#17

1.2K 153 41
                                    

Aku menunggumu begitu lama...

Aku terluka... kesempatan itu tidak datang padaku

Suasana rumah sakit pagi ini sangat tenang. Tidak terasa Daehwi telah menghabiskan waktunya selama 17 jam berada di tempat ini.

Semalaman menginap di rumah sakit, tidak bisa dipungkiri Daehwi merasa tidak nyaman dengan segala keadaan yang ada. Dia harus tidur dengan posisi kaki tertekuk karena sofa yang ada di ruangan tidak cukup untuk menerima postur tubuhnya yang lebih panjang. Mau tidur dengan posisi duduk pun susah karena di bawahnya ada penghuni lain di sana.

"ugh~aku masih ngantuk" rengek Daehwi lalu menundukkan kepalanya di samping Seonho yang masih lelap tertidur di ranjang pasieannya.

"tidur saja, Hwi-ya"

"omo! Kau mengagetkanku, Guanlin-ah"

Guanlin hanya tersenyum tipis melihat keterkejutan Daehwi atas kedatangannya. Dia lalu menaruh keranjang berisi buah yang dibawanya di atas nakas. Untuk Seonho-kah? Tentu saja tidak. Mana mungkin Seonho akan memakannya kalau sampai sekarang saja dia belum bisa membuka mata. Guanlin sengaja membawakannya untuk Daehwi. Anggap saja itu sebagai rasa terima kasih karena Daehwi sudah menggantikannya menjaga Seonho selama dia berhalangan hadir kemarin.

"wajahmu benar-benar buruk. Tidurlah sebentar, nanti aku bangunkan"

"beraninya kamu mengatai wajahku buruk setelah aku bantu menjaga kekasihmu disini semalaman" ucap Daehwi pura-pura kesal. Ia mempoutkan bibirnya di hadapan Lai Guanlin dan membuat namja itu tertawa gemas karena ulahnya.

"hehe~ gomawo Hwi-ya sudah mau menjaganya untukku~" Guanlin memeluk Daehwi dari samping. Tubuhnya yang wangi jadi mengingatkan Daehwi kalau dirinya sendiri saat ini belum mandi. Iuhhh~

"yang lain mana?"

"Euiwoong-hyung dan Haknyeon-hyung ada jadwal kuliah pagi. Mungkin mereka baru bisa datang sore nanti. Hyungseob-hyung...dia sedang mengikuti kelas khusus, kau tau kan?? Dia dan Woojin hyung akan..." Guanlin menggantungkan kata-katanya. Tiba-tiba saja alisnya bergerak naik turun seolah memberi kode tertentu pada Daehwi yang kini sedang mengerutkan kening karena tingkah anehnya.

"ah~ oke aku paham" sahut Daehwi bersemangat setelah mengerti apa yang dimaksud oleh Guanlin  "Woojin hyung berarti tidak datang hari ini? Apa dia sedang menemani kesayangannya disana?"

"Woojin-hyung tadi dia berangkat bersamaku. Tapi dia menurunkanku di gerbang rumah sakit. Dia bilang mau belikan sarapan untuk kita dulu baru ke sini"

"baguslah kalau begitu. Aku memang sudah lapar Guanlin-ah"

"Hwi-ya, apa yang dilakukan namja itu di sini?" tanya Guanlin setelah menyadari sosok lain dalam ruang rawat kekasihnya. Seonggok manusia bernama Kim Samuel tengah meringkuk di bawah sofa. Dilihat dari posisinya saat ini yang bisa dibilang sangat tidak elit untuk dilihat, pasti kesadaran namja itu masih kosong.

"dia menginap disini juga semalam" jawab Daehwi singkat. Dia lalu memakan salah satu apel yang ada dalam daftar bawaan Guanlin tanpa mengupasnya terlebih dulu.

"jadi semalam kau tidur dengannya?"

"apa maksudmu tidur dengannya?"

"eih? Kenapa wajahmu kesal begitu? aku kan Cuma tanya" ucap Guanlin. Agaknya saat ini dia sedang ingin mencoba untuk menggoda sahabat sebayanya itu

"Kata-katamu itu terlalu ambigu"

"kau saja yang mengartikannya secara berlebihan"

"anak ini~"

IF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang