Bagian 34

2.9K 135 0
                                    

Hallo semuanya.. I'm comeback
Ada yang rindu? Ah ngga mungkin kali ya .. Rindu kan berat. Kalian ngga akan sanggup biar .. aku ngga kebanyakkan ngomong, Selamat membaca 😘


***
"Baiklah, sekarang ceritakan padaku. Apa yang terjadi sebenarnya. Kenapa kau mengatakan bahwa kita harus kembali lagi daripada meneruskan perjalanan yang memang hampir sampai ?" Melihat wajah Ruby yang kini serius, Aiden pun menarik napas panjangnya lalu mulai menceritakan bayangan apa yang ia lihat saat mereka hendak pergi ke acara itu.

-memori Aiden-

Di alam bawah sadarnya, Aiden tampak terkejut melihat gambaran yang ditampilkan layaknya film 3D dalam pikirannya itu hanya menunjukkan sisa-sisa bangunan runtuh dengan darah dimana-mana. Darisana ia paham kalau sesuatu yang sangat buruk telah terjadi atau lebih tepatnya di sekitar aula pernikahan itu telah terjadi peperangan.

Aiden sendiri meringis melihat sebuah bangunan besar yang ia ketahui adalah aula pernikahan itu sudah sangat hancur hingga hanya menyisakan puing-puing kecil saja disana. Hiasan-hiasan bunga yang ia yakini sempat menggantung disetiap sudut bangunan itu pun kini telah berantakan membuatnya menjadi semakin penasaran siapa yang telah menyebabkan kekacauan itu disana. Tidak ada yang bisa menyangka bahwa aula pernikahan yang seharusnya menjadi tempat yang begitu menyenangkan itu malah menjadi tempat terkutuk bagi siapa saja yang menghadirinya. Terlihat dari banyaknya orang-orang yang menjerit kesakitan ditengah-tengah dentingan pedang para prajurit istana. Beralih dari sana, kini pandangan Aiden terfokuskan pada orang-orang bertudung hitam yang memiliki pola gambar yang sama persis di tangan mereka namun Aiden merasa aneh karena pola itu tampak terasa familiar dalam ingatannya.

Seperkian detik kemudian, Aiden tampak membulatkan matanya."Pola itu tanda-"

"Aarrgh"

Mendengar teriakan menyesakkan itu, Aiden pun mencari-cari asal suara dengan penasaran hingga akhirnya ia pun menemukan seorang gadis pucat tengah menangis berada dalam dekapan seseorang lengkap dengan tudung hitamnya namun terlihat ada perbedaan dengan pola yang sebelumnya ia temui.

Pikirannya sendiri kini sedang sibuk dengan berbagai macam dugaan di kepalanya hingga dengan cepat tangannya terangkat untuk menutupi kedua telinganya erat saat satu teriakkan nama seseorang cukup memekakkannya. Tentu saja, telinga Aiden terasa sedikit kesakitan karena ia sendiri memiliki pendengaran yang sangat tajam membuat kedua telinganya iru seperti ditusuk benda tajam saat mendengarnya.

Tepat setelah Aiden membuka kedua matanya, dengan jelas ia pun disuguhkan melihat seorang pria yang memakai pakaian kerajaan itu tengah berlari secepat kilat ke arah wanita tadi.

"Arletta! " teriaknya seraya berlari menghampiri wanita yang sedang di cekik oleh salah satu orang bertudung hitam tadi.

"Aku yakin werewolf wanita itu adalah istrinya," Aiden berkomentar.

Dapat dilihat dengan jelas jika sekarang pria itu tengah berada di puncak kemarahannya, melihat bagaimana gadisnya itu merintih kesakitan dalam dekapan orang bertudung hitam itu.

"Apa aku harus melakukan sesuatu,Tyrent?" pikir Aiden yang lebih di tujukan pada dirinya sendiri.

Dengan sekuat tenaga, Tyrent pun berusaha menahan amarahnya agar tidak melakukan sesuatu yang bisa saja membuat istrinya malah terancam.

Alpha's mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang