#24

1.2K 181 2
                                    

Seminggu ini ruang kelas 10 MIPA 6 sepi sekali. Biasanya ada Hanan ft. Nathan yang duduk di paling belakang dan sangat gaduh. Sementara Aciel kesepian karena kekasih hatinya tidak berangkat sekolah.

"gue yang pacaran kok lo yang galau" ledek Arel pada Aciel

"lo yang pacaran kok gue yang mandi, tidur, makan sampe berak bareng" balas Aciel

Arel memukul lengan cowok itu, sembarangan aja, emangnya jin qorin diajak berak bareng.

"BOSEN BANGETTTTTTTT" Hanan tiba tiba berteriak saat jam istirahat, bagaimana tidak, kini ia duduk seorang diri di belakang

Daffa yang berada di depannya langsung memukul tangan Hanan dengan penggaris

"LO BERISIK" protesnya

Hanan tidak pernah lelah mengganggu Daffa, baginya Daffa itu lucu ketika ngambek. 

Arel keluar kelas untuk menghirup udara segar. Selama seminggu ini, ia terbebas dari pesan teror itu. Nathania juga mulai muncul di hadapannya, menepati janji untuk membantu Arel mengingat ngingat tanpa sepengatahuan Darrel.

Keping demi keping ingatan Arel saat SMP mulai kembali. Ia ingat pertama kali pertemuan mereka, Nathania selalu mengekori Nathan karen ia tidak punya teman lain. Pada akhirnya Arel berani mendekati Nathania dengan sogokan satu kotak milo.

Arel juga ingat, kala itu Nathan sangat pemalu. Ia tidak senarsis saat ini. Mungkin karena 2 tahun tidak bertemu, ia telah banyak berubah. Nathan bertemu teman teman baru, membuat geng di luar sekolah, tumpangannya motor laki yang super kece. Tetapi perasaan Nathan kepada Arel tidak pernah berubah.

Kini Arel bisa tersenyum lebar, namun tidak dengan gadis itu. Gadis itu marah saat mengetahui Nathan dan Arel berpacaran. Ia tidak suka melihat Arel bahagia. Entah apa usahanya kali ini, ia pokoknya tidak mau melihat kembaran Darrel ini bahagia.

"Rel ayo pulang sama gue ajaaaaaa" bujuk Zeno

Bel pulang sekolah berbunyi, kini anak-anak dikelas Arel sedang sibuk merayunya agar mau pulang bareng.

"Arel gamau pulang sama Zeno, jok motornya licin!" ucap Arel

Seisi kelas menertawakan perkataan Arel tadi, memang benar, jok motor geng mereka ini licin sekali. Sepertinya memang dimodif agar bisa modus ke kalangan cewek

"Rel sama gue aja plis sekalian temenin gue mau makan bakso mantenan di IKEA kaya lo waktu itu" giliran Daffa yang membujuknya

Arel memasang wajah seperti sedang berpikir, ia menaruh jarinya di dagu dan mengernyitkan dahinya.

"oke sudah gue putuskan" ucap Arel

"Arel akan pulang bersama..."

"KAK DARREL!" ucap Arel gembira

Namun Yisha mencegatnya, kenapa tiba tiba?

"GAKBISA! Darrel punya Yisha hari ini. lo pulang aja sama siapa itu kek ada ojek yang pada ngantri nungguin lo, byeeeee Arel" Yisha langsung kabur setelah mengatakan hal tersebut

Arel menghela napas, kini ia bimbang lagi.

"yaudah deh, Daffa ayo kita makan bakso mantenan"

Daffa girang setelah akhirnya BM dia hari ini terpenuhi, mereka bergegas pergi ke parkiran untuk mengambil motor. Alasan kenapa Arel memilih Daffa adalah karena hanya motor Daffa yang normal, vespa matic.

Selagi menunggu Daffa mengambil motornya, Arel duduk di depan ruang BK. Ia mengamati satu persatu motor dan mobil yang lewat, hingga akhirnya ada satu motor yang menarik perhatiannya. Scoopy merah.

"aku gatau siapa yang nyerempet, yang jelas dia cewek, scoopy merah, pake baju osis sma"

"platnya? euhm B 123 C mungkin? itu seingetku, platnya gampang banget dihafalin"

"tapi aku gamau ngejar dia, kayanya dia lagi buru buru ke sekolah takut telat"

Arel teringat perkataan Nathan di telepon waktu itu. Scoopy yang barusan ia lihat memilik plat yang sama persis seperti kata Nathan.

"Hani?" gumam Arel

"Hani yang punya motor itu?"

tbc #25

Buku 1 : Recuérdame ( Remember Me ) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang