satu

951 62 2
                                    

Pagi yang cerah, secerah wajah cewek cantik bernama Nadine Lustre yang baru masuk SMA ini sangat senang lari pagi. Seperti biasanya, minggu ini Nadine menghabiskan waktunya untuk jogging di Alun-Alun.

"Nadz... " panggil seorang cewek yang merupakan teman sekelas Nadine.

Nadine menoleh, dan cewek itu pun menghampiri Nadine.

"Sama siapa lu?" tanya yassi

"Kaya biasa" jawab Nadine sambil melihat lihat festival pagi.

"Ya ampun Nadz, bisa ya, elu jogging sendirian, emang ga BT apa?" tanya yassi sambil geleng geleng kepala.

"Makanya, elu temenin gue, biar gue ga BT" kata Nadine

"Ihh, ogah, elu kan tau, kalo gue ga suka yang namanya jogging" jelas yassi.

"Terserah elu aja dah, bye yass" ucap Nadine melanjutkan jogging nya dan meninggalkan yassi di festival.

Yassi berkeliling di festival, sementara Nadine sedang beristirahat di trotoar. Nadine duduk di trotoar dengan keringat yang sudah bercucuran. Sudah jam 8.30 Nadine memutuskan untuk pulang kerumah.

Sore ini, Nadine ingin pergi ke danau, setiap sore dia selalu kesana. Karena bagi Nadine, tempat itu adalah tempat terindah yang tidak ada dua nya. Apalagi, banyak kenangan kenangan yang tak terlupakan di tempat itu.
Nadine menghirup udara sejuk sambil memejamkan matanya dengan melipat kedua tangannya didepan dada. Rasanya, Nadine sangat tenang dalam suasana ini, tiba-tiba suasana berubah, ketika sebuah kaleng mendarat dikepala Nadine sehingga mengeluarkan suara yang cukup keras. Seketika, Nadine merintih kesakitan sekaligus terkejut.

"AWWWW........ " rintih Nadine sambil berteriak.

Dari kejauhan, seorang cowok bertubuh tinggi dengan kulit putih dan memakai jaket kulit bewarna coklat mendengar suara teriakan Nadine. Dia pun langsung menghampiri suara itu dengan berlari kecil.

"Maaf ya mba, saya ga sengaja" ucapnya panik sambil memegang bahu kiri Nadine.

Nadine masih memegangi kepalanya yang sedikit benjol. Emosi nya meningkat saat ia mendongakkan kepalanya.

"Heee, lu pikir gue mba mba apa, dasar gila lu" omel Nadine sambil menepis kasar tangan cowok itu dari bahu Nadine.

"Ya maaf, gue kan ga tau" ucapnya santai.

"Heee, liat nih ulah lu" Nadine memperlihatkan dahinya yang benjol.

Cowok itu sedikit termenganga dan sedetik kemudian, dia tertawa sejadi jadinya.

"Hahahahaha" tawanya puas.

"Elu kenapa sih?" tanya Nadine heran.

Cowok itu tidak menjawab, dia malah menunjuk nunjuk dahi Nadine sambil memegangi perutnya yang sudah sakit karena tertawa.

"Awas ya lu" Nadine sudah sangat geram, dia mengambil kaleng itu, dan melemparkan nya ke kepala cowok gila itu.

"Awww" rintihnya

"Mampus luh, emang enak" ejek Nadine lalu pergi dari tempat itu.

"Awas ya lu, liat aja, kalo kita ketemu lagi, ga akan gue lepasin lu" ancamannya sambil menatap punggung Nadine tajam.

***

"Aduhhhh, hari ini sial amat sih, ini semua gara gara cowok gila itu, dahi gue sampe benjol gara gara kaleng butut itu" sepanjang jalan, Nadine hanya ngedumel dan tak berhenti henti, sampai dia berada didepan rumahnya.

Seorang wanita paruh baya keluar dan betapa terkejutnya saat ia membuka pintu dan melihat dahi Putri nya yang benjol.

"Nadineeeee..... " wanita itu berteriak dengan sangat kencang.

"Ibuuuu, apa apaan kau ini, aku akan tuli kalo ibu teriak nya kencang banget" omel Nadine sambil menutup kedua telinganya.

"Ada apa dengan dahi mu?" tanya Maria sambil memegang dahi Nadine.

"Aduhh bu, jangan dipegang, ini masih sakit"

"Kok Bisa benjol sih?" tanyanya lagi penasaran.

"Tadi Nadine kepentok tembok, gara gara pusing" jawab Nadine ngasal.

"Ga masuk akal banget sih" Maria curiga dengan jawaban putrinya yang tidak masuk akal.

"Bener buuu, Nadine ga bohong" ucap Nadine lesu.

"Lohh, emang siapa yang bilang kamu bohong, kan ibu cuma bilang ga masuk akal, ohhh, berarti kamu emang bohong" kini Nadine sudah tercyduk.

Aduhh bego amat sih, jadi ketauan kan sama ibu, ahhh, emang elu mah ga pinter ngeles Nadz

"Heee, kenapa ngelamun, ngaku kamu, kamu bohong kan sama ibu?" tanya Maria sekali lagi.

"Iya, Nadine bohong, maaf ya bu" Nadine pun mengakui sambil menunduk.

"Ya udah, kamu kompres deh dahinya, biar kempes" suruh Maria.

Nadine masuk kedalam rumah dan segera mengompres dahinya yang benjol.

"Jangan lupa siapin peralatan sekolah untuk besok ya, dan jangan tidur larut malam" perintah Maria yang tiba-tiba datang.

"Iya buuu" jawab Nadine yang tengah sibuk mengompres dahinya.

Votement nya jngn lupa ya
Jngn pelit pelit oke

Bukti [JADINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang