☘Tears #26☘

3.4K 476 27
                                    

Pagi ini, Jimin duduk di sofa dengan tangan kanannya yang memegang sebuah Sagwa merah nan mengoda.

"Makanlah." Jimin menuruti ucapan Yoongi dan mulai mengigit apel itu. Tiba-tiba tubuhnya terasa panas namun tak mengeluarkan keringat sedikitpun.

Tak lama setelah itu, seseorang membuka pintu kamarnya. Jimin hendak melihat siapa yang berkunjung. Namun tangan Yoongi menghalangi penglihatannya.

Disatu sisi, rasanya ada yang menghilang dari diri Jimin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disatu sisi, rasanya ada yang menghilang dari diri Jimin. Ia merasa tak memiliki keseimbangan antara gelap dan terang.

Sagwa yang semula ia pegang kini terjatuh dan menggelinding di lantai.

Yoongi terdiam cukup lama, namun ia tidak menyadari kecerobohannya yang telah menipu diri sendiri. Siapa yang ia lenyapkan? Baik atau buruk?

Nyatanya kedua kepribadian Jimin sangat sulit untuk ditebak, hingga yang telah hancur adalah kepribadian yang jahat. Namun bukan berarti semuanya berbeda, Jimin tetaplah dirinya yang memikul dendam perihal kematian sang ibu.

"Hitamku telah hilang, apa yang telah kau lakukan hyung?" Jimin bertanya, membuat Yoongi menautkan kedua alisnya, bingung.

"Terkadang kami bersatu seperti yin dan yang. Namun seringkali kami berpisah untuk menemukan jati diri masing-masing. Kau menghancurkan sisi gelapku hyung, aku... "

Tangan Jimin mengepal. Ototnya bahkan terlihat jelas dengan tulang yang seakan ingin keluar dari tempatnya.

Yoongi tersenyum, entah untuk apa. Baginya tidak semudah itu membuat sebuah kekalahan sebelum memulai pertempuran, bukan?

Jika ia bisa mengendalikan So Hyun, maka Jimin pun bisa walau ia harus membuang sebagian kekuatannya untuk menyegel pikiran dongsaeng nya ini.

Beberapa saat lalu sebelum dirinya memberikan sagwa yang Namjoon berikan untuk Jimin, Yoongi menemukan selembar kertas kuno yang terselip di antara buku kusam.

Ia membacanya walau tulisan yang tertera adalah aksara kuno.

"Seseorang seringkali memiliki dua kepribadian yang bisa hidup berpisah. Terkadang bisa putih, namun juga bisa hitam. Mereka penuh dengan keseimbangan. Dimana yang satu merasa lemah, maka yang lainnya akan mempertahankan...

... Jika sisi putih menghilang, maka kehancuran yang akan terjadi dan kehancuran itu disebabkan oleh sisi hitam. Namun saat putih masih ada, ia tidak bisa damai jika tak ada hitam. Maka jangan hancurkan hitam jika tidak bisa memberikan sisi gelap pada putih."

Yoongi mengeluarkan sebuah kain panjang berwarna hitam yang ia ambil dari pakaian ibunda Jimin ditumpukan almari lama. Dengan segera, ia mengikat kain tersebut hingga menutupi kedua mata dongsaeng nya.

 Dengan segera, ia mengikat kain tersebut hingga menutupi kedua mata dongsaeng nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blood, Sweat, And TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang