sembilan belas

481 43 9
                                    

2 hari kemudian...

Hari ini Nadine sudah diperbolehkan untuk pulang kerumah, dia sangat senang karna waktu yang ditunggu tunggu akhirnya datang juga. Surya, Maria dan Jessie datang untuk menjemput Nadine dan membantu gadis itu merapikan barang-barang nya.

"yesss, akhirnya kak Nadine pulang kerumah" ucap jessie girang.

"Iya jess, kakak udah boleh pulang, kakak kangen banget sama suasana rumah, apalagi sama kamar kakak" kata Nadine sembari mengingat ingat gambaran rumahnya.

"Kak nadine gak kangen sama aku apa?" tanya Jassie dengan tatapannya yang tajam.

"Enggak tuh" ledek Nadine membuat adik semata wayang nya kesal.

"IHHH... KAK NADINE NYEBELIN..." teriak jessie kesal.

"Nyebelin tapi cantik, wleee" Nadine terus-terusan menggoda jessie sehingga membuat gadis itu semakin kesal.

"Udah-udah kalian tuh kebiasaan banget ya, kalo dijadiin satu udah kaya tom&jerry" lerai Maria yang sedari tadi hanya geleng geleng kepala.

Nadine dan jessie pun akhirnya diam. Mereka takut pada ibunya, apapun yang Maria katakan, pasti mereka selalu menurutinya.

"Hehehe, maaf deh bu, abisnya jessie nya duluan nih" kata Nadine sambil terkekeh pelan.

"Apaan sih, orang kakak yang duluan juga" elak jessie tak terima.

"Iya deh iya kak Nadine yang salah, sini-sini kak Nadine peluk" Nadine menarik tubuh mungil jessie kedalam pelukannya, jessie yang merasa risih dengan kelakuan sang kakak pun langsung memberontak.

"Apaan sih, pake peluk-peluk aku segala, kak Nadine sok manis banget sih" oceh jessie.

"Emang manis" sahut Nadine dengan sangat PD.

"Udah, sekarang kita ke parkiran yuk, ayah udah nunggu disana" suruh Maria yang tengah sibuk dengan barang-barang milik Putri sulungnya.

"Ayo bu, Nadine udah ga sabar pengen cepet-cepet pulang, Nadine kangen banget sama suasana rumah, Nadine udah bosen di rumah sakit ini selama 2 bulan" kata Nadine sumringah.

Mereka bertiga pergi menuju parkiran. Dan benar saja, ternyata Surya memang sudah berada di sana, tepatnya didepan mobil sedan yang ia sewa untuk menjemput putrinya kembali kerumah.

"Ayah, ini mobil siapa?" tanya Nadine bingung.

"Ini mobil sewaan"

"Ayah bela-belain nyewa mobil cuma untuk ngejemput aku?" tanyanya tak menyangka.

"Iya sayang, yaudah yuk kita masuk"

"Iya yah" hampir saja Nadine mengeluarkan air mata karena ia sangat terharu dengan apa yang dilakukan oleh ayahnya, ia sampai bela-belain nyewa mobil hanya untuk menjemput Nadine yang baru saja melewati masa komanya.

Walaupun mereka hanyalah keluarga sederhana, tetapi kebahagiaan selalu hadir ditengah-tengah kehidupan mereka, Nadine sangat bersyukur pada tuhan karena ia diberikan keluarga sederhana yang sangat harmonis. Baginya buat apa mempunyai orang tua yang kaya raya tetapi kekurangan akan kasih sayang dan kebahagiaan yang harmonis seperti yang ia dapatkan saat ini.

Sepanjang perjalanan mereka bergurau dan tertawa bersama, Nadine yang sedari tadi tertawa kini sudah sangat letih, dia pun diam dan bersandar pada kaca jendela sambil menatap padatnya ibu kota.

💕

Akhirnya mereka pun sampai, Nadine langsung turun dari mobil dan berlari menuju rumahnya, dia berdiri didepan pintu sambil menunggu Maria yang sedang membuka kunci rumah mereka. Setelah Maria membukanya, Nadine langsung masuk kedalam, meninggalkan ayah ibunya serta adiknya yang masih diluar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 25, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bukti [JADINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang