1. Hari pertama masuk kampus

2.6K 75 0
                                    

Nana Anindya gadis berkerudung berlari menuju sebuah kampus ternama di ibu kota. Hari ini adalah hari pertamanya masuk kampus dan ia terlambat. Tetapi untung saja semua mahasiswa baru masih berbaris di lapangan untuk mendengarkan bimbingan dari para dosen sekalian perkenalan diri.

Saat masuk ke dalam barisan matanya tertuju pada seorang pria yang membuatnya ingin masuk ke fakultas ini. Riki Darmantio seorang Dosen muda dan tampan. Dia adalah sahabatnya sejak kecil tetapi setelah dewasa mereka jadi jarang bertemu karena Riki sangat sibuk dengan pekerjaannya apalagi setelah jadi Dosen. Selain jadi Dosen, Riki juga membuka beberapa usaha yang kini terbilang tren di dalam kehidupan masa kini apalagi anak muda. Riki membuka cafe dan restaurant.

Dia bukan dari keturunan orang kaya tetapi sifatnya yang gigih juga pekerja keras membuatnya menjadi pemuda yang sukses di usia muda. Kebaikan hati dan kedewasaan Riki membuat Nana menyimpan perasaan padanya. Tetapi Riki tidak menyadarinya. Dia memperlakukan Nana seperti adik kandungnya sendiri sejak kecil. Karena rumah mereka yang bertetangga menjadikan mereka tidak kesulitan untuk saling bertemu meski hanya untuk bertatap muka saja.

"Selamat pagi pak...! " seru seluruh mahasiswa di dalam kelas yang di duduki Nana.

" wah dosennya ganteng kalo begini sih aku bisa betah lama-lama ngampus.. " ucap salah satu mahasiswa wanita.

"Iya ganteng banget sumpah. " ucap yang lainnya.

"Eh jangan salah banyak yang bilang gantengnya itu nipu.. "

"Iya katanya aslinya kiler banget. "

Semua mahasiswi saling berbisik. Membuat Nana ingin menghentikan mereka. Siapa yang tahu dosen itu sebenarnya seperti apa?  Mereka hanya menilai tanpa mengenal. Selama ini tak ada yang lebih mengenalnya selain dia.

"Karena hari ini adalah hari pertama kalian jadi saya akan memperkenalkan diri. " ucap Riki berdiri di depan kelas.

" nama saya Riki Darmantio saya dosen di sini. Saya anak tunggal, disini saya memegang kelas bahasa. " ucap Riki.

"Ada yang mau bertanya? " tanya Riki.

"Bapak sudah menikah? "

"Alamat bapak dimana? "

"Sudah punya pacar ya? "

"Nomber telpon dong pak. "

"Tipe cewek bapak yang kayak gimana? "

Tanya beberapa mahasiswi saling bertautan.

"Oke,, oke tenangnya biar saya jawab satu persatu. Saya belum punya pacar apalagi menikah. Saya tinggal di daerah sekitar sini kok dekat. Untuk nomber telpon kalian bisa lihat di mading kampus karena seluruh nomber dosen tercantum disana. Jadi jika ada yang perlu bantuan bisa menghubungi kami. Baiklah sekarang perkenalkan diri kalian masing-masing. " ucap Riki.

Hampir setengah mahasiswa sudah memperkenalkan dirinya satu persatu maju kedepan. Kini giliran Nana. Dengan jantung yang berdegup kencang Nana maju kedepan.

"Perkenalkan nama saya Nana Anindya. Saya tinggal di gang Melati belakang kampus ini. Saya dari SMA Abdi bangsa. Saya anak bungsu dari tiga bersaudara. Umur saya 19 tahun. " ucap Nana memperkenalkan diri.

"Wah Nana cantik hobi kamu apa? " ucap seorang mahasiswa pria.

"Hobi saya memasak. " ucap Nana tersenyum.

" mau dong dimasakin tiap hari.. " rayu seorang mahasiswa di iringi rayuan pria lainnya.

"Nana suka memasak? " tanya Riki membuat Nana tersentak.

"I.. Iya pak. " jawab Nana ragu.

"Duh gimana nih. Dia pake nanya begitu segala. Sok gak kenal lagi dari tadi cuek banget senyum ke meski gak nyapa juga. " ucap Nana dalam hati.

"Masak apa? " tanya Riki.

" bapak maunya saya masak apa? " tanya Nana membuat seluruh mahasiswa yang ricuh jadi hening seketika.

Riki menyuhnya duduk kembali. Kini giliran mahasiswa yang lain memperkenalkan diri. Nana menatap Riki penuh ancaman. Riki hanya mengerutkan dahinya.

*****

Sepulang kampus Nana menghampiri Riki yang sedang mengambil motornya di parkiran.

"Kamu sengaja ya pura-pura gak kenal aku? " tanya Nana berdiri di depan motor Riki.

" apa sih Na, kan kamu sendiri yang bilang gak bakal masuk kampus ini. "

"Kamu marah? " tanya Nana.

"Biasa aja. " ucap Riki sambil menyalakan motornya.

"Habis ini mau kemana? "

"Mau ke cafe. "Jawab Riki.

"Ikut. " ucap Nana sambil naik ke motor Riki.

"Aku antar ke rumah aja ya. "

"Loh kenapa? "

"Aku ada urusan. " jawab Riki melajukan motornya.

"Dasar manusia pelit. Kamu udah gak sayang sama aku ya? " tanya Nana mencubit pinggang Riki.

" apaaih Na sakit. Nanti deh janji kita maen ke mana aja yang kamu mau. Tapi kali ini aku benar-benar sibuk. " ucap Riki memberi pengertian.

"Ah bulshit. " ucap Nana menutup pembicaraan.

"Sudah sampai. Nanti aku kerumah deh pulang dari cafe. " ucap Riki.

Rupanya Nana serius marah dia langsung turun dari motor tanpa berkata apapun langsung masuk ke dalam rumah. Riki hanya tersenyum melihat gadis itu menghilang di telan pintu.

*****

Cinta Dalam Do'a  ANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang