dua

451 44 2
                                    

Hari ini adalah hari pertama masuk SMA, dan juga hari pertama untuk ketemu cowok cowok ganteng. Semoga salah satunya ada yang yangkut sama gue, aminnnn.

Sebelum masuk kedalam SMA Nasional, Nadine berdoa dan lebih tepatnya berharap. Nadine memang seperti itu, jika ingin melakukan sesuatu, dia pasti berharap dulu.

Nadine melangkahkan kakinya dan menelusuri koridor dan pergi ke lapangan untuk penyambutan siswa siswi baru. Nadine menengok ke kanan ke kiri untuk mencari keberadaan yassi. Tapi yang ia dapat adalah cowok gila yang menendang kaleng sehingga mendarat ke kepalanya.

Itukan si cowok gila, ngapain sih dia disini, jangan jangan....

Pikiran Nadine campur aduk, dia melihat cowok itu pergi meninggalkan lapangan, karena penasaran, Nadine pun pergi dan mengikuti cowok itu.

Langkah cowok itu semakin cepat, sehingga membuat Nadine sedikit letih. Tapi Nadine pantang menyerah, dia tetap bersikukuh untuk membuntuti cowok itu. Saat Nadine belok ke tikungan antara ruang leb dan aula, dia kehilangan jejak.

Lohhh, kemana tuh cowok gila, cepet amat ilangnya, ga mungkin kalo dia masuk ke leb atau aula, ini semua kan di kunci.

Nadine berhenti didepan leb dan aula, dia sangat bingung. Tiba-tiba seseorang dari belakang mengejutkannya.

"WOYYYY.... " orang itu menepuk keras bahu Nadine.

Nadine sangat terkejut, dia hampir jatuh, tapi seseorang itu menangkapnya. Kini mereka berdua seperti orang pelukan. Saat Nadine membuka kedua matanya, dia sangat syok dan langsung menjerit.

"AAAAA....." teriak Nadine saat membuka mata.

Orang itu ikut terkejut dan langsung melepaskan Nadine sehingga dia jatuh ke lantai.

"Awwwww..... " rintih Nadine yang tersungkur di lantai.

Nadine melotot ke arah cowok yang ga ngerasa bersalah sama sekali. Dia sangat kesal, cowok itu melirik Nadine yang sedang memelototi dirinya.

"Kenapa lu?" tanya nya nyolot.

"Elu bloon ya, masih nanya lagi gue kenapa, dasar gila lu" ucap Nadine sewot.

Cowok itu tidak menanggapi Nadine, dia malah sibuk memainkan ponselnya didepan Nadine.

"Dasar ga punya hati" ucap Nadine pelan, tetapi cowok itu bisa mendengar ucapannya.

"Apa lu bilang?" tanyanya pura pura.

"Engga, gue ga bilang apa apa kok" elak Nadine.

Ga ada angin ga ada hujan, cowok itu membantu Nadine berdiri, hal itu membuat Nadine membelalakan matanya. Setelah berhasil berdiri, Nadine menepis kedua tangan cowok itu dengan kasar, lalu mendorong dadanya sehingga cowok itu menjauh dari hadapan Nadine.

"Jadi ini balasannya, tau gitu elu ga usah gue tolongin" ucapnya dengan nada yang sedikit tinggi.

Mereka saling menatap sinis, tiba-tiba ada pengumuman bahwa seluruh siswa siswi harus segera berkumpul dilapangan. Saat Mendengarnya mereka pergi dengan arah berbeda.

***

Nadine sudah mendapatkan kelasnya, dia mendapat kelas 10 ipa1 Nadine juga sekelas dengan yassi, dia duduk didepan Nadine, karena dikelas itu semuanya duduk sendiri sendiri. 2 menit berlalu, seorang cowok tampan, berkulit putih, dan tinggi, masuk kedalam kelas itu, semua orang menatap nya, terutama para kaum hawa, tapi tidak dengan Nadine, karena Nadine sedang sibuk mencatat.

"Nadz, liat deh, tuh cowok ganteng banget" ucap yassi sambil menggerak gerakan tangan Nadine.

"Apaan sih yass" Nadine kesal karena yassi terus terusan mengganggu dirinya yang sedang mencatat.

"Ituuu liat deh" yassi menunjuk kearah pintu.

Nadine mengikuti arahan yassi, seketika, Nadine langsung membelalakan matanya ketika melihat cowok yang sangat dia kenal itu. Cowok itu melihat Nadine lalu dia tersenyum sinis. Dia melangkah untuk ke kursinya, saat dia melewati tempat duduk yassi, yassi menahan tangan cowok itu, sehingga dia berhenti di depan Nadine. Nadine yang sudah muak pun melanjutkan mencatat.

"Hai, gue yassi" tanpa basa-basi yassi langsung mengulurkan tangannya.

"Gue james" cowok itu menerima uluran tangan yassi.

Kini mereka saling berjabat tangan. Nadine yang tengah mencatat masih sempat sempatnya melirik. Dengan sengaja dia pun berdeham.

"Ekhemm"

Yassi dan james langsung melepaskan tangannya yang saling berjabat. Dengan kesal, yassi menatap Nadine sinis. Sedangkan james, dia melanjutkan langkahnya dan duduk dibelakang Nadine.

"Semoga kita bisa berteman ya" ucapnya mengejek di dekat telinga Nadine sambil tersenyum sinis.

Nadine mengepal tangan kanannya karena sudah sangat muak dengan semuanya.

Karena ini adalah hari pertama, jadi belum mulai belajar, dan Bu nina selaku guru kesenian membuat game agar semua murid tidak BT.

"Kita akan main game, siapapun yang pulpen nya berhenti di kalian, maka kalian harus maju kedepan dan akan mendapat tantangan" jelasnya sambil memegang pulpen.

"Wahhh, keren tuh bu, ada tantangan nya" ucap yassi.

Game pun dimulai, sampai sejauh ini, pulpen itu belum berhenti di siapapun, lagunya sudah habis, ternyata pulpen itu berhenti di Nadine.

"Ayoo kamu maju" suruh bu nina.

Dengan sedikit cemberut Nadine pun maju kedepan kelas.
Game pun berlanjut dan berhenti tepat di depan james sehingga dia pun maju kedepan. Saat james melangkah untuk maju, dia dan Nadine saling menatap, tapi tatapannya itu adalah tatapan kesal.

"Siapa nama kamu?" tanya bu nina pada Nadine.

"Nama saya Nadine Alexis Lustre bu"

"Kalo nama kamu siapa?" tanya bu nina pada james.

"Nama saya james marquinez reid"

"Wahhh enak nya mereka diapain ya?" tanya bu nina pada semua murid.

"Ngedans bu"
"Nyanyi"
"Joget"
"Dansa bu"
"Stand up aja bu"

" heee lu pikir gue pelawak apa" tiba-tiba Nadine menyambar suruhan dari salah satu temannya.

"Udah, udah ibu udah tau enaknya mereka diapain" ucap bu nina sambil ketawa ketiwi.

"Diapain bu?" tanya yassi sambil melipat kedua tangannya diatas meja.

Yahhh bersambung 😔😔😔
Sabar ya ☺☺☺ tungguin aja kelanjutan nya, yaa walupun aku tau kalo nunggu itu ga enak 😭😭😭
Tapi terserah kalian deh 😀😀😀

O iya jangan pelit untuk votement nya ya 👌👌👌

Bukti [JADINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang