪️ ▪️ ▪️

Keesokan harinya, Reyna sudah siap untuk segera berangkat ke sekolah. Hari ini ia sangat tidak bersemangat untuk sekolah, pasalnya ia sangat mengantuk dan lemas. Karena ia pulang dari rumah sakit pukul 10.30 malam.

Sekarang Reyna dirumah hanya seorang diri. Ia menyiapkan semuanya juga sendiri. Dari mulai mencuci pakaian, mencuci piring, menyapu, mengepel, menyetrika baju sekolahnya, sampai memasak ia lakukan sendiri. Tetapi jika kakanya Rynai sedang libur kerja, ia membantu pekerjaan rumah.

Entah sampai kapan mamahnya akan sembuh dari penyakit Leukaemia. Sudah satu bulan lebih mamahnya dirawat tetapi keadaannya sama saja. Ia ingin memindahkan mamahnya ke rumah sakit yang lebih bagus, tetapi biaya yang jadi permasalahan nya. Reyna bingung harus mencari uang kemana. Ia ingin bekerja seperti kakanya Rynai, tetapi sang kakak tidak memberikan izin. Kata sang kakaknya, ia hanya ingin Reyna fokus dalam sekolahnya agar bisa menjadi seorang yang sukses nanti dan bisa membahagiakan mamahnya dengan prestasinya kelak.

Sekarang Reyna baru saja turun dari angkutan umum. Ia berjalan memasuki gerbang SMA Bhakti Mulya. Ia berjalan menelusuri koridor yang tidak begitu ramai karena siwa dan siswi belum sepenuhnya datang.

Ia berjalan sambil mendengarkan musik tak lupa memakai headset bewarna pink kesayangan nya. Sesekali ia menyanyikan lagu kesukaannya yang sedang ia putar.

I know what you did last summer

Look me in the eyes my lover

I know what you did last summer

Tell me where you've been

"Ehmm" deheman seseorang dari belakang Reyna. Reyna berbalik badannya kebelakang dan sekarang ia melihat Rendy dengan memakai jaket bomber bewarna maroon dengan baju seragam di keluarkan, tas yang di sampirkan di bahu kanannya, rambut nya yang basah 'mungkin dia baru mandi'  dan tak lupa senyuman paling coolnya yang membuat Reyna diam terpaku melihat ketampanan yang dimiliki Rendy.

"Kenapa? Gue ganteng ya?" godanya saat melihat Reyna yang menatapnya.

Reyna kegelapan.
"E-engga! So ganteng, iya!!" ujarnya sesekali mengalihkan pandangannya dari Rendy.

"Alah, gausah muna deh lo jadi cewek"

"Bodoamat" langsung meninggalkan Rendy dan berjalan ke kelasnya.

Dasar cewek! Lagi pms kali ya, bawaannya sewot mulu.

▪️ ▪️ ▪️

Kringg.. Kringgg...

"Reyn, cepet napa si. Gue laper ni" titah Vio pada Reyna yang sedang membereskan buku buku di meja nya.

"Sabar kenapa si. Suruh siapa ga sarapan" jawabnya sambil menutup sleting tasnya.

"Yee.. Lo tau sendiri kan kalo gue paling anti sama yang namanya 'sarapan' emang lo mau pas pelajaran pertama gue boker di kelas? Hah?"

"Najis, jorok lo jadi cewek!"

"Bodoamat, yu ah!" ajaknya yang menggandeng lengan Reyna.

Sesampainya di kantin, Reyna dan Viola duduk di barisan pojok depan kantin.

DON'T GO PLEASETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang