"Jin hyung, siapa dia?" Tanya Hoseok. "Apa dia tamu kita? Tapi, sebelumnya aku tidak pernah melihat seseorang datang ke mansion ini."
Seokjin menggaruk kepala belakangnya, ia bingung harus menjelaskan dari mana. Sedangkan adik pertamanya hanya diam mendengar ucapan Hoseok.
"Hosik-ie, dia---"
"Aku hyung mu." Ucap Yoongi memotong ucapan Seokjin.
"Mwo??! Aish! Kau pasti bercanda." Hoseok menggelengkan kepalanya tak percaya.
Ia melangkah meninggalkan kedua iblis yang kini menatapnya. Tubuh Hoseok bertabrakan dengan adiknya yang memiliki postur tubuh lebih tinggi dari saudara lainnya.
"Yak! Namjoon-ie, menyingkir lah dari hadapanku."
"Mau kemana?" Tanya Namjoon pada Hoseok.
"Itu bukan urusanmu, cepat pergi!" Decaknya kesal, apalagi melihat tatapan Namjoon yang kelewat datar.
"Sireo." (Tidak mau).
"Aigoo, sebenarnya apa yang kau inginkan? Hah? Aku tidak punya waktu meladeni orang gila sepertimu."
"Aku disuruh Jin hyung ke kamarnya. Dan bukankah kau habis dari sana?"
"Kalau iya, wae?!"
Namjoon menghela napas, Hoseok selalu berkobar-kobar jika sedang marah. "Apa yang dia katakan?"
"Tidak ada, tapi orang gila yang ada di kamarnya mengatakan kalau dia itu hyung kita."
Namjoon mengernyit bingung, namun secara tiba-tiba ia menarik Hoseok untuk menemaninya kekamar hyung tertua.
"Yak, apa yang kau lakukan?! Cepat lepaskan tanganku! Namjoon-ie!! Aish!" Hoseok berdecak, dengan pasrah ia mengikuti langkah kaki Namjoon.
"Hyung,"
"Oh, Namjoon-ie? Hosik-ie?" Sahut Seokjin.
"Jadi, apa yang ingin hyung jelaskan?" Tiba-tiba Jimin datang dan bertanya. Disampingnya sudah ada Jungkook yang sedang meminum whisky, namun langsung diambil dan di tenggak habis oleh Namjoon.
"Yak, hyung." Jungkook merajuk.
"Akan kuganti, tapi nanti."
"Aishhhh!" Decak Jungkook setelah mendengar ucapan Namjoon.
Semua terdiam saat seorang namja datang dengan tatapan datarnya.
"Eoh! Min Yoongi?" Jungkook terbengong.
"Apa yang dia lakukan disini? Kukira dia sudah tidak ada." Sela Jimin menatap namja itu. Cukup membingungkan.
"Dia saudara kita, adik pertama ku." Sahut Seokjin.
"Aku tidak mengerti." Jungkook berucap dan disetujui ketiga kakaknya.
"Begini, sebelum kalian terlahir. Suga, maksudku Yoongi sudah lebih dulu lahir. Ia hanya menetap di dunia manusia dan sekarang dia kembali ke mansion ini." Jelas Seokjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blood, Sweat, And Tears
أدب الهواة"Mata teduhnya saat itu tiba-tiba menyerang hatiku. Suaranya dengan manis memikat jiwaku. Dia pangeran yang terlahir kelam bertemu denganku pada malam." Kim Sohyun, hidup di abad ke-21. Kehidupannya yang diselimuti rasa aneh hingga ia dibawa pada ma...
