Pagi ini pemandangan di luar penthouse sungguh indah, hamparan langit yang membiru membuat Lian tak ingin beranjak, meskipun hanya sekedar memakai pakaian. Benar, Lian kini tak mengenakan apapun kecuali selimut tebal yang melilitnya, terlalu malas atau bahkan lelah untuk pergi dari sofa yang berada di dekat jendela. Gadis berambut panjang itu melirik suaminya yang terpejam tanpa dosa di atas ranjang. Senyum miring dan desisan sontak keluar dari bibir Lian setiap kali mengingat serangan Jaebum padanya semalam. Menyakitkan tapi ia juga menikmatinya. Itulah yang di rasakan Lian malam tadi.
Lian menyedu minuman hangat sembari memegang kaitan selimut tanpa warna itu agar bagian tubuhnya tetap tertutup dan hangat, banyak di bagian dadanya hasil buah karya dari Jaebum semalam, sebenarnya tidak ada orang lain di sana, hanya saja jika melihat ruam yang kini berubah biru itu ia akan teringat betapa ganasnya Jaebum. Dengan kilat Lian menggeleng, kemudian melanjutkan kembali kegiatannya meneguk minuman hangat di cangkir keramik dari tangannya.
"yeoboooo." Suara serak tiba-tiba terdengar di ruang hening, Lian menoleh ke arah Jaebum lalu membenarkan selimut yang melilit tubuhnya dan kembali melihat pemandangan di balik jendela kamar.
"Eoh, seperti itu caramu menyapa suami?" tanya Jaebum saat Lian tidak menyambutnya. Jb menggeliat kemudian merubah posisinya menjadi duduk di atas ranjang, ia melihat sekilas tubuh telanjangnya. "Lian, apa aku hanya mimpi?" gumam Jb meraba bagian tubuh indahnya. "Seingatku, kau meninggalkan bekas di sini." Tunjuk Jb di bagian dada dengan mimik bangun tidurnya.
"Hais, apa aku senafsu itu?" sergah Lian menatap Jb dengan tajam. "Kau saja semalam tidak mandi dan langsung menerkamku, jorok sekali." Lanjut Lian kemudian kembali menyeruput minuman hangatnya.
Jb terkekeh, ia tahu Lian pasti akan menjawab seperti itu, bahkan hal itulah yang membuat Jb sangat menyukai Lian, ketus tapi sangat perhatian.
"Arraseo yeobo." Ucap Jb yang kini telah duduk di samping Lian. Ia tampak menikmati wajah tanpa make up istrinya yang terlihat dua kali lebih menarik. "Lian, kemarilah." Pinta Jb merentangkan tangannya, Lian melirik sekilas suaminya yang masih setengah telanjang.
"Untuk apa?" tanya Lian.
"Kau selalu banyak bertanya." Jb menarik Lian untuk mendekam dalam pelukannya, "Kau belum memakai pakaian?" tanya Jb setelah Lian telah berada dalam dekapan.
Lian tidak menjawab, ia tidak ingin suaminya meminta untuk melanjutkan aksi semalam. "Oke, diam berarti iya." Simpul Jb tak ingin ambil pusing. Ia mencium pucuk kepala Lian yang kini bersandar di dada bidangnya.
"Nyaman kan? Tidak ada yang memiliki ini selain aku." Ucap Jb Lian mengangguk.
"Lian, aku ingin segera memiliki anak darimu, hidup normal bersama anak kita hingga kita memiliki cucu." Jelas Jb mengeratkan pelukannya.
"Kau tahu, istri mana yang tidak sedih saat suaminya merengek meminta seorang anak! Andai aku dapat menuruti kemauanmu, sudah dari dulu aku hamil, Jaebum ah." Terang Lian sedikit kesal.
"Maaf, bukan maksudku seperti itu. tapi, aku hanya ingin menceritakannya padamu." Jelas Jb.
Lian terdiam sejenak sebelum kembali berucap, "Lalu kau ingin anak cantik atau tampan sepertimu?" tanggap Lian mencoba mengikuti alur pembicaraan suaminya.
Jb menghela nafas, "Mereka semua lucu, aku mau keduanya." Jawab Jb membayangkan kehadiran sang buah hati di kehidupannya.
Keinginan akan hadirnya seorang anak pasti selalu di nanti oleh sepasang suami istri yang telah menikah. Karena anak adalah simbol nyata dari kasih sayang antara kedua insan yang telah mengucap ikrar suci.
Tapi, sebelum berpikir sejauh itu, Jb terlebih dahulu harus memikirkan bagaimana, kapan, dan dimana ia harus mengenalkan Lian pada publik.
"Lian, kapan kau siap menjadi perbincangan banyak orang." Tanya Jb meminta kepastian. Lian memang sangat ingin segera menumpas persembunyian ini hanya saja dia belum bisa menerima konsekuensinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Life Story After Marriage || ᴾᴶʸ.ᴵᴶᴮ [END]
FanfictionHAPPY READING DILARANG JIPLAK JANGAN LUPA VOTE ✔OVERLOAD LOVE sequel! ✔CAST tetap sama! bukan sulap bukan sihir! jika Tuhan sudah berkehendak kau mau bilang apa? Lian tak menyangka kini ia menjadi istri seorang artis ternama KoreaSelatan. sena...