xx. unbelief

130 22 5
                                    

Baru menginjak kota Tokyo untuk melakukan konser atas album comeback-nya di Jepang besok, Jb merasa gusar dengan apa yang ia lihat. Berita tentang istrinya hari ini memenuhi layar ponsel semua orang. Sebagai publik figur tentu Jb merasa geram. Ada apa dengan Lian, batin Jb.

"Kenapa ini? Aku benar-benar tidak mengerti!" desisnya frustasi. "Selingkuh? Ia di tuduh selingkuh dengan rekan kerjanya?" ucap Jb membaca berita dari ponsel. Jb menggeleng, ia menolak apapun yang baru ia baca. Mana mungkin Lian menghianatinya selama ini.

"Tapi kenapa Lian bisa di bar itu?" pikir Jb mulai menganalisa. Membongkar segala permasalahan dengan kerja keras otaknya sendiri.

Hati Jb mulai terasa sakit, jantungnya berdetak cepat, ada rasa tidak enak dalam benaknya. Sungguh ia membutuhkan penjelasan atas semua yang belum ia ketahui.

"Jaebum ah, bagaimana jika kau menelpon istrimu?" usul manager.

Jb menggeleng lemah, "ponselnya mati."

Tidak ada tanggapan dari manager, ia memilih diam seakan tidak menemukan titik terang.

Bagaimana mungkin Lian tidak mengkonfirmasi semua ini padanya, apa benar Lian melakukan itu dan takut memberitahunya. Jika benar Lian selingkuh, apa yang harus Jb lakukan?

"Jangan ceroboh, tenangkan pikiranmu," seakan paham dengan isi pikiran anak buahnya, sang manager berusaha menenangkan pikiran Jb.

"Aku ingin pulang. Aku harus bertemu Lian." ucap Jb menerawang objek di depannya tanpa arti.

Mendengar pernyataan itu, tentu manager tidak setuju. Bagaimana tidak, konser akan di lakukan besok malam. Apa itu tidak memperumit masalah Jb pada akhirnya.

"Bagaimana jika Taehyung yang mencari kejelasan pada Lian, kau tetap disini." usul manager memberi alternatif lain.

Jb terdiam. Yang ia pikirkan, bagaimana jika Lian benar-benar mengkhianatinya.

"Jae?" panggil manager melihat Jb melamun.

"Ayolah Jae, jangan memperkeruh masalah." tutur Managernya mulai memelas.

"Baiklah, aku akan meminta Taehyung untuk mencari kebenaran." lirih Jb dengan nada lemah.

***

Lian tak dapat berkutik di dalam sebuah apartemen mewah. Ia menatap pria yang mulai tersadar dari mabuknya dengan tatapan banyak arti. Entah harus berkata apa, Lian bingung menghadapi situasi seperti ini. Merasa di puncak jurang dan tidak tahu akan berlari ke arah mana.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Lian dengan wajah serius.

"Aku ingin melupakan perasaanku padamu!" jawab pria itu hampir tidak terdengar.

"Dan hasilnya?" tanya Lian "Apa kau mendapatkan apa yang kau inginkan, dokter Oh?" tanya Lian kesal.

Sehun menunduk lemah, "Aku tidak memikirkannya lebih dari ini."

"hah!" dengus Lian tersenyum getir.

"Sekarang bagaimana? Banyak wartawan yang sedang menunggu di luar gedung apartemen ini! Mereka ingin meminta penjelasan dariku tentang hubungan kita." beritahu Lian tampak gusar.

"Maaf Lian, aku akan memberitahu mereka yang sesungguhnya." ujar Sehun masih dengan nada yang sama. 

"Lalu bagaimana aku menjelaskan pada Jb? Apa dia akan percaya begitu saja jika aku mengatakan kau hanya rekan kerjaku?" racau Lian memijat kepalanya yang mulai berat. Lian sangat hapal bagaimana karakter suaminya yang mudah marah, bahkan bertindak tanpa memikirkan dua kali.

Life Story After Marriage || ᴾᴶʸ.ᴵᴶᴮ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang