• Attention #16BibirLoBasah •

3.7K 183 0
                                    

Jika sesuatu hal di lakukan dengan ketulusan, percayalah pasti hasilnya akan sesuai dengan apa yang kita harapkan.

Muhammad Adam wijaya

***

Pagi hari ini cuacanya sungguh cerah. Mentari bersinar terang dari arah timur. Tidak hanya mentari yang cerah, hati Zahra pun ikut cerah. Entah hal apa yang sudah membuatnya menjadi seperti itu.

Pagi-pagi sekali Zahra sudah berangkat ke sekolah. Entah mendapat ilham dari mana, masih pagi buta ia sudah berangkat. Padahal biasanya jam segini boro-boro mandi, bangun saja belum.

Sesampainya di sekolah, ternyata sekolahnya masih sangat sepi. Hanya ada satpam, tukang kebun, dan juga para pedagang di kantin.

Cewek itu mulai memasuki ruang kelasnya, yang ternyata juga masih sangat sepi, tidak nampak sama sekali penghuni.

"Buset, ini sekolah apa kuburan? sepi amat. Ini emang gue yang datengnya kerajinan atau emang murid-muridnya aja yang pada malas?"

Kemudian Zahra melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya yang menunjukkan pukul 06.00.

Cewe itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Gila, perasaan tadi jam 06.45, sekarang kok masih jam segini?" Dalam hatinya ia menggerutu kesal, sambil bibirnya berkomat-kamit. "Terus enaknya ini ngapain dong?"

Setelah berpikir beberapa lama kemudian, ia akhirnya punya ide cemerlang untuk menghabiskan waktunya sebelum bel masuk berbunyi.

"Rooftop."

Zahra segera melangkahkan ke arah tempat yang ingin ia tuju. Sambil sesekali ia menyanyikan lagu favoritnya.

Akhirnya setelah memerlukan perjuangan ekstra untuk menaiki tangga, disinilah keberadaan Zahra sekarang, rooftop.

Zahra menetralkan degup jantungnya yang masih berdebar-debar.

"Akhirnya sampai juga gue ke tempat tujuan."

Zahra merentangkan kedua tangannya, membiarkan hembusan angin menerpa dirinya. Sejuk yang ia rasakan. Ia memejamkan matanya sambil menghirup oksigen yang masuk ke hidungnya.

Cewek itu baru tahu, jika di rooftop sekolah ini bisa melihat pemandangan di luar sana dengan sangat jelas. Gedung-gedung tinggi, pepohonan hijau membuat mata yang melihatnya menjadi segar.

"Kayaknya ini bakal jadi tempat favorit gue di sekolah ini." ucap Zahra sambil menikmati pemandangan di bawah sana.

Zahra mengambil napas dalam-dalam, kemudian ia berteriak kegirangan. Menurutnya, mumpung sekolah masih lumayan sepi jadi tidak ada orang yang merasa terganggu.

"KYAAA, GUE SUKA BANGET TEMPAT INI." teriaknya sambil senyum-senyum tidak jelas.

Sebenarnya, sebelum Zahra datang ke rooftop ini, sudah ada orang yang mendatanginya terlebih dahulu.

Orang itu melihat semua hal yang di lakukan Zahra barusan. Mulai dari Zahra yang merentangkan kedua tangannya, hingga akhirnya Zahra yang berteriak histeris seakan-akan suaranya mampu menyihir para pendengar.

Dan ia juga tahu orang yang sedang bersamanya itu, Zahra murid baru di kelasnya yang mampu membuatnya jengkel saat pertama kali bertemu.

Sebelumnya orang tersebut hanya bersikap datar sambil sesekali ia mengernyitkan dahinya. Ia merasa tingkah laku Zahra absurd dan juga udik.

Tapi setelah tadi Zahra berteriak, ia sudah tidak tahan lagi untuk menanggung beban telinganya setelah mendengar suara ember pecah yang di hasilkan dari mulut Zahra.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang