Bagian 12

3.9K 173 2
                                    

Andik menoleh ke arah ku sambil berkata "jangan pernah lelah dengan semua ini, percayalah kita akan melewati ini semua. Berjalan disampingku hingga aku menua nanti" aku terpanah dengan ucapan andik, ya ia menyiratkan bahwa aku dan dia akan selalu bersama hingga usia kami nantinya tak muda lagi.
Aku berusaha melelapkan mata, tapi tak juga tertidur, aku masih kepikiran dengan perkataan andik tadi, tanpa kusadari andik sudah berada diatas tempat tidur. Ia memeluk ku dari belakang, pertama kalinya andik memeluk ku semasa tidur, ya aku mulai bingung dengan tingkahnya. "Jangan terlalu difkirkan, kita jalani aja sama-sama"
"Aku tau kamu capek dengan sikapku, itu yang membuat kamu rumit dalam mengenali sikapku terhadapmu"
.............................................................
Aku bangun kesiangan, aku buru-buru membersihkan diri dan segera menyiapkan sarapan, saat dikamar mandi aku teringat peristiwa malam tadi, mukaku mendadak berubah menjadi warna merah sperti udang rebus..
Malu tak malu aku harus melewati ini semua, semoga ini menjadi awal yang indah untuk kedepannya.
Aku melihat jam sudah menunjukkan jam 8, tetapi andik tak juga kunjung turun, aku pun melihatnya kekamar, dannnn
"Ya Allah andik, bangun, kamu gak piket? Udah kesiangan ini"
Yang dibangunin hanya bersuara "hmmmmmmm" sambil menarik selimut hingga ke kepala.
"Andikkkkk bangun" aku pun segera menarik selimutnya hingga keparas dada "ngapain kamu bangunin aku?"
"Haa kamu tanya ngapain? Ini udah jam berapa? Kamu gak piket?"
"Aku dapat piket malam sayang" sontak hal itu membuat ku geram,  aku sudha susah payah,keburu buru untuk menyiapkan sarapan, dan ternyata dia dapat piket malam, tau gini aku juga lebih baik masih molor. " isssss kenapa kamu gak ngasih tau ?"
"Gimana mau ngasih tau, kalau pulang pulang kamu udah ngomel panjang kali lebar ke aku, udahh ahh sana aku masih mau tidur"
"Kamu mah nyebelin"
"Orang yang nyebelin ini juga yang ngangetin kamu loh" ucapnya sembari mengejekku, aku hanya menghentakkan kaki lalu berlalu dari kamar tersebut.




#maaf untuk part selanjutnya akan lebih lama, karena saya sedang ada urusan, mohon bersabar ya guys

Dinginnya CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang