• Attention #10InsidenMemalukan •

3.8K 159 0
                                    

Gue gak nyangka. Kenapa setiap kejadian sial yang menimpa gue selalu ada hubungannya sama lo?
-Zahra Arsyila Malik-

●●●●

Suasana dalam kelas XI IPA 5 sekarang berubah layaknya bukan ruang kelas, melainkan seperti pasar Tanah Abang. Yang selalu ramai dan tidak beraturan.

Kondisi kelas bisa seperti ini di karenakan pak Mamad sedang melanjutkan rapatnya lagi yang sempat tertunda. Jadi otomatis kelas XI IPA 5 sedang free class.

Mangkanya keadaan kelas Zahra sudah tidak beraturan. Kata mereka free class adalah salah satu surga dunia. Karena, jarang-jarang di sekolah, mereka bisa berleha-leha.

Tapi sayang kebahagiaan mereka mungkin hanya bisa sampai di situ. Karena, tidak tahu kenapa cuaca hari ini sangat panas, di tambah lagi ac di dalam kelas XI IPA 5 sedang rusak dan belum sempat di perbaiki. Nasib-nasib....

"Ya Allah, panas banget nih hari?" ucap Radit sambil membuka atasan kemejanya hingga menyisakan dalaman kaos berwarna putih.

"Emang panas, tapi lo nggak usah buka baju segala! Mau pamer?" cibir Viona. Padahal ia sendiri sampai membuka dasinya dan melepaskan satu kancing baju atasnya. Katanya supaya tidak terlalu gerah.

"Bodo amat. Lagian gue juga pakai daleman." jawab Radit dengan santainya sambil melanjutkan aktivitasnya yang tertunda gara-gara komentar Viona.

Sedangkan Viona hanya bisa geleng-geleng kepala.

Keadaan ruang kelas benar-benar sudah tidak beraturan. Semua murid laki-laki kecuali Adam, Radit, dan Angga mereka lebih memilih mojok di pojokan paling belakang  melepaskan atasan seragamnya. Sampai-sampai ada yang bertelanjang dada, pamer perut sixpack.

Jangan berpikiran yang macam-macam loh ya!

Berbeda dengan laki-laki, para murid perempuan menguncir rambutnya tinggi-tinggi, ada juga yang mengibas-ngibaskan tangannya mencari angin.

"Ra panas banget nggak sih?" tanya Viona ke Zahra yang sedang menghadap ke bangkunya.

Zahra sedang melakukan hal yang tidak jauh berbeda dengan teman-temannya. Ia menguncir rambutnya tinggi-tinggi ala pony style. " Iya banget. Rasanya gue pengin nyemplung ke air es."

Viona mengangguk-angguk. "Ra menurut lo ada yang aneh atau gak sih sama orang di samping lo? Kayaknya gak ngerasa kepanasan apalagi kegerahan. Coba deh lo tanya, jangan-jangan dia gak hidup lagi.

Zahra yang sedang asyik melepaskan dasi dan kancing atasnya mengernyitkan dahinya. "Kenapa harus gue? kenapa gak lo tanya langsung, entar kalo gue yang nanya ujung-ujungnya ribut.

Viona mendengus sebal. "Ya karena lo yang paling dekat."

"Lagian yah, mana mungkin tuh orang ngerasa panas, dia kan kulkas."

Adam yang sedang asyik membaca buku kimia merasa terganggu. Kemudian langsung meletakkan bukunya diatas meja. "Lo berdua bisa diam nggak? berisik mulu."

Zahra menatap ke arah Adam dengan kesal. "Siapa juga sih yang berisik, orang Viona cuma  nanya lo panas apa enggak, gerah apa enggak. Heran dech gue sama lo, gak ngehargain temannya banget.

AttentionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang