#23

971 154 65
                                    

Hari-hari Daehwi masihlah sama. Dirinya yang kini tengah berjalan menyusuri lorong kampus setelah selesai mengikuti mata kuliah ke dua tetap murung seperti biasa.

Dua hari...sudah dua hari Daehwi mengetahui semuanya namun namja itu tidak lantas berani menemuinya.

Hh~

Helaan nafas berat terdengar darinya. Dia merasa lelah.

Dia melewatkan waktu dua hari untuk tidak menemuinya. Dia melewatkan banyak jam untuk menahan rasa rindunya.

Bruk!

"Akh~hyung"

Karena tak fokus pada jalan akhirnya dia menabrak seseorang. Seseorang yang memanggilnya dengan sebutan 'hyung'. Tunggu. Apa dia mengenalnya??

Daehwi menundukkan arah pandangannya. Dan betapa terkejutnya dia melihat Kim Samuel terduduk di depannya saat ini.

"Yak. Muel? Apa yang kau lakukan di sini? Kau masih memakai seragam sekolah. Bagaimana bisa kau lolos dari satpam? bocah sepertimu mana boleh masuk ke area kampus begitu saja"

"Hyung..jangan banyak bicara. Bantu aku bangun dulu" rengek Samuel. Dia menjulurkan tangannya dan memasang wajah menggemaskan bak anak kecil yang akan menangis karena tidak diperbolehkan membeli manisan oleh ibunya. Daehwi segera membantunya berdiri dengan benar.

Beberapa mahasiswi mencoba untuk curi-curi pandang dengan namja di hadapannya.

Ck. Apa-apan mereka. Dia kan hanya anak Smu. Pikir Daehwi

"jadi apa yang kau lakukan di sini?

"Hanya sekedar melihat-lihat saja"

"Eih..mana mungkin. Ayo katakan. Kau sedang apa di sini? Kau membuntutiku sedari tadi?"

"A-ani"

Jelas sekali kalau anak ini sedang berbohong. Daehwi membatin.

"Hyung. Ku dengar...dia masuk rumah sakit?"

"Dia, dia siapa?"

"Itu...mantan kekasihmu itu"

"Kau tahu dari mana?"

"Dari Woojin-hyung. Aku mendengar pembicaraan Woojin-hyung dan kekasihnya saat mereka bertengkar di depan pintu ruang rawat Seonho"

Daehwi mengangguk-angguk mengerti. Tapi..

"Hey. Anak kecil. Tidak baik mendengar pembicaraan orang dewasa" omel Daehwi. Namja cantik itu memukul pelan kepala adiknya dan menjepit kepalanya diantara ketiaknya.

"Yak! Lepas hyung! Aku sulit bernafas"

Oke. Daehwi melepaskannya karena dia tidak mau membunuh anak orang

"Jadi tujuanmu kesini sebenarnya apa?"

"Kau pasti sedang sedih jadi aku ingin menghiburmu, hyung" ucap Samuel tulus.

Tidak, dia tidak sedang mencoba untuk mendekati Daehwi lagi. Dia cukup tau bahwa dirinya telah ditolak. Dia datang kesini memang hanya ingin menghibur Daehwi saja.

"Aku senang kau menjagaku seperti ini Muel. Kau benar-benar adik yang baik" ucap Daehwi sambil mengusak pelan rambut hitam Samuel. Senyumnya telah kembali lagi.

"Eum. Hyung. Kajja kita jalan-jalan"

"Tidak. Hari ini aku sedang malas jalan-jalan Muel. Aku mau mengunjungi Seonho saja"

"Aku heran. Disaat kau sedang stres begini kau malah mau mengunjungi namja cerewet itu, hyung"

"Aish.. berhentilah mengatainya. Kalian seperti tom&jerry saja tidak pernah akur"

IF YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang