John dan Roman tampak geram ketika mereka tiba di rumah Darrel malam itu.
"Kenapa kalian nggak ngabarin aku kalau Alena diculik?" John menatap Zane galak.
"Dan sekarang, Leo juga?" Roman melotot pada Darrel.
"Makanya aku sekarang manggil Papa, kan?" Darrel menyahut. "Aku butuh bantuan Papa kali ini."
Roman menyipitkan mata kesal.
"Ini rencananya Leo," ucap Darrel lagi, mengejutkan Roman.
"Apa maksudmu?"
Darrel lantas menjelaskan rencana Leo pada John dan Roman, membuat kedua pria tua itu bertukar tatap kaget dan tak percaya.
"Dan kami udah janji sama Leo, akan jemput sebelum dia jadi korban bunuh diri berikutnya. Jadi, Papa mau kan, bantuin aku?" Darrel mengakhiri penjelasannya. "Meski kejadiannya agak meleset dari rencana Leo, tapi paling nggak, kami udah sempat masang pelacak ke Leo buat jaga-jaga. Zane sama Zelo juga dari tadi ngikutin pikiran Leo dan mastiin anak itu masih hidup."
"Kemarin waktu Alena diculik, kami sengaja nggak ngehubungin kalian karena kalian pasti akan cemas," Zelo berkata. "Kalau kalian tahu, kalian pasti langsung ngerahin semua pasukan kalian. Kalau sampai pelakunya tahu, dia bisa panik dan kita nggak bisa mastiin keselamatannya Alena."
"Dan sekarang?" John menyipitkan mata.
"Leo ada di sampingnya Alena. Mereka akan baik-baik aja," Zane menenangkannya. "Jadi, sekarang kita harus fokus jemput mereka. Aku udah janji sama Leo."
"Leo juga masih anak-anak," sebut John.
Dalam kepalanya, Roman menyetujui.
Zane menatap John dan Roman, lalu tersenyum. "Leo nggak akan terlalu suka dengar itu. Aku bahkan nggak berani ngungkapin kekhawatiranku buat dia di depan anak itu."
Roman menatap Darrel. "Kamu ... jangan-jangan kamu ngelatih dia kayak papamu ngelatih kamu dulu?"
"Nggak separah yang aku alamin dulu," Darrel menjawab. "Tapi, aku nggak mungkin ngebiarin anakku tumbuh tanpa bisa ngelindungin dirinya sendiri. Dia bahkan bisa nutup pikirannya dari mereka." Darrel mengedik ke arah Zane dan Zelo.
"Papa nggak perlu khawatir. Leo udah janji sama mamanya, dia akan selalu ngelindungin dirinya sendiri, dan keluarganya. Papa juga tahu kan, betapa sayangnya Leo ke mamanya?" Darrel tersenyum.
Zane melihat keterkejutan John dan Roman. Bahkan Zane sendiri masih takjub dengan anak itu. Seperti yang dikatakan Darrel, dia bahkan menipu pikiran Zane.
"Dan Papa juga tahu kan, aku nggak akan ngebiarin siapapun yang ngebahayain nyawa anakku hidup?" lanjut Darrel. "Karena, sekuat apa pun anak itu, dia masih anakku. Aku akan ngelindungin dia."
Roman menghela napas berat. "Aku akan segera nyiapin pasukan."
Di sebelahnya, John mengikuti.
***
Alena hanya berdiri diam di tempatnya dengan pandangan mengikuti Leo yang berjalan mengelilingi ruangan tempat mereka dikurung. Leo akhirnya berhenti di depan pintu ruangan itu. Ia merogoh saku celananya, lalu mendecak kesal ketika yang dicarinya tak ada di sana.
'Emang aku yang bodoh kalau mikir ponselku bakal aman.'
"Leo?" panggil Alena pelan.
Leo menoleh padanya, tersenyum menenangkan.
'Tenang aja. Aku udah nyimpan alat pelacak di tempat lainnya. Aku datang dengan persiapan.'
Alena mengerutkan kening bingung. Sampai ia melihat rencana Leo dalam kepalanya. Jadi, ini rencana Leo?
KAMU SEDANG MEMBACA
Still, You (End)
Teen FictionMereka adalah musuh bebuyutan. Mereka saling membenci satu sama lain. Mereka pun saling bersaing satu sama lain. Hingga mereka sama-sama harus terjebak dalam kasus teror mengerikan di sekolah mereka. Alena yang keras kepala dan Leo yang tak bisa se...