#9

2K 330 8
                                    

"Arel..." suara itu terdengar serak di seberang sana

Arel merasa cemas karena tidak biasanya cowok itu meneleponnya, bahkan untuk sekedar chat sama mereka hampir jarang.

"halo? Nathan? lo gapapa kan?" tanya Arel panik

"rel gue di sini" jawab Nathan dengan nada yang lemas

Arel bergegas keluar dari stadion untuk mencari Nathan, ia bilang ada disini, dimana?

Mata Arel terus menulusuri sepanjang jalan masuk, namun ia tidak dapat menemukan cowok itu. Ketika Arel hendak bertanya di telepon, seorang lelaki jatuh dan terduduk lemas di trotoar seberang Arel.

"Nathan!" panggil Arel

Nathan tampak pucat dan berkeringat dingin, entah apa yang baru saja terjadi tetapi sepertinya ia sedang tidak enak badan.

"lo demam? flu? kecapekan? kenapa kesini?" tanya Arel

Si lawan bicaranya itu tetap diam termenung sambil menatap aspal di depannya, jalanan di komplek itu lumayan ramai sehingga Arel khawatir Nathan kenapa kenapa ketika berangkat tadi.

"lo ga kenapa napa kan? gak jatuh atau giman—" omongan Arel terputus

Lelaki itu memeluk Arel dengan erat, menarik pinggangnya dan menenggelamkan wajahnya di leher Arel. Gadis itu merasa bingung dengan tingkah Nathan, namun ia merasa Nathan sedang tidak sehat maka ia balas memeluknya.

"Arel, gue kangen." ujar Nathan

Arel merasa bingung, bingung banget, kenapa tiba tiba cowok ini kangen dia? Padahal kemarin ketemu di sekolah, bahkan ia sempat mampir ke rumah untuk meminjam nintendo switch milik Darrel.

"Nathan gapapa?" namun bukannya menjawab, ia malah mengeratkan pelukannya terhadap Arel.

"Arel, jangan pergi lagi ya. Jangan rel, jangan" Nathan memeluknya sambil terisak

Meskipun Arel terheran heran, namun ia tidak tega untuk tidak membalas pelukannya. Dipeluknya Nathan serta dituturkan kata kata penenang baginya

"Nathan gapapa? kalo sakit bilang, kalo lagi sedih juga bilang, kalo Nathan pengen sesuatu juga bilang" ucap Arel sembari mengelus punggung cowok itu

Si yang dipeluk hanya diam lalu melepaskan pelukannya, ditatapnya kedua bola mata Arel lekat lekat seakan tidak ingin ia menghilang lagi.

"maaf ya rel tiba tiba, gue cuma kangen" jelas Nathan

Disaat Arel sedang menatap lekat mata Nathan, tiba-tiba kepalanya pusing. Semburat semburat ingatan lama bermunculan di pikirannya. Arel kini memegangi kepalanya, terdengar suara gadis kecil di dalam otaknya.

"Aurell Zudiene, namanya cantik kaya orangnya hihihi"

"aureeeelllllllll hahahaha konyol banget"

"hari ini kita ke toko buku kan? iyakan au? iyadong"

CIIITTTTTTT..... BRAK—

"Arel? rel?" panggil Nathan

"HAH" Arel terkejut, nafasnya terengah engah dan dadanya naik turun tidak teratur

Nathan langsung mengambilkan Arel minum dan menenangkannya

"ambil napas buang ambil lagi buang, jangan lewat bawah" ucap Nathan

Kini napasnya mulai teratur dan denyut nadinya mulai normal. Nathan menggenggam dan mengelus punggung tangannya.

"mau pulang? atau lanjut nonton?" tanya Nathan

Arel menggeleng, sambil mengatur napas dan mengumpulkan kata kata.

"kita... ke... cafe depan aja, yang baru buka itu" ajak Arel

"ayo berdiri" kata Arel yang langsung berdiri dan menggeret tangan Nathan

"ayo jalan aja biar gak bosen" lalu Arel jalan menduluinya

"AREL KALO MAU NYEBRANG TUNGGU DULU"

tbc #10

Buku 1 : Recuérdame ( Remember Me ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang