Bagian 25

3.4K 188 2
                                    

"Ketika kebahagian datang tanpa diundang"

***

Seorang laki-laki itu tampak bingung tidak seperti biasanya memikirkan sebuah rencananya kali ini. Keningnya berkerut kemudian senyumnya mengembang dan beranjak dari tempatnya menuju ke ruangan rahasia yang ia miliki namun selama ini tidak pernah ada yang pernah mengetahuinya. Setelah berada didalamnya ia pun tersenyum sinis pada seorang wanita cantik yang sedang dalam keadaan terikat oleh rantai besi yang dipakaikan mantra terkuat dari leluhurnya. Meskipun wanita itu keturunan klan Vanzuastria ia tidak akan pernah bisa menghancurkan rantai itu karena kini kekuatan Wanita itu tersegel di sebuah bola kaca yang laki-laki itu sendiri sembunyikan entah dimana. Ia merasa sangat senang menyiksa wanita itu sebab dendamnya pada klan Vanzuastria. Akibat peperangan itu sendiri semua keluarganya mati terbunuh sehingga ia hidup hanya dengan kedua pengawal pribadinya saja. Ia dan kedua pengawalnya selamat karena waktu itu mereka berhasil meloloskan diri dari peperangan itu.
Namun, Salah satu pengawalnya menghianati dirinya dan bertindak sendiri untuk memburu 'Guelista', seseorang yang mempunyai kekuatan batu suci ruby berwarna merah jambu keunguan yang memang sudah tertanam dalam hati seorang Guelista. Batu ruby itu sendiri sering disebut dengan 'Guelisty'.

"Apa kau tahu aku sudah menemukan keturunanmu,Cally. Anakmu.." ucap laki-laki itu dengan seringaian misteriusnya. Callista yang mendengarnya pun kaget bukan main sebab ia tahu bahwa anaknya berada sangat jauh dari tempat makhluk-makhluk immortal seperti Peter diantaranya.

"Jangan bercanda kau, Peter". "Anakku jauh dari makhluk seperti kalian.. Ia bahkan ada ditempat yang aman Jadi tidak mungkin kalau kau bisa menemukannya",ucap Cally tidak percaya dan takut akan kebenaran yang Peter katakan. Peter yang mendengar jawaban Cally pun hanya tertawa sangat keras.

"Apa kau sendiri tak merasakan anakmu ada disini,Cally?". Callista sendiri kebingungan pasalnya jauh didalam hatinya Callista merasa bahwa akhir-akhir ini ia merasa dekat dengan Anaknya itu. Tetapi,Cally menghiraukannya karena mungkin saja ia memang sedang merindukan anaknya jadi ia merasa salah atas apa yang ia rasakan akhir-akhir ini.
"Bukankah anakmu bernama Queena Lalluna Ruby?", ucap Peter dengan alisnya yang terangkat satu ke atas.

****

"Queen, menikahlah denganku..will you marry me?", ucap Aiden cepat yang segera berlutut didepan Ruby setelah dilihatnya Ruby selesai makan. Ruby yang sedang minum pun sampai tersedak karena Aiden yang tiba-tiba mengajaknya menikah. Ruby yang masih kaget mendapat perlakuan seperti itu hanya diam memandangi laki-laki didepannya itu yang terlihat khawatir takut-takut Ruby menolaknya mungkin. Dan kemudian tanpa sepatah kata pun Ruby berlalu meninggalkan Aiden yang mematung ditempatnya sambil memandangi Ruby yang menjauh.

Aiden menundukkan kepalanya lesu memejamkan matanya untuk mengingat bagaimana tadi Ruby menolaknya secara tidak langsung dan semua itu terasa begitu menyakitkan hatinya. Bahkan tanpa ia sadari ia meneteskan air mata. " Jadi seperti inikah rasanya ditolak oleh mateku sendiri? Selama ini aku mengira dia mulai mencintaiku tapi ternyata aku salah",gumam Aiden pelan sambil memukul-mukul dadanya yang terasa sakit karena sesak.

"Aiden.. Aku bersedia menikah denganmu.. ", ucap Ruby pelan tepat ditelinga kanan Aiden. Dan dalam sekejap Aiden membuka matanya dan terlihatlah sandal yang Ruby kenakan tadi hingga ia tersadar bahwa bisikan tadi bukanlah mimpi atau halusinasiku saja.

Dengan cepat Aiden mendongak ke atas, didepannya Terlihat seseorang yang tersenyum lebar sama bahagianya dengan Aiden rasakan kini. Kemudian ia pun langsung memeluk Ruby dan berputar-putar kesenangan.

***
Gimana guys kalian suka??

Alpha's mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang