Alpha's mate

Bagian 16

Di tengah hutan sangat gelap, serigala berbulu putih itu tampak berlari dengan kencang tanpa tujuan . Lolongan-lolongan yang menyiratkan kesedihan pun terus-menerus dilontarkannya. Hingga siapa saja mendengarnya, mungkin mereka akan meringis pilu karena jelas.. Terdapat rasa pedih dalam setiap lolongan itu.

Mereka yang mendengar dan mengenali lolongan sang alpha pun ikut turut membalas lolongan sang alpha.

Sudah sejak lama , Dave (wolf Aiden) mencari ruby namun ia tidak dapat menemukan Ruby dimana pun. Bahkan tanda-tanda keberadaan ruby sekalipun ia tidak melihatnya. Ia pun kembali lagi ke istananya , berharap ruby sudah kembali.

***
Tepat saat Aiden sampai di istananya, mereka yang sudah menunggu kedatangannya pun segera menghampirinya.

"Aiden.. Bagaimana? Apakah Ruby sudah ditemukan? ". Shilveena khawatir.

"belum.. " jawabnya lesu. Guratan wajah sedihnya pun tidak bisa ia sembunyikan lagi hingga akhirnya ia menangis dipelukan neneknya.

"Aku.. Bingung apa yang harus aku lakukan, nek? ", ditatapnya Shilveena dengan sendu.

"Apakah ia baik-baik saja?",lirih aiden dalam tangisnya berulang-ulang. Mengapa Aiden tampak sensitif jika mengenai Ruby? Mengapa ia terlihat cengeng dan lemah? Itu semua karna Aiden sangat mencintainya hingga ia sendiri lupa bagaimana cara bernafas dengan benar. Seakan-akan setelah Ruby tidak ada disampingnya, kekuatannya pun ikut hilang terbawa dengan kepergian Ruby. Dan akhir-akhir ini entah mengapa dadanya juga sering kali terasa sesak dan kantung hitam dibawah matanya pun terlihat sangat jelas menunjukkan bahwa ia tak tertidur semenjak hilangnya Ruby.

"Aiden , Sudahlah... Jangan bersedih lagi".

"Nek.. Aku akan gila jika tetap terus seperti ini. "lirihnya lagi-lagi yang terdengar sangat menyakitkan bagi siapapun yang mendengarnya.

"Aiden.. " shilveena melepaskan pelukannya . " Sekarang, kau istirahatlah, nak. "

"Tap... "

"Jangan membantah, ini juga untuk kebaikanmu".

"Baiklah ".

🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊

Dikamar shilveena yang besar dan memang spesial, karna disana terdapat sebuah kolam yang tidak terlalu besar tetapi terlihat sangat indah dipandang mata. Seketika  Shilveena pun masuk ke kolam itu dan terus berenang hingga kedasar dan terlihatlah sebuah ruangan rahasia . Ia kemudian masuk kedalamnya dan berenang kearah lemari buku miliknya , ia mengambil sebuah buku usang dan membuka buku tersebut dengan darah dari jarinya yang digigit tadi sebagai kunci dari buku tersebut. Ya, sebuah perpustakaan dalam air. Juga buku-buku yang memang tahan air.

Dibukanya buku tersebut lalu membaca dengan seksama. "Setiap pada bulan biru , seorang yang sudah ditakdirkan berkekuatan besar dengan anugerah batu yang di miliki dalam hatinya.. Akan terjadi penyatuan antara batu itu juga dirinya , hingga semua kekuatan tersegel dalam batu itu terbuka dan menyatu dalam dirinya. Bukan hanya keajaiban yang ada saat itu tetapi juga mimpi buruk akan terjadi jika saja seseorang yang haus akan kuasa memindahkan kekuatan batu tersebut dengan darahnya ". Gumam shilveena.

"Apa arti dari semua ini? ".

Ketika shilveena sedang kalut dalam Pemikirannya.. Tiba-tiba Ia teringat pada Ayahnya yang merupakan seorang iblis terkuat di pedalaman hutan kegelapan yang tidak pernah sekalipun ada yang berani masuk kedalamnya. Ayahnya juga merupakan seorang Raja dari klan iblis tentunya. Kenapa shilveena tidak tinggal bersama ayahnya? Itu karna dua alasan. Pertama, karena dalam tubuhnya hanya darah dari sang ibulah yang cocok dengan darahnya. Ibunya sendiri memang berasal dari klan mermaid. Meskipun Shilveena memiliki darah iblis dari ayahnya, tetap saja tubuhnya menolak darah itu hingga hanya darah mermaid lah yang berkembang dan mendominasi dalam tubuhnya. Dan sejak lahir ia pun telah tinggal bersama ibunya di dunia mermaid meski sesekali mereka pergi untuk menemui ayahnya didaratan. Kedua, karena ia juga telah menikah.

"Ya, Ayah.. ! Ayah pasti mengetahuinya sesuatu. " ucap shilveena. Dengan cepat ia berenang kembali keatas dan kemudian pergi ke kamar aiden.

Mungkinkah ia lupa kalau Aiden sedang istirahat?

***
Selamat membaca..