☘Tears #21☘

3.5K 472 12
                                    

So Hyun merasakan matanya begitu berat, namun ia memaksanya untuk terbuka. Pandangan yang pertama kali ia lihat adalah Kim Taehyung yang sedang menatapnya tanpa berkedip.

Setelah itu fokusnya teralihkan pada beberapa namja yang berdiri di belakang Taehyung. Tak terkecuali Yoongi, dia juga berada di kamar itu.

"Kau baik-baik saja?" Jimin mengawali. Ia menatap So Hyun dengan gurat khawatir.

"Apa yang terjadi? Kenapa kalian semua berkumpul di sini?"

So Hyun mengernyit, kepalanya begitu pening. Bahkan Taehyung membantunya agar bisa duduk bersandar pada kepala ranjang.

"Aigoo~ apa kau melupakan sesuatu?" Tanya Namjoon yang menurut So Hyun sangat ambigu. "Melupakan apa?" Batinnya.

"Molla." So Hyun menggeleng pelan.

"Maksud Namjoon-ie adalah apa kau mengingat sesuatu sebelum kau pingsan?" Tutur Hoseok meluruskan. "Tapi, kurasa kau tidak mengingatnya." Lanjut pria itu membuat semua yang ada disana menatapnya dengan bingung.

"Apa maksudmu? Pingsan?" So Hyun bingung dengan pembicaraan yang menurutnya aneh ini.

Jimin melangkah mendekat. "Nde, kau pingsan di luar mansion. Dan kami tidak tahu sudah berapa lama kau berada disana."

So Hyun mencoba berfikir keras. Namun semakin lama kepalanya semakin sakit. Lehernya juga seakan ada yang mencekik. Begitu sulit untuk sekedar bernapas.

"Jangan dipaksakan, minumlah." So Hyun menerima air yang Taehyung berikan dan menenggak nya habis. Terasa sensasi segar, seketika kepalanya sedikit ringan dengan lehernya yang terasa lebih lega.

"M-mwo? Bisakah V hyung berucap sekali lagi? Ini sangat langkah. Uwah! Daebak! So Hyun-ah, kau membuat hyung beku ini mencair." Jungkook berdecak kagum. Gelagatnya begitu heboh, memecahkan keheningan yang ada.

Pasalnya laki-laki itu sangat jarang mendengar Taehyung bicara, apalagi jika namja itu selalu berdekatan dengan Hoseok. Dipastikan Taehyung tak akan berucap satu katapun. Karena melalui Hoseok lah Taehyung mengusulkan jalan pikiranya.

Tak

"Appo!"

"Kau pikir Taehyung-ie adalah es batu?! Hah?!" Lagi-lagi Hoseok menjitak kepala Jungkook. Bibirnya mencebik.

"Arraseo! Tapi jangan memukul kepalaku lagi." Keluh Jungkook memilih menjauh dari Hoseok dan mau tak mau harus dekat dengan Jimin.

"Bisakah kalian berdua diam? So Hyun sedang kebingungan sekarang." Semua atensi tertuju pada So Hyun setelah mendengar ucapan Seokjin.

"Aish, aku tidak bisa membaca isi otak yeoja menyebalkan ini. Kurasa pikirannya akan blank jika dia memaksakan diri." Ujar Hoseok.

Seokjin bertanya dengan halus. "So Hyun-ah, terakhir kali apa saja kejadian yang kau ingat sebelum pingsan?"

"Maksudmu tidur? Seingatku aku terbawa tidur saat menangis." Jawab yeoja itu sambil menatap Taehyung.

"Menangis?" Jungkook mengernyit bingung.

"Itu terjadi kemarin malam. Bisakah kalian pergi?" Semua memperhatikan Hoseok, kecuali Taehyung.

Jungkook bertanya mewakili beberapa kebingungan saudaranya. "Wae?"

"Ini kemauan Taehyung-ie. Dia mau kita semua meninggalkannya bersama So Hyun. Dia juga sudah tahu apa yang terjadi pada yeoja itu." Tanpa ada yang menyadari, salah satu diantara mereka terkejut namun tetap bisa ia sembunyikan.

Blood, Sweat, And TearsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang