Burung bayangan

9.7K 622 8
                                    

halo...kisah ini akan mengawali semua cerita mengenai pengalamanku. mungkin akan terdengar tidak masuk akal, aku pun terkadang berpikir demikian. tapi itulah yang ku alami, mungkin agar mudah dipahami. aku akan merangkainya dalam sebuah narasi cerita.

***

"halo ibu, ada kabar duka dari...." kalimat itu terdengar dari ponsel mamaku. sepertinya sebuah berita duka mengenai orang meninggal. aku tidak tau pasti siapa, yang pasti aku tidak kenal orangnya karena saat itu aku baru berumur sekitar 5 tahun untuk bisa mengingat siapa saja kenalan mamaku.

setelah mendapat telpon tersebut, mama langsung bersiap. ia memakai pakaian serba hitam dari kepala sampai kaki. begitu juga denganku, walau awalnya mama sepertinya tidak ingin mengajakku tapi mau bagaimana lagi, tak ada siapa-siapa dirumah.

"kita mau kemana ma ?"tanyaku.

"ketempat orang ninggal" jawab mama ku singkat.

setelah selesai bersiap, aku dan mama ku segera pergi ke Gereja yang menjadi titik kumpul sebelum pergi ke pemakaman. Disana aku lihat banyak sekali orang berpakaian hitam, tapi tak kulihat satupun anak kecil selain diriku. Setelah semua orang hadir, akhirnya kami berangkat lagi menuju pemakaman dengan mobil gereja.

sesampainya disana, tak ada pemandangan yang bagus hanya kuburan dengan yang terlihat gersang tanpa pohon satupun ditambah matahari sangat terik hari itu. Tapi, aku melihat seseorang yang ku kenal disana.

"Adi" sapaku pada anak laki-laki berkulit putih berdarah chinese disana. Dia adalah teman sekelahku disekolah. Mamaku juga mulai bertegur sapa dengan mama Adi, hingga akhir dari tegur sapa itu adalah aku diminta bermain dirumah Adi saja yang tidak jauh dari sana dan tidak ikut melihat sesi pemakaman itu.

"Iya Adi, ajak Yolan kerumah. Main dirumah aja, panas banget soalnya nanti kamu pusing" ucap Mama Adi. Adi pun segera mengajakku untuk kerumahnya. Disana kami bermain, aku tidak terlalu ingat memainkan apa tapi yang kuingat kami makan kue yang sangat manis disana. sampai aku mulai merasa bosan, bahkan jam sudah melewati pukul 12. Mustahil rasanya kalau belum selesai, akhirnya kuputuskan untuk menyusul mama ku ke pemakaman ditemani dengan Adi.

sesampai disana ternyata acaranya belum selesai. kerumunan orang yang banyak membuatku tak bisa menemukan mamaku, sedangkan Adi setelah menemukan mamanya ia kembali pulang untuk tidur siang. Karena sulit, kuputuskan untuk menunggu saja disekitar sana hingga acaranya selesai. Sambil menunggu aku mulai memainkan tanah dengan tongkat, saat mulai merasa jenuh aku melihat kelangit hingga mendapati pemandangan yang aneh.

sangat aneh menurutku, aku melihat seekor burung terbang dilangit dengan membawa peti yang terlihat seperti peti orang meninggal. Burung itu terbang begitu saja dilangit, anehnya aku sama sekali tidak melihat warna pada burung maupun pada peti yang dibawanya. itulah mengapa aku menyebutnya bayangan, karena benar-benar seperti bayangan.

saat itu aku berpikir "mustahil ada burung terbang bawa peti orang meninggal" tapi itulah yang kulihat. Semakin lama, semaki jauh burung itu terbang. aku terus melihat kearah langit hingga mamaku akhirnya menghampiriku, tanda telah selesainya acara tersebut dan mengajakku pulang. Kembali ku lihat ke langit, tapi burung itu sudah hilang.

Cerita anak IndigoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang