"Lo kenal sama sepupu gue?" tanya James pada Yassi.
"Apa lo bilang?? Sepupu? Jadi cowok berengsek ini sepupu lo?" yassi benar-benar tidak percaya dengan semua ini ternyata dunia benar-benar sempit.
"Jadi ternyata dia sepupu lo?" tanya yassi tak percaya pada james.
"Iya, dia sepupu gue, lo kenal dia dimana yass? Kenapa lo bilang kalo clark itu cowo berengsek??" James benar-benar bingung dan dia sama sekali tidak mengetahui apa-apa.
"Maaf yass, gue minta maaf" ucap clark merasa bersalah.
"Enak banget ya lo minta maaf setelah apa yang udah lo lakuin ke Nadine" ucap yassi sinis.
"Apa??? NADINE...?? sebenarnya ada apa sih kenapa lo berdua bawa bawa Nadine?? Pliss kasih tau gue sebenernya ada apa?" james semakin bingung dia bertanya-tanya pada yassi dan clark.
"Dia adalah orang yang udah membuat Nadine... " ucap yassi terpotong karena seorang dokter keluar dari ruang ICU.
"Permisi apa kalian keluarga korban?" tanya sang dokter itu di ambang pintu.
"Saya sahabat nya dok" jawab yassi.
"Apa kalian sudah mengabari orang tua korban?"
"Sudah dok, sekarang mereka sedang dalam perjalanan"
"Baiklah kalau begitu"
"bagaimana keadaan sahabat saya dok?" tanya yassi khawatir.
"Saat ini Nadine mengalami koma, karena benturan di kepalanya terlalu keras dan banyak kehilangan darah sehingga menyebabkan kerusakan saraf di bagian otak nya, dan kami memprediksi bahwa Nadine akan koma selama 2 bulan" jawab sang dokter dengan berat hati.
"Apa?" Yassi tidak percaya dengan semua ini, dia tidak tahan lagi dia hanya bisa menangis sejadi-jadinya.
"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, saya harap kalian bisa tabah untuk menerima kenyataan ini" ujar sang dokter penuh prihatin.
"Dok, apa saya boleh masuk, saya ingin menemui Nadine dok" pinta james lesu.
"Silahkan" setelah di beri izin James pun masuk ke ruangan dimana Nadine terbaring lemah.
Ceklek...
James melangkahkan kakinya dengan sangat pelan dan lemas, entah mengapa dia merasakan apa yg Nadine rasakan. Dia benar-benar tidak tega melihat gadis itu terbaring lemah dengan mata terpejam, dan penuh selang infusan seperti tidak ada tanda-tanda kehidupan.
James mengambil tempat duduk di samping Nadine, rasanya dia masih tidak percaya dengan semua ini. James menggenggam tangan kanan Nadine dan dia mengusap lembut pucuk kepala Nadine.
"Kenapa semua ini harus terjadi sama lo? Kenapa ini ga terjadi sama gue aja? Kenapa harus lo yang ngalamin semua ini?" benar-benar seperti orang frustasi, mata james sudah mulai berkaca kaca, dia benar-benar tidak tega melihat kondisi Nadine saat ini.
"Nadz, gue ga bisa ngebohongin perasaan gue sendiri, gue suka sama lo, gue sayang sama lo, setiap gue berada di dekat lo gue benar-benar ngerasa nyaman, lo adalah cewe rese yang kerjaannya bikin gue kesel tapi ga tau kenapa lama kelamaan rasa kesel gue berubah jadi rasa suka, gue mulai tertarik sama lo, gue janji saat lo buka mata lo, gua bakal ngungkapin semua perasaan gua dan gua akan slalu ngelindungin lo, tapi pliss buka mata lo untuk gua" James yakin Nadine pasti mendengar semua pengakuan nya, dan James sangat berharap saat ini juga gadis itu membuka matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukti [JADINE]
FanfictionPertemuan pertama bukannya Happy Eh,malah bikin mumet. itulah yang dirasakan Nadine saat pertama kali bertemu dengan James. Semenjak hari itu, mereka selalu bertengkar, tidak pernah berdamai dan tidak pernah akur. Sampai suatu saat, pertengkaran it...