Sebulan menjadi istri andik sekaligus menjadi ibu persit tidak begitu mengganggu pekerjaanku sebagai dokter, aku sudah mulai bekerja kembali di RS dekat dengan yonif.
"Sarapan dulu sebelum pergi apel, nanti kamu gak kuat lagi"
"Makasih, kamu pulang jam berapa hari ini? "
"Mungkin setelah zuhur aku udah dirumah"
"Ohh hati hati dalam bekerja, aku berangkat dulu"
Kucium tanganya seperti biasanya. Sudah sebulan Pernikahan kami tetapi hubungan kami belum menunjukkan ke arah yang lebih baik lagi. Kami masih melakukan urusan kami masing-masing tetapi terbesit di hatiku bahwa rasa cinta itu mulai hadir. Aku berusaha sekuat tenaga agar andik jatuh cinta terhadapku, tetapi aku tak mau terburu buru karena aku tahu bagaimana kisah cinta Suamiku terlebih dahulu. Aku mengetahui semua ini dari sahabatnya yang bernama doni. Awalnya dia tidak mau memberitahukannya kepada ku tetapi aku memberikan pemahaman terhadapnya mengenai hubungan kami, sehingga dia mau membantuku untuk memperbaiki hubungan kami.
Hari ini aku akan pulang terlebih dahulu karena pekerjaanku di rumah sakit tidak begitu banyak, tetapi pada saat aku mau pulang aku melihat sesuatu yang tidak asing bagiku, yaitu laki laki yang sedang bercengkrama dengan seorang wanita, aku memperhatikan laki laki itu, aku mengenalnya, dia andik suamiku, hatiku luluh lantak mengetahui dia bersama wanita lain, sehingga aku memutuskan agar segera sampai ke rumah. Aku menangis meratapi nasibku, disaat aku jatuh cinta, cinta itu tidak berpihak padaku, Aku merasa sakit. Karena kelamaan menangis, aku tak sadar hingga aku terlelap diruang tamu.
"Trid... Astrid"
"Hmmm" geliatku malas, aku benar benar letih hari ini, entah kenapa seharian ini aku memang merasa tak enak badan, ditambah lagi setelah melihat adegan andik dengan perempuan lain, seketika aku tau siapa yang membangunkan ku.
"Kenapa kamu tidur disini? "
Aku langsung bangun, aku tak menggubris pertanyaannya, aku langsung berlalu ke kamar mandi untuk membersihkan diriku.
"Aneh, tumben dia tak menjawab pertanyaan ku, ahh biarkan sajalah"
Aku segera masuk ke kamar, niat awal ku mau membaringkan badanku sebentar, tapi nihil yang ku dapat, aku terkejut melihat seisi kamarku berantakan. Aku berfikir tak biasanya astrid tak merapikan kamar.
"Astrid, ini kenapa kamar kok berantakan? "
"Lupa mau ngerapiinnya tadi" ucapku enteng. "Alasan klasik, kalau malas tu ya bilang malas, gak usah pakai alasan lupa segala"
Aku tak terlalu menggubrisnya karena aku masih merasa sakit hati terhadapnya. Sore ini aku disibukkan dengan latihan Billy bersama ibu ibu persit lainnya, walaupun aku merupakan anggota termuda mereka tak pernah mengasingkanku, aku merasa bersyukur akan hal itu. Dari awal Aku bermain, aku merasakan ada orang yang mengintaiku, tak terasa Hari pun semakin sore, aku memutuskan untuk pulang kerumah, sesampainya dirumah aku tak menemukan andik.
"Tumben ni orang belum pulang, biasanya jam segini udah pulang"
Masalah itu bilang bahkan lenyap begitu saja, aku tak mau menanyakannya dan dia dia tak niat memberitahuku, aku tetap berusaha menjadi istri yang sempurna untuknya walau dia tak pernah menghiraukanku.3bulan kemudian....
Tak terasa usia perkawinan kami sudah menginjak 4 bulan, tapi sayang perubahan itu tak kunjung tiba..
Hari ini kami mendapat undangan dari teman lettingnya andik, entah kenapa Hari ini aku malas sekali untuk keluar rumah, tetapi dia mengajak ku untuk menghadiri pesta tersebut.
Hanya alunan musik yang bersuara didalam Mobil ini, sepi, sunyi, tegang atau apalah itu. Sesampainya disana aku hanya mengikuti kemana andik pergi, kalau difikir klfikir sudah seperti anak kecil yang ngekori emaknya😂.
Selama acara berlangsung yang ad dalam fikiranku kapan kami akan pulang karena sejujurnya aku jenuh hanya menjadi pengamat obrolan andik dan rekan rekannya. Terkadang ada juga istri dari rekannya yang mengajak berbincang, ya tapi hanya 1 atau 2 orang, karena teman andik lainnya masih bujangan. Terkadang aku Heran kenapa diusia mereka yang bisa dikatakan tidak muda lagi tapi tidak tua jugalah atau lebih tepatnya usia yang sudah matang untuk menikah mereka tetap memilih membujang, beginikah kehidupan para militer?
Sedang asik aku berkhayal tiba tiba andik menarik tanganku "pulang yuuk"
"Ha? Memangnya acaranya sudah selesai? "
"Mau nunggu sampai acara selesai? Kalau aku sih mau mau aja, tapi yakin kamu kuat? Malam loh selesainya lebihbkrg 2-3 jam lagi"
"Ohh ayok pulang" kali ini aku yang menarik tangannya menuju ke Mobil.
Saat diperjalanan tidak ada juga perbualan diantara kami, sehingga aku memutuskan untuk tidur hingga sampai kerumah.
"Sudah sampai" tidak ada sahutan, aku memalingkan wajahku kearah Astrid, ternyata dia sedang tidur. Aku ingin membangunkannya tapi aku tak sampai hati hingga akhirnya aku memutuskan untuk menggedongnya sampai ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinginnya Cinta
Short StoryCINTA, Lima huruf yang mempunyai sejuta makna... Andika Dirga Mahendra... "Setelah ijab qabul ku ikrarkan, maka Kau Sekarang adalah tanggung jawabku" Astrid Anandia Putri... "Setelah ijab qabul Kau ikrarkan, mama bermulalah pengabdianku terhadap mu...