xv. planning success

134 18 4
                                    

Minggu berlalu, Lian semakin menikmati pekerjaannya sebagai seorang konsultan di biro yang Sehun dirikan, tidak hanya dekat dengan dokter, konsultan, atau karyawan di tempat kerjanya, Lian juga dekat dengan beberapa kliennya. Sebagai konsultan, tentu inilah aktualisasi baginya, dapat berguna untuk orang lain, terkhusus mereka yang sangat membutuhkan.

Siang ini, Sehun mengajak Lian untuk rehat sejenak dengan menikmati segelas minuman hangat diluar kantor. Awalnya Lian menolak, karena ia telah memiliki janji dengan beberapa klien. Tapi, Sehun meminta asistennya untuk merubah ulang jadwal konsultasi.

"Jangan terlalu memforsir, kau juga butuh relaksasi." Tutur Sehun tanpa melepas tatapannya dari wajah gadis yang duduk di depannya.

Lian mencebik sembari mengangguk setuju, "Kau sedang apa?" tanya Sehun saat Lian sibuk dengan ponsel di tangan. Lian menggeleng lalu mengeluarkan obrolan chatnya dengan seseorang, kemudian dengan segera membuka galeri foto yang tersimpan di ponsel.

Sehun sempat menangkap foto banyak pria yang ia jamin itu adalah salah satu boy grup Korea. "Yak, kau masih suka melihat foto oppa-oppa? Bukankah usiamu tidak semuda yang terlihat?" ledek Sehun membuat Lian tertawa. Inilah yang membuat Sehun memiliki rasa aneh setiap melihat Lian tertawa karena gurauannya yang kadang terdengar seperti sindiran keras.

"By the way, apa kau tidak suka dengan musik?" tanya Lian memilih topik.

Sehun berpikir sejenak, "Aku suka, meskipun tidak terlalu. Dulu aku pernah melakukan penelitian pada pasien skizofren dengan terapi musik. Selama menerapi, jelas aku harus mempelajari jenis musik, dari situ aku sedikit ada ketertarikan." Jelas Sehun mengaduk minumannya,

"Jika boy group atau girl group?" tanya Lian semakin serius. Seperti ada yang ingin di sampaikan, tapi Lian ingin tahu terlebih dahulu, seberapa tertarik Sehun dengan topik obrolan mereka. Sehun tersenyum tulus, ia tak mengalihkan tatapannya dari wajah Lian sedikit pun, bahkan saat Lian menatap kedua matanya, Sehun akan membalas dengan senang hati.

"Aku suka Big Bang." Jawab Sehun.

"Oh. Ku kira kau fanboy salah satu girl group!" Kekeh Lian langsung meledak, tak dapat di tahan Sehun pun ikut terbawa suasana, ia juga tertawa ringan. "Aku akan kehilangan wibawaku karena itu." Pikir Sehun.

Lian mengusap ujung matanya yang berair. "Jika got7, apa kau tahu?"

Sehun mengerutkan dahi, ia berusaha mengingat, apa dia pernah mendengar nama itu. "You look at me now," Sehun menyanyikan sebait lagu dengan nada rendah dan menirukan gerakan sesuai bagian yang ia nyanyikan, jelas saja itu membuat Lian kembali tertawa.

"Sepertinya itu lagu terbaru mereka?" pikir Sehun serius, ia tidak mempedulikan Lian yang terus menertawainya.

"Hahaha, sepertinya kau hanya perlu bernyanyi saat hatimu merasa gundah. Suara dan ekspresi datarmu, sudah mengocok perutku." Ucap Lian terus tertawa.

"Maksudmu, suaraku membuatmu terhibur?" Perjelas Sehun, Lian mencoba mengolah ucapan Sehun agar tidak salah mengartikan.

"Jangan terlalu di pikir, kau terlihat semakin menggemaskan saat berpikir seperti itu." tutur Sehun penuh arti.

***

Sepulang kerja Lian langsung bertemu Jb di tempat yang telah mereka tentukan. Sebenarnya ini telah mereka rencanakan beberapa hari bahkan minggu lalu, tapi karena kesibukan masing-masing, baru kali ini mereka bisa melakukan pertemuan di luar, atau sebut saja kencan.

"Sayang!" pekik Jb menyambut Lian dengan rentangan tangan. Lian melirik sekitar untuk memastikan tidak ada orang yang melihat.

"Jangan malu menyambutnya, Lian ssi!" sahut seorang wanita yang berjalan dari arah lain. Dengan susah payah Lian mencari identitas wanita yang kini berdiri di samping suaminya itu.

Life Story After Marriage || ᴾᴶʸ.ᴵᴶᴮ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang