Berhenti...Aku ingin berhenti... cukup sudah sampai disini...
Dari kejauhan Daehwi memperhatikan Samuel dan Seonho yang masih sibuk berbelanja. Senyum cerah yang terpampang di wajah kedua adiknya itu nampak berbeda.
Entah mengapa Daehwi merasakan sebuah getaran aneh di hatinya. Ada perasaan takut yang diam-diam menyeruak di dalam sana, namun ia mencoba untuk menepisnya.
"Hyung aku sudah selesai"
Daehwi mengangguk. Tinggal menunggu Seonho selesai dan mereka bisa langsung pulang ke rumah masing-masing.
"Hwi-ya??" Seonho mendekat kearahnya dengan wajah tertekuk.
"Wae?"
"Stok mi instannya habis" kata Seonho sambil menunjukkan wajah kecewanya.
"Hmm" Daehwi tersenyum. Syukurlah. Si anak ayam bisa diet untuk sementara waktu dari makanan tidak sehat seperti itu.
"Hyung. Aku tinggal di apartemenmu sampai besok ne?" Pinta Samuel tiba-tiba
"Andwe" tolak Daehwi mentah-mentah.
"Wae?"
"Aku mau istirahat dengan tenang. Kalian pulang saja ke rumah kalian sendiri. Aku lelah"
"Geurae...tapi besok aku ke apartemenmu lagi boleh kan hyung?" Samuel memasang puppy eyes-nya yang membuat Daehwi mau tidak mau mengiyakan perkataannya. Daehwi itu paling tidak bisa kalau harus melihat hal-hal menggemaskan terjadi di depan matanya dalam waktu yang lama.
"Aku bagaimana, Hwi-ya?" Tanya Seonho.
"Apanya yang bagaimana? Kau tentu saja harus berangkat ke sekolah, Seonho-ya"
"Ah..jebal..aku masih rindu berat sama kamu, Hwi-ya" rengek Seonho manja. Ia lalu memeluk Daehwi dari samping dan membuat Samuel memutar bola matanya malas.
"Ish. Lepas. Kalian sudah selesai membayar, kan? Kita berpencar dari sini saja"
Daehwi pun keluar terlebih dulu dan meninggalkan kedua anak ayamnya terlantar di depan pintu super market dengan memandangi punggungya yang mulai menjauh.
"Yah.. dia meninggalkan kita" kata Seonho tidak percaya
"Ini semua karena kamu terlalu berisik" omel Samuel
"Enak saja. Daehwi itu sudah biasa denganku. Lain halnya denganmu" elak Seonho.
"Memangnya ada apa denganku? Ya. Aku itu teman masa kecilnya"
"Aku juga"
"Masa?"
"Iya"
"Tidak percaya"
"Huh~ sudahlah" Seonho memalingkan wajah. Bertengkar dengan Samuel hanya akan membuat dirinya merasa lapar. "Eih bukannya itu..."
Seonho tiba-tiba saja menunjuk ke arah seberang jalan yang tidak jauh dari tempat mereka berdiri saat ini. Samuel mencoba mengikuti arah pandangnya.
"Hey. Bukankah dia namja yang malam itu menemui Daehwi-hyung?" Tanya Samuel sambil menunjuk ke salah satu objek yang mereka perhatikan.
Bukannya menjawab pertanyaannya, Seonho justru malah mengabaikannya. Dia terus melihat ke arah dua namja itu dengan tatapan marah dan tanpa sadar tangannya meremas kuat kantong plastik berisi belanjaan yang dibawanya.
Tanpa pikir panjang Seonho lalu langsung menyebrang jalan.
Samuel terperanjat kaget melihat aksi nekat Seonho.

KAMU SEDANG MEMBACA
IF YOU
Фанфик"Aku harus melupakanmu namun melupakan bukanlah hal yang mudah"-Lee Daehwi "Harusnya aku memperlakukanmu lebih baik lagi ketika aku memilikimu"Bae Jinyoung