☘Blood #10☘

4.1K 609 14
                                    

So Hyun sudah bangun setengah jam yang lalu. Sekarang ia sedang duduk memperhatikan pintu yang tertutup. Ruangan itu tak memiliki lampu, penerangannya hanya terbuat dari lentera dari api kecil yang terperangkap dalam kaca kristal.

Ingin sekali ia pergi dari tempat ini. Namun apa daya. Dirinya seakan terkurung di sangkar emas yang begitu mewah.

Terlebih barang-barang di kamar itu seolah mencirikhaskan bawah ia berada di tempat yang salah.

Pintu itu terbuka. Memperlihatkan tubuh seseorang yang telah 'membunuh' Yoongi. Ia mendekati So Hyun dengan membawakannya sepiring makanan dan segelas minuman.

"Makanlah." Ucap Taehyung.

Enggan untuk menatap namja itu, So Hyun berucap. "Kenapa kau melakukan itu?" Tanyanya membuat Taehyung mengerti apa yang dimaksud yeojanya.

"Membunuh laki-laki itu?" Langsung saja So Hyun menatap mata biru milik Taehyung. Dengan mata sembap dan wajah lemas, ia mengangguk.

"Jimin-ie dan Jungkook-ah sudah memperingatkan mu untuk tidak mendekatinya. Tapi, kau tetap saja keras kepala."

"Aku tidak mengerti." So Hyun tertunduk menatap jari-jarinya yang bertautan.

"Aku tidak terlalu pandai untuk menjelaskan sesuatu. Lambat laun kau akan mengerti." Taehyung mengangkat dagu So Hyun agar menatapnya, namun yeoja itu sudah lebih dulu menepis tangannya.

"Jangan pernah menyentuhku!" Bentak So Hyun. Ia menatap namja di depannya dengan tajam walau terkesan lucu bagi Taehyung.

"Kau lucu sekali." Setelahnya Taehyung terdiam. Pancaran matanya juga meredup setelah mendapatkan penolakan dari So Hyun. Ia berjalan menjauh namun berhenti diambang pintu.

"Makanlah, setelah itu kau boleh berkeliling. Tapi, jangan pernah mencoba untuk kabur. Karena aku akan selalu mengawasimu." Ucap Taehyung berlalu pergi tanpa menutup pintu kamarnya.

Sedikit ada rasa sedih dan kecewa yang dapat So Hyun lihat di mata Taehyung. Entah mengapa ia menjadi merasa bersalah.

Sadar akan apa yang ia rasakan, So Hyun akhirnya beranjak dari tempat tidur. Ia memilih membersihkan tubuhnya ketimbang memakan makanan yang Taehyung bawakan.

Tak lama menghabiskan waktu dikamar mandi. So Hyun menatap megahnya kamar Taehyung. Nuansa klasik membuatnya merasa berada di sebuah istana. Belum lagi kamar mandi milik namja itu benar-benar mewah.

"Omo!" So Hyun langsung menuju pintu. Ia berniat menutup pintu yang terbuka itu namun tubuhnya menegang kala Taehyung sudah lebih dulu menampakan wujudnya.

"Aaah!!!! Pergi!! Pergi! Pergi!"

Bukannya pergi, Taehyung malah mematung ketika melihat So Hyun di hadapannya.

"Pergi!" So Hyun menutup pintu itu. Ia bersandar sambil menutup mata.

Sungguh, kali ini degup jantungnya seakan mengila. Bagaimana tidak, So Hyun begitu malu lantaran dirinya hanya mengenakan sehelai handuk yang ia temukan dikamar mandi.

"Ohh aigoo yaa. Bagaimana ini? Ini sangat memalukan." Rengek nya.

Sedangkan Taehyung masih berdiri di luar. Ia dapat mendengar rengekan yang So Hyun utarakan. "Begitu menggelikan." Pikirnya.

Dalam hati Taehyung terkikik geli. Yeojanya begitu lucu dengan ekspresi yang sangat mengemaskan. Ia mengetuk pintu itu. Tapi, orang yang ada didalam tak merespon apapun. Taehyung terus mengetuk pintu itu hingga terdengar sahutan dari dalam.

"Mwo??!" Walau kamarnya kedap suara. Taehyung mampu mendengar teriakan So Hyun dari dalam.

Taehyung tak lekas bicara. Mau berbicara sekeras apapun, So Hyun tidak akan bisa mendengarkannya dari dalam. Dirinya masih terus mengetuk pintu itu.

Klak

Pintu terbuka, namun hanya sebagian kecil. Bahkan Taehyung tidak bisa menyelinap kan tangannya di celah pintu tersebut.

Ia menghela nafas panjang sambil memasukkan kedua tangannya di saku celana. Padahal dirinya bisa masuk tanpa melalui pintu sekalipun.

"Mwo??" Ulang So Hyun merasa bahwa Taehyung tidak bisa mendengar suaranya.

"Bajumu."

"Eoh?" So Hyun mengernyit bingung mendengar suara Taehyung yang begitu kaku, seakan namja itu tidak pernah berbicara sebelumnya.

Belum lagi apa yang Taehyung bicarakan membuatnya terheran-heran. "Baju? Apa maksudnya??" Batin So Hyun bertanya.

"Maksudku," Taehyung berbicara seolah ia bisa membaca pikiran So Hyun. "Jangan memakai pakaian itu lagi, itu terlalu ketat untukmu." Ucapnya.

Mengerti apa yang Taehyung berbicara, akhirnya So Hyun berkata dengan nada ketus. "Lalu aku harus memakai apa?!" Tanyanya.

"Aku sudah menyiapkan beberapa pakaian untukmu di lemari. Kau---"

"Pergi!"

Taehyung terdiam tanpa mau meninggalkan tempat dirinya berada. Sedangkan So Hyun sudah menutup pintu kamar. Cukup keras.

So Hyun mengunci pintu itu dan berjalan menuju lemari. Ia melihat isi lemari tersebut. Beberapa gaun putih dan pakaian wanita tertera disana. Tapi, So Hyun mengambil salah satu gaun putih untuk ia kenakan.

"Apa semua ini untukku? Dia bilang beberapa tapi ini banyak sekali." Gerutunya memakai gaun putih itu dan memperlihatkan dirinya di cermin.

Gaun tersebut sangat sederhana namun terkesan elegan di tubuh So Hyun. Polos tanpa adanya aksesoris yang berlebihan. Ia suka itu. Lalu pandangan So Hyun tertuju pada kalung yang bertengger di lehernya.

Kalung itu adalah hadiah yang Yoongi berikan untuknya. Lagi-lagi ia teringat pada namja itu.

So Hyun membatin. "Sekarang apa yang harus aku lakukan?"

Ia bahkan belum mengerti kejadian apa yang sedang menimpanya. Namun, kalung itu membuat perasaan So Hyun seakan begitu dekat dengan Yoongi.

Larut dalam keterdiaman, akhirnya So Hyun berjalan menuju pintu. Ia terlalu bosan untuk berdiam diri di kamar yang begitu sunyi. Saat ia membuka pintu, So Hyun terkejut karena ada seseorang yang menatapnya begitu intens.

~«TBC»~

Maaf kalau masih banyak typo, mohon diberi votment.

Blood, Sweat, And TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang