#6

2.4K 371 8
                                    

Hari ke-5 atau hari terakhir serta acara penutupan untuk penerimaan siswa didik baru di sekolah Arel. Saat ini Arel bersekolah di SMA 101 Jakarta.

Arel yanh sedari pagi belum sarapan merasa perutnya sangat mual, seperti biasa yaitu asam lambung. Rasanya ia ingin muntah tetapi tidak ada yang perlu dikeluarkan. Perutnya saat ini rasanya seperti ditusuk tusuk oleh jarum lalu ditonjok tonjok oleh cacing cacing perut.

Pandangan Arel mulai kabur, namun ia melihat sesosok gadis berambut panjang sepertinya mengenakan seragam sekolah yang pernah ia kenal. Gadis itu menatapnya seolah olah seperti meminta tolong, sebelum akhirnya semua pandangan itu berubah menjadi hitam pekat.

"Arel? Rel? bisa bangun belum? Arel coba buka mata"

Matanya masih terasa berat untuk dibuka, namun hidungnya berhasil menangkap aroma minyak kayu putih yang cukup ia benci atau mungkin benci sekali.

Arel mengerang kesakitan serta menandakan bahwa ia sudah sadar —sekaligus mengusir aroma minyak itu—, gadis yang memanggil manggil namanya itu langsung membantunya duduk dan bersandar di tembok.

"Arel belum sarapan ya? Lo kelupaan lagi? Astaga Aurel Zudiene berapa kali Yisha Nirmala baik hati nan imut serta jujur ini bilang, kalo pagi itu sarapan duluuuuuuuuuuu" celoteh Yisha sambil menyodorkan Arel teh hangat.

"jangan teh!" Arel menghentikan tangan Yisha

"air putih aja" request Arel saat ini

"dih banyak mau anjir" protes Yisha sembari mengambilkan air mineral gelas yang ada di seberang nakas Arel

Saat ini Arel sedang berada di UKS. Terhitung sejak 45 menit lalu, ia pingsan entah lalu ketiduran dan baru bangun setelah jam istirahat.

"gue nungguin lo ada hampir sejam tauk! gue laper mau ke kantin dulu, lo nitip gak?" tanya Yisha

"gue euhm apa ya, kaya biasa aja deh. bapao ayam"

"oke, kalo ada apa apa telfon gue atau Aciel atau yang lainnya deh. byeee" Yisha langsung pergi meninggalkan Arel

Karena Arel bosan karena sepertinya Yisha akan lama —karena keasyikkan mengobrol dan melupakan Arel— , maka ia berinisiatif untuk menonton televisi yang disediakan di UKS. Namun Arel terlalu malas untuk mengambil remote hingga akhirnya seorang  lelaki mengambilkan remote itu untuknya.

"mau nonton apa?" tanya lelaki itu

"lo kok masuk kesini sih? kan ini uks ceweeeeeee" tanya Arel heran dan berusaham mengusir cowok itu

"udah tenang aja, gaakan gue apa apain dah lo. lagian siapa sih yang mau sama cewe kaya lo, hih" ledek cowok itu

"IH NATHAN KALO NYEBELIN KELUAR AJA, AKU CAPEK SAMA KAMU ISH" berontak Arel agar Nathan segera keluar dari UKS

"ih apasih, gue mau nonton tv ini lumayan tau dari pada bosen. lo juga bosen kan? hilih" cemooh Nathan

Gadis berambut panjang ini kesal dan mengibaskan rambutnya yang terurai berkali kali, sehingga ka terbesit ide untuk mengibaskan rambutnya ke wajah Nathan.

Nathan yang sedang fokus menonton pun menjadi terganggu. Meskipun matanya perih karena kemasukan rambut Arel, namun ia senang karena rambutnya wangi.

"rambut lo wangi banget, pake shampo apa?" tanya Nathan

"euhm moist diane? yang varian pink, kenapa emang?"

"udah ganti shampoo?" tanya Nathan lagi

"hah? emang dulu shamponya apa? kaya lo tau aja" ejek Arel

"tau dong. warna kesukaan lo biru, lo gasuka bau amis, petai, jengkol sama minyak kayu putih, lo gasuka telor asin, lo alergi kepiting sama kerang, lo paling suka mi ayam depan SMP 48. satu lagi, lo gasuka dipanggil Aurel".

Arel terkesan sekaligus bingung oleh pernyataan Nathan, bagaimana ia tau? Padahal kan mereka tidak pernah mengobrol.

"oiya satu lagi yang gue gatau mungkin udah berubah atau belum, tapi, lo itu sukanya sama gue"

tbc #7

Buku 1 : Recuérdame ( Remember Me ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang