"Lu cantik kalo lagi tidur gini"
Aksi james yang mengacak pucuk kepala nadine membuat gadis itu terbangun dari tidurnya. Sontak saja james terkejut melihat gadis itu yang tengah mengerjapkan matanya.
"Lu ngapain?" tanya Nadine dengan suara yang sedikit serak.
"Gu gue, gue cuma mau bangunin lu, sebentar lagi kan masuk" jawab james gugup sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Oh ya udah kan gue udah bangun, terus ngapain masih disini?" tanya nya acuh tak acuh.
Nadine tetap lah seorang nadine yang cuek dan selalu acuh, seakan-akan semuanya permanen dan tidak bisa di hilangkan dari dirinya.
"Emm, gue nungguin lu" jawab james keceplosan.
"Hah?" tanya nadine bingung.
"Emm,, maksudnya gue nungguin lu bangun, karna sekarang lu udah bangun jadi gue balik duluan" jawabnya gelagapan lalu beranjak pergi meninggalkan nadine begitu saja.
"Tuh anak kenapa sih?" tanya nadine pada dirinya sendiri kemudian merapikan buku yang ia pinjam lalu beranjak ke kelas.
***
Sore ini Nadine pergi ke rumah yassi karena dia ingin meminjam buku biologi yassi. Nadine sudah bilang dari jauh jauh hari dan yassi menyuruh nadine untuk datang ke rumah nya sore ini. Sepanjang perjalanan nadine menggerutu merutuki dirinya karena menyesal pergi ke rumah yassi sore ini. Dia ingat jelas bahwa hari ini james akan datang untuk mengajari yassi main gitar. Entah kenapa nadine merasa kalau nanti dia akan jadi kambing conge.
Nadine tiba di depan rumah yassi dia langsung masuk ke dalam rumah begitu saja, penghuni rumah yassi sudah mengenal nadine jadi kapan pun nadine ingin masuk atau keluar rumah yassi dia tidak perlu meminta izin siapa pun.
Langkah nadine berhenti di ruang tamu, matanya menangkap dua orang yang sedang belajar gitar, posisi james yang terlihat seperti merangkul yassi membuat mata nadine memanas. Entah apa yang terjadi pada dirinya? Mereka berdua sedang asik sehingga tidak tahu bahwa ada orang tengah berdiri memperhatikan mereka dari belakang.
Nadz, elu kenapa sih? Kenapa tiba-tiba dada lu jadi sesak gini? Apa jangan jangan???
Nadine bertanya-tanya dalam hati dan pikirannya. Dia tidak ingin berlama-lama di rumah ini. Dia pun sengaja memanggil yassi sehingga mereka terhenti dari aktivitas nya.
"Yass" panggil nadine berusaha mengontrol dirinya.
"Eh ada nadine, maaf gue ga tau, lu sejak kapan di situ?" tanya yassi lalu menghampiri nadine.
"Sejak beberapa menit yang lalu" jawab nadine jujur.
"Lu serius?" tanya yassi tak percaya.
"Hm"
"Ya udah sekali lagi maaf, gue ambil bukunya dulu, lu duduk dulu aja" suruh yassi ramah.
"Gue tinggal dulu ya james" pamit yassi yang di balas dengan anggukan kecil oleh james, kemudian dia pergi ke kamar untuk mengambil buku biologi yang akan di pinjam nadine.
Nadine duduk di sofa panjang persis di depan james. Tidak ada percakapan di antara mereka berdua. semuanya terasa sunyi karena mereka berubah menjadi bisu. Nadine hanya duduk manis sambil memainkan jari jemarinya, sedangkan James di sibuk memainkan gitar nya seakan-akan tidak ada orang lain selain dirinya.
Nadine yang mulai risih karena keadaan yang seperti pun memutuskan untuk memulai pembicaraan.
"Emm, james" panggil Nadine pelan.
"Apa?"
"Emm, lu udah dari tadi di sini?" tanya Nadine karena dia bingung ingin menanyakan apa.
"Ga juga" jawab james yang masih sibuk memainkan gitarnya.
"Oh" kata itu menjadi penutup pembicaraan Nadine dan James.
Karena sudah tidak betah berlama-lama berdua di ruang tamu bersama James. Nadine memilih untuk menyusul Yassi ke kamarnya. Nadine beranjak dari sofa panjang itu. Saat dia ingin melangkah tiba-tiba langkahnya terhenti karena tangan james menahan lengan Nadine. Nadine langsung menoleh dan menatap james bingung.
"Jangan pergi" kata james sambil menatap Nadine lekat.
"Ke-kenapa?" tanya Nadine gugup.
"Kalo lu pergi terus yang nemenin gue disini siapa" jawab james membuat Nadine tak percaya.
Nadine hanya diam membisu, tiba-tiba saja jantungnya berdegup kencang. Dia masih tidak percaya dengan kata-kata yang barusan terucap dari mulut James. Sedangkan James masih sibuk menatap Nadine sambil memegang lengan nya. Jadilah adegan tatap menatap, james dan nadine saling menatap dengan tatapan yang sulit di artikan.
Tanpa mereka sadari Yassi tengah berdiri dibelakang sambil memeluk buku biologi yang sangat tebal. Yassi sangat tak percaya saat kedua matanya melihat adegan ini. Rasa sesak di dada nya muncul dan membuat matanya memanas, Ya dia cemburu. Yassi sangat cemburu melihat semua ini, dari pertama melihat james dia sudah suka dan seiring berjalannya waktu rasa suka itu berubah menjadi Cinta. Sekarang ini hanya james lah orang yang yassi cintai. Tapi kenapa dia harus melihat semua ini terjadi pada sahabatnya sendiri yaitu Nadine?.
"Ekhemm" yassi berdeham keras.
Sontak saja James dan Nadine terkejut, James langsung melepaskan genggamannya dari lengan Nadine. Kini mereka berdua menoleh ke arah Yassi.
"Yass, lama banget sih" kata Nadine tersenyum kaku.
"Nih" yassi menyodorkan buku itu dengan raut wajah yang tak biasa.
"Makas-" yassi langsung memotong ucapan Nadine.
"Udah ga ada lagi kan, jadi kalo lu mau pulang, pulang aja" kata yassi ketus.
"Kok elu ngusir gue sih?" tanya Nadine mengerutkan kening.
"Gw ga ngusir, gue cuma mengingatkan doang" jawab Yassi lalu kembali duduk di samping James.
"Ya udah, kalo gitu gue pulang dulu, makasih ya, lusa nanti pasti bakal gue balikin" ucap Nadine lalu pergi meninggalkan rumah Yassi.
"Hm"
James sangat bingung melihat sikap Yassi yang mengacuhkan Nadine. Dia tidak tega melihat Nadine diperlakukan seperti itu pada Yassi.
"Lu kok gitu sih sama Nadine?" tanya James memberanikan diri.
"Emangnya kenapa? Kenapa tiba-tiba lu jadi care sama dia?" bukannya menjawab tapi yassi malah balik nanya.
James memilih diam, dia bingung ingin menjawab apa. Bagaimana bisa dia menjawab pertanyaan Yassi kalau dia sendiri tidak bisa menjawab pertanyaan yang selalu terlintas di hati dan pikirannya.
Alhamdulillah akhirnya up juga ya guys. Gimana nih cerita kali ini kalian nyangka ga kalo yassi bisa secemburu ini sama Nadine?
Kalo kalian mau yang lebih baper lagi itu mah urusan gampang, kalian tinggal votement aja
See you next part 👋👋
Salam manis @syifalustre
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukti [JADINE]
FanfictionPertemuan pertama bukannya Happy Eh,malah bikin mumet. itulah yang dirasakan Nadine saat pertama kali bertemu dengan James. Semenjak hari itu, mereka selalu bertengkar, tidak pernah berdamai dan tidak pernah akur. Sampai suatu saat, pertengkaran it...