Part 30

11.5K 753 32
                                    

"Apa..kalian akan menemaniku dan menungguiku saat operasi lusa..?" Taehyung bertanya sambil menunduk. Ia benar-benar merasa takut dan belum siap saat ini.

"Tentu saja Tae..appa dan eomma pasti akan menemani dan menunggu mu.." ucap appa dan eomma Taehyung bersamaan.

"Hyungdeul..? Jim..? Kookie..? kalian bagaimana..?" Taehyung menatap member penuh harap.

"Kami..."

*****

"Kami..kami tidak bisa menemanimu Tae..mianhae.." Namjoon berucap dengan rasa bersalah.

"Apa kalian ada jadwal..?" Taehyung bertanya.

"Ne..dan jadwal itu tidak bisa kami tinggal atau kami batalkan.." Jin menjawab dengan rasa yang sama bersalahnya dengan Namjoon.

"Tidak bisa di tunda juga..?" Taehyung bertanya lirih, ia ingin sekali member bisa menungguinya tapi apa daya jika jadwal mereka tidak bisa di tunda. Mereka harus profesional.

"Mianhae Tae..tapi kami janji setelah jadwal selesai kami akan langsung kesini lagi..janji!" Jin berucap, jujur dalam hatinya ia ingin sekali bisa menemani Taehyung dan menunggu Taehyung yang akan di operasi, tapi sebagai artis mereka harus bekerja profesional.

"Gwaenchana hyung..ada appa dan eomma nanti. Kalian lakukanlah jadwalnya dengan baik..jangan mengecewakan PD-nim dan Army.." Taehyung berucap sambil tersenyum lebar. Ia tidak ingin menjadi egois dan membuat hyungdeulnya merasa bersalah karena tidak bisa menemaninya, walau dalam hati nya ia ingin sekali menahan hyung dan dongsaengnya agar tidak pergi jadwal.

"Hyung yakin..?" Jungkook menatap Taehyung dalam. Ia tau Taehyung sebenarnya tidak ingin di tinggal.

"Ne kookie..hyung yakin, kau tenang saja.." Taehyung tersenyum dan mengusap kepala Jungkook lembut.

"Aku janji akan langsung kemari setelah jadwal itu selesai Tae! Percayalah!" Jimin berucap sambil menggenggam tangan kurus Taehyung erat.

"Ne..ne..aku percaya..kalian tenang saja.." Taehyung menjawab sambil sedikit tertawa kecil. Ia merasa sangat senang bisa berkumpul dengan member seperti saat ini, di tambah kehadiran kedua orang tuanya sungguh membuatnya tambah bahagia.

"Taehyung-ah.."

"Ne appa..?"

"Apa..appa dan eomma boleh pergi mencari makan dulu? Kami lapar..setelah itu kami akan kembali lagi kemari.."

"Tentu saja appa..! kenapa appa meminta ijin segala? Haha..pergilah appa..Tae tidak mau appa dan eomma kelaparan karena menjaga Tae terus..Tae sudah besar.." Taehyung tertawa ketika appa nya ternyata meminta ijin padanya untuk pergi mencari makan.

" Baiklah..anak eomma yang katanya sudah besar ini..kami pergi dulu ne? Jangan nakal..bersenang-senanglah dengan hyungdeulmu..kalau dingin kembalilah kekamar eoh..?" eomma Taehyung berucap sambil mencium pucuk kepala putranya.

"Tae memang sudah besar eomma..hehe..appa dan eomma hati-hati di jalan ne..!" Taehyung tersenyum lebar.

"Ne..kajja kita pergi.." Appa Taehyung berucap dan menggandeng eomma Taehyung pergi.

"Appa mu sangat romatis ya..lihat saja..appa menggandeng tangan eomma.." Jimin berucap sambil terkekeh kecil.

"Bilang saja kau juga ingin di gandeng appa Jim.." Taehyung menyahut.

"yya! Kau kira aku anak Tk?!" Jimin mendelik sebal.

"memangnya Cuma anak Tk yang boleh di gandeng appa nya? Kau mau ku gandeng juga?" Taehyung mencoel-coel dagu Jimin.

Taehyung Hwaiting! - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang