xvii. conference pers 2

121 22 3
                                    

Pagi hari dengan suasana berbeda. Sehun dengan penampilan yang sedikit lebih rapi di banding sebelumnya telah menunggu seorang pekerja barunya di depan ruangan. Hari ini, ia akan meminta jawaban kepastian tentang ungkapan yang telah ia nyatakan semalam.

"Duh, Dokter Oh tampan dan rapi sekali." Goda karyawan muda yang juga masih berstatus single.

"Terima kasih." Balas Sehun dengan senyum khasnya.

"Bukannya ini ruangan Lian Eonni." Bisik karyawan yang lain. Sehun hanya diam tak menanggapi meskipun ia mendengarnya.

"Nanti aku ceritain." Bisik karyawan bertubuh indah itu pada temannya. "Kami ke ruangan dulu Dokter Oh." Pamitnya dengan senyum di buat-buat.

Sehun hanya mengangguk singkat tanpa memperhatikan kedua karyawan muda yang tak kalah cantiknya dengan Lian itu.

"Lian..." Panggil Sehun saat melihat Lian berjalan di lorong gedung biro jasa miliknya. Senyum sumringahnya tak luput ia lukiskan dengan raut antusias menyambut kedatangan Lian. Tanpa di duga, Lian hanya menunduk saat Sehun menyapanya.

Senyum Sehun memudar, tak ingin berpikir negatif, ia tetap mendekati Lian dengan percaya diri.

"Pagi Lian." sapanya kedua kali.

Lian hanya mengangguk singkat dan melesat melewati Sehun tanpa membuka mulut.

Sehun menghembuskan nafas dengan kasar. "Ini memang penuh perjuangan." gumamnya kemudian masuk kedalam ruangan Lian.

"Lian,apa kau sudah bisa memberiku jawaban?" tanya Sehun langsung.

Lian terdiam, ia membalikkan diri untuk menghadap Sehun. "Lian..." ucap Sehun,

"Kau akan tahu jawabannya nanti." ucap Lian dengan lancar. Raut wajahnya tak berubah sedikit pun, datar dan dingin.

"kapan? Saat makan siang? Atau pulang kerja?" tanya Sehun masih dengan semangatnya.

Lian menggeleng. "Nanti malam..."

Sehun tersenyum manis, kemudian mengangguk antusias. "Baiklah aku akan menunggu waktu itu." ucap Sehun tak henti-hentinya merekahkan lengkungan bibir yang menimbulkan wajah tirusnya terlihat berkali-kali lebih tampan.

"Ku harap,kau menerimanya Lian. Dan besok kita bisa mendaftarkan diri untuk menikah."

***

V nampak cemas dengan alis yang bertaut tiada henti. Ini memang bukan masalahnya,tapi baginya, Masalah Lian juga terhitung dalam urusannya. Rasa itu memang hilang tapi tidak untuk perhatian.

"Hyeong, duduklah dengan tenang. Ini memang jalan terbaik untuk Nuna." beritahu Jungkook mengingatkan.

"Jangan terlalu mencemaskan Lian, cemaskan dirimu sendiri, jangan sampai penyakitmu yang dulu kambuh." peringat JHope,Jimin hanya menyiku perut Jhope dan menyuruhnya untuk tidak membicarakan tentang masalah itu.

"Apa Sejong tahu tentang ini?" tanya Jimin.

V mengangguk, "Hari ini aku izin tidak dapat menjemputnya karena aku ingin menemani Nuna hingga acara selesai." jelas V dengan yakin.

"Astaga, kau menelantarkan Sejong? Ya sudah biar aku saja yang menjemputnya." terang Jhope kini mendapat pukulan dari Jungkook.

"Apa nuna akan baik-baik saja, setelah semua tahu dia istri seorang Jaebum got7?" tanya V menatap satu persatu wajah keempat temannya yang kini hanya diam.

***

Kedua kalinya Jb menghadapi konferensi pers untuk mengungkapkan hal pribadinya, sesuatu yang benar-benar pribadi baginya. Bedanya, malam ini, ia di temani seseorang yang sangat di cintai. Semoga setelah proses ini di lalui, semua akan berjalan lebih baik.

Life Story After Marriage || ᴾᴶʸ.ᴵᴶᴮ [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang