The Last Hope
NARUTO 👉 Masashi Kishimoto
Fanfiction
♢♢♢
Dingin. Dengan enggan aku menarik kembali selimut hangat yang sudah merosot sampai ke pinggang. Namun baru saja aku akan kembali terlelap, sebuah tangan besar nan kekar bergerak pelan lalu mengeratkan pelukan.
Tangan siapa ini? Seingatku terakhir kali aku masuk apartemen hanya sendirian. Tanpa kawan ataupun penghangat ranjang.
Penasaran dengan tangan misterius itu, pelan-pelan aku pun membalikkan badan. Rambut hitam gelap, kulit putih pucat, rahang tegas, dengan hidung bangir yang nampak sempurna. Ah, jangan lupakan juga bibir tebal yang agak gelap itu. Aku bisa pastikan kalau pria ini seorang perokok berat.
Tu-tunggu! Pria? Pria memelukku?
"Brengsek! Apa yang kau lakukan di tempatku?"
Kesal karena ada pria asing yang seenaknya tidur dan memeluk tubuhku, tanpa basa basi aku pun langung mendorong tubuhnya untuk menjauh.
Sebuah erangan dan raut kekesalan muncul dari wajah pria tampan itu. Dahi berkerut, kelopak mata yang semula menutup pun perlahan memperlihatkan sebuah mata kelam yang begitu indah.
"Ada apa, babe? Apa kau ingin melanjutkan lagi aktivitas kita semalam? Kupikir kau sudah kelelahan," ujar pria itu menyeringai sambil menopang kepalanya dengan tangan kanan.
"Jangan bercanda! Minggir ka..." Selimut tersingkap, menampakkan tubuh ramping berkulit tan yang kini sudah tak "sempurna". Banyak bercak merah di tubuh itu. Aku bukanlah orang bodoh yang tak tahu apa penyebabnya. Tanda merah itu ... bercak itu ... kissmark. Tapi yang jadi masalah terbesarnya adalah: "Mengapa tubuhku jadi seperti ini?!"
♢♢♢
"Sudah baikan?" tanya pria berambut kelam sambil memberikan segelas air putih hangat. Aku mengangguk dan mengambil gelas itu.
Setelah kerongkonganku merasa lebih baik, aku pun meletakkan gelas di atas nakas dan kembali menatap pria itu tajam.
"Hei, kenapa kau menatapku seperti itu? Bukan salahku jika aku lepas kendali karena bokong seksimu itu. Kau benar-benar luar biasa," puji sang pria raven sambil menyulut rokoknya.
"Matikan, aku tak suka bau rokok!" ucapku sinis sambil menyandarkan diri di kepala ranjang. "Kenapa kau melakukan itu padaku? Seingatku kita tak saling mengenal."
Pria itu menghembuskan kepulan asap putih, lalu menatapku. "Tidak saling mengenal? Jangan bercanda, Naruto. Walau kita jarang bertemu, kita sudah saling mengenal sejak lama."
"Naruto?" Aku tak bisa menyembunyikan keterkejutanku. Siapa Naruto? Apa dia salah orang?
"Uzumaki Naruto, tak usah berpura-pura di hadapanku. Selama seminggu ini kau adalah milikku. Apa kau lupa perjanjiannya? Bosmu itu sudah menjual tubuhmu demi proyek film yang akan datang. Jadi, kau tak usah banyak tingkah dan cukup puaskan aku di ranjang."
Perjanjian? Menjual tubuh? Bosku? Tiba-tiba aku merasakan sebuah palu besar menghantam kepalaku. Sakit. Sangat sakit. Tanpa sadar aku pun mencengkram kuat kepalaku sambil meringis.
"Hei, kau tak perlu depresi seperti itu. Bukankah ini bukan pertama kalinya untukmu?"
Bukan yang pertama kali? Astaga, sejak kapan memangnya aku jadi pria murahan yang suka menjual tubuh.
"Katakan, di mana aku sekarang?" tanyaku memberanikan diri.
"Tentu saja di apartemenku."
"Maksudku, kota apa? Negara mana?"
Kulihat kerutan menghiasi dahi pria tampan yang memang sudah memiliki kerutan di kedua sisi hidungnya. Ah, aku baru sadar. Apa pria ini mengalami penuaan dini?"Ini masih di Konoha, Jepang. Apa kau ingin aku bawa ke tempat lain, Sayang?" goda pria itu menjijikan.
Tunggu! Konoha? Jepang? Salah! Semuanya salah! Seharusnya aku masih berada di New York saat ini. Apa yang terjadi?
"Ta-tanggal berapa?" tanyaku menahan rasa gugup, "tanggal berapa sekarang?"
"Hn? 14 Februari 2018. Ada yang salah?"
Ya, tentu saja ada yang salah! Semua salah! Aku seharusnya berada di Amerika, bukan Jepang. Dan yang lebih penting lagi ... tahun 2018? Seharusnya aku berada di tahun 2050. Kegilaan macam apa ini?!
"He-hei, jangan pingsan lagi!"
Dan pandanganku pun menggelap.
♢♢♢
My first Fanfiction
Hope u enjoy it ^^Ren_Thyazeline
(14 Februari 2018)
![](https://img.wattpad.com/cover/138163326-288-k867778.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Hope
FanfictionTerbangun di sebuah kamar yang asing dengan tubuh tanpa busana sudah cukup untuk membuat pria berambut pirang itu terkejut. Belum lagi ia harus menerima fakta kalau ternyata ia menjadi jalang di tahun 2018, mundur 32 tahun dari tahun asalnya di 2050...