#16

1.1K 161 41
                                    

"Bae Jinyoung, aku membencimu" Daehwi berkata dingin. Manik matanya menatap tajam pada Jinyoung yang terlihat terkejut dengan pengakuannya. "Aku-aku sungguh-sekarang ini...hiks...aku sangat membencimu. Kau jahat!" Lanjutnya lagi meski terbata-bata.

Seumur hidup seorang Lee Daehwi, baru kali ini ia berani menyampaikan seluruh kekecewaan yang membuncah di hatinya.

Baik Jihoon maupun Samuel yang menjadi saksi bisu atas apa yang terjadi di antara mereka, semuanya diam. Tidak ada yang berani menyela atau mencoba melerai. Keduanya sama-sama membiarkan Daehwi mengungkapkan perasaan seperti apa yang selama ini coba dia pendam seorang diri terhadap Jinyoung. Bagi mereka, Daehwi sangat berhak menyampaikan perasaannya, dan Jinyoung harus mau menerimanya dengan lapang dada karena dia memang bersalah.

"Aku bisa menahannya saat 2 bulan lamanya kau mencoba membohongiku. Kau berkhianat dibelakangku dengan Jihoon-hyung. Aku juga bisa mengatasi rasa kehilanganku setelah kau memutuskan hubungan kita dan memilih kembali padanya. Aku mencoba berlapang dada dengan hal itu. Aku mencoba memaafkan kalian"

Samuel melirik ke arah Jihoon yang kini diam menundukkan kepala disampingnya. Sepertinya namja itu juga dibuat menyesal dengan keadaan yang ada.

"Jika teman-temanku mencoba untuk melindungi perasaanku terhadapmu, itu hak mereka! Jika mereka tidak suka dengan keputusanmu terhadapku, itu juga hak mereka! Diantara kita Seonho-lah yang termuda. Aku akui dia memang kekanakan, susah diatur dan sering membuat para hyung kesal dengannya. Tapi hyung, harusnya kau mengerti kenapa diantara yang lain hanya dia yang gencar mencecar kalian berdua. Hiks..."

Daehwi berhenti sejenak saat nafasnya mulai sesak ditengah tangisnya yang keras.

"Dia adalah orang terdekatku di Korea setelah Woojin-hyung. Kami menyayangi satu sama lain, kami biasa menjalani hari-hari kami bersama dan berbagi suka duka setiap harinya. Dia sudah seperti saudara bagiku. Dan aku-aku tidak akan tinggal diam kalau sampai saudaraku itu terluka karena orang sepertimu!"

Tes
Tes
Tes

Air mata penuh sesal itu lolos di kedua mata Jinyoung. Dia menangis. Menyesal, sudah pasti. Dia sangat menyesal. Begitu banyak masalah yang dibuat olehnya hanya karena dia ingin kembali bersama orang terkasihnya.

"Kau menangis, hyung? Kau baru menangis sekarang setelah seluruh kekacauan yang kau buat ini berimbas pada salah satu dari adikmu? Kau tidak pantas untuk itu hyung! Bahkan untuk berdiri di sini pun kau tidak pantas!" Daehwi kembali melontarkan kalimat kebencian yang membuat tangis Jinyoung makin keras.

"Enyah kau dari sini hyung! Aku tidak rela kau menunggui Seonho di sini! Kau yang membuatnya terluka seperti ini! Pergi!"

Daehwi mendorong-dorong tubuh Jinyoung, mencoba mengusir namja itu dari pandangannya.

"Hyung, tenanglah, ini rumah sakit hyung" Samuel memegangi Daehwi, memeluknya dari belakang agar namja itu tidak membuat keributan yang mungkin saja dapat mengakibatkan mereka semua terusir dari sini. "Jihoon-ssi, sebaiknya kau bawa kekasihmu ini keluar terlebih dulu"

***

"Hyung" panggil Jinyoung lirih pada orang di sampingnya, Park Jihoon. Sedari tadi namja itu memang masih menemaninya duduk di area taman rumah sakit setelah Daehwi mengusirnya beberapa jam yang lalu.

"Wae Jinyoungie?"

"Aku hanya ingin tanya. Apa hyung juga membenciku?"

"Kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu?"

"Aku hanya ingin tahu hyung. Daehwi membenciku. Apa hyung juga membenciku?"

"Jika kau ingin tahu, maka inilah jawabannya, Jinyoungie. Hyung tidak membencimu. Mungkin hyung hanya sedikit kesal dengan perlakuanmu yang ceroboh terhadap Seonho. Dalam hal ini hyung juga bersalah Jinyoungie. Seandainya...seandainya saja hyung segera menjauhimu saat mereka bilang kau sudah memulai hubungan baru dengan Daehwi saat hyung masih kuliah di luar negeri. Semuanya mungkin tidak jadi serunyam ini. Hyung benar-benar egois. Harusnya hyung bisa mengalah pada Daehwi dan membiarkan kalian bahagia bersama, tapi hyung tidak melakukannya. Sekarang menyesal pun sudah tidak ada gunanya. Yang bisa dilakukan hanya berharap mendapatkan maaf dari mereka dan memulainya kembali"

IF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang