ix. new work

190 20 16
                                    

Jaebum menatap Lian yang sedang bersiap diri untuk ketempat kerja barunya. Istri Jaebum itu kini terlihat bersemangat sebelum berangkat ketempat baru baginya. Tentu saja Lian senang, memang seperti inilah yang ia harapkan, mendapatkan pekerjaan sesuai gelar sarjana yang ia tekuni selama 6 tahun.

"Aku antar ya!" ucap Jaebum dengan nada memohon. Itu penawaran Jaebum yang kesekian kali, karena Lian tidak ingin Jaebum mengantarnya. Lian masih belum siap jika publik tahu dia istri dari seorang artis.

"Sudah kau pergi sana!" Usir Lian. Jaebum membalalakkan mata kecilnya tak menduga, saat sang istri mengusir dirinya bahkan mereka sedang berada di rumah Ibunya.

Jaebum menarik Lian yang sedang berdiri didepan cermin dengan kuat menghadapnya. Kemudian ia langsung melumat bibir Lian yang terlihat segar dengan liptint berwarna merah cerah. Jaebum berhasil memindahkan perwarna bibir Lian di bibirnya. Tentu saja Lian kesal, ia mencoba melepaskan lumatan Jaebum dengan mendorong bahu Jb, tapi percuma. Jb terlalu kuat untuk di lepas.

Lian pun hanya pasrah mendapat perlakuan sang suami yang bersikap semaunya di pagi hari. Setelah beberapa menit melumat tanpa jeda Jb pun mengakhiri tindakannya dan menatap Lian yang hanya diam menatapnya kesal.

"Untuk nanti malam, aku tidak mau seranjang dengan mu!" tegas Lian, membuat Jb mengerutkan kening tidak setuju.

"Aku tidak mau!"

"Jatahmu sudah habis kau gunakan tadi siang dan sore ini." ucap Lian mengambil selembar tisu kemudian mengusapkan di daerah bibirnya.

"Aku telah mengosongkan jadwalku malam ini khusus untukmu!" jelas Jb. "Apa kau tidak menyanyangkannya?" tanya Jb menggelayut di pundak Lian.

"Aku tidak peduli."

"Aku ingin berenang bersama di penthouse kita! Aku ingin makan sepiring bersama, aku ingin menonton film bersamamu. Dan semua bersama mu."

Lian terdiam, sejujurnya dia juga ingin melakukan itu semua, tapi dia hanya tidak ingin membuat suaminya kelelahan. Karena banyak menghabiskan waktu dengannya disaat jadwalnya sedang padat.

"Lian, jaga dirimu. Meskipun aku belum pernah bertemu langsung dengan rekan kerjamu itu, aku akan mencoba percaya. Ingat aku suamimu!" tutur Jaebum menarik Lian kepelukannya. "Aku akan merapikan penthouse kita, dan menunggumu disana. Segeralah pulang jika memang urusanmu telah selesai."

Lian mengangguk dan membalas pelukan Jaebum.

***

V benar-benar meninggalkan Irene di pantai, dia sungguh tidak dapat berpura-pura mencintai gadis yang tak pernah ia cintai. Padahal ia berharap Irene dapat mengalihkan pikirannya tentang Lian, tapi hingga kini V masih merasakan hal yang sama.

"Selamat sore pak, jangan lupa mampir ke kedai kami!" Serang gadis tiba-tiba menghadang jalannya V yang akan menuju mobilnya.

Tunggu, gadis di depannya apa tidak salah memanggil V dengan sebutan bapak?

V hanya diam menatap selembar brosur yang di berikan padanya. "Kami punya promo awal tahun untuk semua pelanggan! Seperti, makan sepuasnya dengan harga satu porsi, lalu paket lengkap dengan diskon yang pasti membuat anda kembali, dan lagi, akan ada paket couple saat anda membawa pasangan anda makan disana." jelas gadis bertopi itu tanpa jeda. V mengambil brosur di tangan gadis itu dan membacanya seakan tertarik setelah mendengar penjelasan gadis di depannya.

"Saya yakin pacar anda akan senang saat anda membawanya ke tempat kami untuk menikmati paket spesial itu tuan." lanjut gadis itu dengan antusias. V merasa tidak asing dengan karakter gadis riang yang selalu mengembangkan senyum di depannya.

Life Story After Marriage || ᴾᴶʸ.ᴵᴶᴮ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang