Bagian 24

3.3K 207 1
                                    

Hello semua..
Happy reading 😍😘

***

Beberapa hari kemudian..

Raut wajah Ruby terlihat sangat cemas, hatinya pun tak berhenti merapalkan doa-doa berharap Aiden lekas siuman dari tidurnya . Satu minggu bagi Ruby sendiri bukanlah waktu yang mudah dilewati untuknya. Bahkan setiap hari baginya, berhasil
menambah rasa bersalah terhadap keadaan Aiden. Ia sadar, semua peristiwa buruk yang Aiden alami ialah karena dirinya sendiri.

"Luna.. ", Shilveena lembut.

" kami akan memeriksanya kembali". Ruby pun mengangguk mengiyakan dan beranjak keluar dari kamarnya, memberikan ruang untuk Shilveena dan Lerry.

Ketika Ruby menutup pintu kamarnya, Ruby pun menemukan Darent yang berdiri didepan pintu seperti biasa. Satu jam kemudian, belum sempat ia berbicara banyak dengan Darent. Laki-laki itu pamit pergi keluar sebentar pada Ruby untuk memeriksa keadaan semua yang ada diwilayah matenya itu karena memang selama Aiden pergi mencari Ruby semua tugas Aiden dialihkan untuk sementara pada Darent yang merupakan beta dari Alpha Aiden. Suasana disana terasa begitu menegangkan, karena Nenek juga Kakek yang tidak keluar juga dari kamarnya .

Shilveena keluar dengan senyuman mengembang diwajahnya. "Bagaimana keadaannya sekarang nek, kakek? Apakah ada perkembangan ?", Tanyanya dengan penuh kecemasan yang ternyata masih belum mengerti juga alasan Shilveena memberikan senyuman itu pada Ruby.

" Demi moongoddes, sekarang dia baik-baik saja, Luna", jawab Shilveena diikuti senyuman Lerry dibelakangnya.

Ruby menangis bahagia, hingga dengan cepat Ruby memeluk Shilveena erat kemudian ketika ia hendak beralih pada Lerry untuk Memeluknya juga ternyata ia kalah cepat dengan Lerry yang memeluknya cepat sebelum Ruby memeluk dirinya. Ruby kemudian terkekeh mendapatkan pelukan seperti itu dari Lerry.

"Ohh,God.. Syukurlah ia baik-baik saja",gumamnya pelan.

"Ini benar-benar suatu keajaiban, pasalnya selama ini tidak pernah ada yang selamat dari racun dylerant itu, Luna", lembut Lerry seraya mengusap-ngusap rambut Ruby.

Didalam kamar, Ruby tak henti-hentinya tersenyum pada Aiden yang masih memejamkan matanya tetapi meskipun begitu ia tidak peduli. Karena Ruby terlalu merasa bahagia, ia pun berhambur memeluk Aiden sangat erat dan mengecup pipi Aiden berkali-kali akibatnya mungkin Aiden merasa terganggu dan akhirnya ia membuka matanya perlahan tanpa Ruby ketahui. Namun, Aiden hanya diam merasakan pelukan erat dari Ruby yang seperti tak mau melepaskan dirinya walau satu menit. Tanpa sengaja Aiden tertawa geli karena tingkah Ruby yang lama kelamaan semakin menggelikan dimatanya. Dan sepertinya si empu sudah menyadarinya.

***

"Aku bahagia melihatmu bahagia seperti ini My Queen bahkan sangat bahagia",ucap Aiden .
"Bagaimana bisa kau bahagia hanya karena melihatku baik-baik saja? Mungkinkah kau mulai mencintaiku? mungkinkah itu terjadi?", ucapnya lagi dalam hati. Dalam diam Aiden memperhatikan Ruby dan entah mengapa Aiden merasa sangat geli melihat Ruby bertingkah seperti itu yang semakin lama semakin menggelikan hingga akhirnya Aiden tak kuasa menahan tawanya hingga berhasil membuat Ruby terdiam seketika. Repleks Ruby mendongakkan kepalanya, alangkah terkejutnya Ruby ketika mendapati Aiden yang tersenyum manis padanya. Untuk sesaat Ruby sempat terhipnotis oleh senyuman Aiden hingga kemudian ia menggelengkan kepalanya dan segera menarik tubuhnya duduk dipinggiran kasur.

"Ka-kau s-su-sudah bangun?!", gugup Ruby. Namun, yang ditanya malah mengangkat alisnya karena bingung mengingat perkataan Ruby yang ambigu antara pertanyaan dan pernyataan. Akhirnya, karena merasa tidak enak pada Ruby ia hanya memperlihatkan senyumnya lagi untuk mencairkan suasana disana yang tiba-tiba saja memanas bagi Ruby.
" Aku lapar.. Apa kau sudah makan,Queen?", tanya Aiden yang dibalas gelengan kepala oleh Ruby. Kemudian Aiden mengangguk dan langsung beranjak keluar kamar menuruni tangga diikuti dengan Ruby dibelakangnya. Sebenarnya Aiden ingin mandi terlebih dahulu tetapi mengingat saat pertama dirinya menemukan Ruby waktu itu akhirnya ia mengurungkan niatnya kembali. Dan segera pergi ke meja makan. Tampak semua orang yang melihat Aiden tersenyum lega karena kini sang Alpha telah sehat kembali.

💐💐💐

Guys.. Masih semangat membaca ceritaku ??? 😱😇
Lalu apa kalian suka part ini??

Alpha's mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang