Part 22

10.1K 741 78
                                        

"Ji..Jin hyung..?" Taehyung menoleh ragu kearah Jin yang menatapnya tajam.

"Apa kau tidak lihat jam? Jam berapa sekarang?" Jin masih menatap Taehyung tajam.

"Ja..jam setengah sebelas..mi..mianhae hyung..tadi sedikit macet dijalan.." Taehyung menunduk.

"Sudahlah hyung..ayo kita kekamar.." Namjoon muncul dan mengajak Jin untuk segera beristirahat.

Sepeninggalan Jin dan Namjoon, Taehyung berjalan kekamarnya dengan sedih. Apa member akan membencinya terus? Kalimat itu terus terngiang di kepalanya.

*****

Keesokan harinya, semua member tampak sedang bersiap-siap dengan diri mereka sendiri sebelum berangkat untuk jadwal pertama mereka hari itu. Selepas mereka selesai bersiap satu persatu keluar begitu saja menuju mobil tanpa suara canda tawa atau obrolan seperti biasanya.

"Kalian kenapa eoh?" Sejin yang merasa ada yang aneh dengan anak asuhnya itu membuka suara.

"Tidak ada apa-apa hyung..wae?" Jin menjawab.

"Ania..kalian aneh saja..tumben sekali kalian duduk manis dan tenang.." Sejin berucap santai. Sebenarnya ia tau member sedang ada masalah, hanya saja ia tidak mau begitu ikut campur. Biarkan mereka membereskan masalahnya sendiri, itu yang ada di balik pikiran Sejin saat ini, mungkin. Ia membiarkan Member untuk mengatasi masalah mereka sendiri dan ia hanya akan diam mengawasi selama itu masih batas aman.

"Sekali-sekali kami juga bisa tenang hyung.." Hoseok menyahut.

"Terserah..kalau ada apa-apa cepat selesaikan eoh..jangan lama-lama menahannya..nanti kalian sendiri yang menyesal..ingat, penyesalan selalu datang di akhir..dan jangan sampai itu nanti membuat kalian jatuh kedalam sebuah penyesalan besar.." Sejin menasehati.

"Ne hyung..kau tenang saja.." Jin menjawab sambil menatap lurus kejalan.

"Ueekk..!"

"Taehyung-ah? Gwaenchana?" Sejin yang mendengar Taehyung ingin muntah bertanya kawatir.

"N..Ne hyung..mian.." Taehyung menjawab gugup. Bagaimana tidak? Member sedang meliriknya semua.

"apa kau mual? Kau mau muntah?" Sejin mengecek Taehyung dari kaca spion tengah mobil.

"G...gwaenchana hyung..lebih baik kau cepat sedikit..." Taehyung berusaha menahan mualnya mati-matian.

"Kalau ga kuat lebih baik kau didorm saja hyung..jangan membuat army kawatir.." Jungkook berucap.

"Ania Jungkook-ah..aku baik-baik saja..tenanglah..hyung tidak akan membuat Army kawatir.." Taehyung memberikan sebuah senyuman tipis.

"Hmm.." Jungkook menganggukan kepalamya kecil dan kembali duduk diam.

*****

Sesampainya Bangtan di lokasi jadwal pertama mereka, Taehyung segera turun dari mobil dan berlari menuju toilet terdekat. Ia bahkan melupakan tasnya, sehingga Jungkook yang melihatnya membantu membawanya.

"Yya! Mau kemana kau?!" Jimin berteriak kesal melihat Taehyung yang pergi begitu saja.

"Sudah jangan pedulikan dia..nanti kita telat. Ayo pergi bersiap.." Jin menepuk bahu Jimin dan berlalu, diikuti member lainnya yang ada disana.

Sementara itu di dalam Toilet, Taehyung tampak berdiri lemas di depan cermin. Ia benar-benar merasa tenaganya hilang setelah memuntahkan semua isi perutnya barusan. Nafasnya pun sedikit terengah-engah.

Taehyung Hwaiting! - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang