Bab 14 - Alena Menghilang

2.3K 224 60
                                    

"Leo yang ngantar Aries?" Mama Alena tampak terkejut mendapati fakta itu.

"Iya, Tante." Leo melirik Aries. "Alex ...?"

"Aries! Sini!" Seruan dari lantai dua itu memotong kalimat Alex.

Mama Alena tersenyum geli. "Alex udah nungguin di kamarnya. Dia senang banget soalnya Aries mau nginap."

"Ah." Leo mengangguk-angguk.

"Padahal Aries ke sini buat tugas kelompok," dengus Aries.

Meski begitu, ia juga tersenyum lebar setelahnya. Dasar anak-anak.

Saat Aries hendak pergi, Leo menahannya, lalu merebut ranselnya.

"Biar Kakak bawain," kata Leo. Aries kontan melongo menatapnya, sementara mama-papa Alena menatapnya keheranan.

Mengabaikan itu, Leo berjalan ke tangga dan naik ke lantai dua, menuju kamar Alex. Namun, di depan pintu kamar Alex, Leo berhenti. Ia menoleh ke pintu kamar sebelah yang tertutup. Kamar Alena.

Leo menoleh ke dalam kamar Alex ketika dua anak itu bersorak riang sembari melompat-lompat di atas tempat tidur. Dasar anak kecil.

"Sstt," desis Leo tajam. "Jangan berisik. Gangguin orang yang di kamar sebelah."

"Kamar sebelah kan, kamarnya Kak Alena," gumam Alex.

"Makanya, jangan berisik. Ganggu tidurnya kakakmu, tuh," gemas Leo seraya melempar ransel Aries ke tempat tidur.

"Kakak belum tidur, kok," ucap Alex.

"Eh? Apa? Dia ... belum tidur?" Leo melongok keluar.

"Kak Leo kalau penasaran, ke kamarnya aja langsung," usul Alex dengan santainya.

Leo mendengus kasar. "Siapa yang penasaran? Lagian, siapa juga yang peduli," cibirnya.

"Kak Leo bukannya ikut ke sini karena pengen lihat Kak Alena, ya?" sebut Alex.

Leo melotot. "Jangan sok tahu!" desisnya. "Aku disuruh mamaku buat ngecek keadaan kakakmu, tahu!"

"Emang Mama ada nyuruh gitu ke Kakak?" Aries mengerutkan kening.

"Ada!" sahut Leo ketus. "Itu urusan orang gede. Anak-anak diam aja."

"Terserah deh, terserah," dengus Alex.

Sementara Alex dan Aries mulai membicarakan tugas kelompok mereka, Leo keluar dari kamar kedua anak itu. Namun, bukannya turun, ia malah menghampiri pintu kamar Alena. Meski begitu, Leo tak melakukan apa pun selain berdiri di depan pintu kamar itu.

Hingga tiba-tiba, pintu di depannya terbuka. Leo tersentak kaget hingga melompat mundur.

"Kenapa?" tuntut Alena seraya membuka pintu kamarnya lebih lebar.

Leo berdehem. "Nggak pa-pa. Cuma ... disuruh Mama nanyain keadaanmu aja." Leo menoleh ke samping saat bertanya, "Kamu nggak pa-pa?"

"Kamu ngomong sama siapa?"

Pertanyaan Alena membuat Leo mengumpat pelan, lalu menatap ke depan.

"Kamu. Kamu nggak pa-pa, Alena Arshane Dirgantara?" ulang Leo sedikit kesal.

Mengejutkan Leo, tiba-tiba Alena mendengus geli.

"Kayaknya kamu bakal ngelakuin apa pun demi mamamu, ya?" sebut gadis itu.

Leo mengangguk cepat. "Aku kan, anak berbakti."

Alena kembali mendengus. "Bilang sama mamamu, aku baik-baik aja."

Still, You (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang