• Attention #19AdaYangManisTapiBukanGula •

894 35 14
                                    

Maapkan author yang baru bisa balik lagi!!!

Typo bertebaran!

Happy enjoy!! :*

***

Setelah terjadinya perdebatan maupun tantangan yang mereka buat tanpa sadar dan tidak sadar tadi pagi. Mereka memilih bungkam dan tidak ada yang ingin membahasnya kembali. Sampai jam mata pelajaran berakhir mereka berdua tetap tidak ada yang saling bertegur sapa sama sekali.

Adam, setelah bel pulang berbunyi ia lebih memilih pulang terlebih dahulu, bersama kedua teman seperjuangannya. Siapa lagi jika bukan Radit dan juga Angga.

Viona, cewek itu sedari tadi melihat gelagat keanehan yang terjadi diantara kedua temannnya. Ia ingin bertanya, namun ia sedikit merasa tidak enak. Nanti di kiranya ingin mencampuri urusan orang.

Tapi dengan keyakinan penuh ia akan segera menanyakan permasalahan yang terjadi ke orang yang bersangkutan, Zahra. "Ra, lo lagi ada masalah?"

Merasa di sebut namanya Zahra menoleh ke arah suara. Menghentikan kegiatannya yang sedang berlangsung. "Ya gitu deh Vio, "

Viona menghela nafas lelah. "Masalah lagi, sama Adam?" tebaknya.

Seketika mata Zahra melotot tajam ke arah lawan bicaranya. "Kok lo tahu?"

"Ya tahulah. Sama siapa lagi lo punya masalah, selain sama Most Wanted-nya SMA Angkasa," tebak Viona.

Zahra mengangguk setuju. "Iya juga sih."

"Eh lo cerita dong! ada masalah apaan? Gue kepo sumpah." ucap Viona sambil mengangkat kedua jarinya.

Dan mengalirlah cerita yg terjadi di antara mereka berdua.

                                 ***

Teet

"Wah sudah waktunya istirahat saja. Sekian untuk pelajaran bapak hari ini." ucap pak Ucup, guru mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Jam seperti sekarang inilah yg paling di tunggu para murid tentunya. Mereka dapat berhenti sejenak dari mata pelajaran, yang bisa di bilang menguras seisi otak mereka.

"Ya sudah, silahkan kalian istirahat!karena saya tahu, memikirkan seseorang itu juga membutuhkan tenaga." ucapnya lagi, yang kemuadian di susul gelak tawa para muridnya.

"ASHIAP,"

"EAK."

"Tahu aja si bapak apa yg kita rasain." celetuk salah satu murid perempuannya. "Kayaknya bapak pengalaman sekali ya masalah cinta." lanjutnya lagi.

Pak Ucup tersenyum simpul."Tentu. Kalo tidak, bagaimana mungkin bapak memiliki empat orang anak." ucapnya bangga.

"Iyain dah pak." celetuk salah satu muridnya.

"Kantin kuy!" ajak Angga yang paling semangat diantara yang lainnya.

"Ck, oy nyet. Denger gak sih gue ngomong apa?" tanya cowok itu lagi dengan kesal.

Radit, cowok itu memutar bola matanya jengah. "Biasa aja kali nyet!"

Angga, cowok itu menutup kedua matanya menggunakan lengan kanannya. Ia ber-akting selayaknya wanita yg teraniaya. "Dedek tersakiti bang, hiks."

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang