1 bulan kemudian...
Sudah satu bulan berlalu, tetapi Nadine masih belum sadarkan diri. Betapa sepinya hari-hari Yassi tanpa sahabat yang biasanya membuat dia tertawa dan kadang juga membuat dia jengkel. Sungguh, yassi sangat merindukan Nadine, bukan hanya Yassi saja yang merindukannya, James dan teman-teman sekelas Nadine pun juga merindukan sosok Nadine yang selalu ceria yang membuat seisi kelas menyukainya walaupun terkadang dia agak jutek.
Hari ini hari jumat, maka seluruh siswa/i SMA Nasional pulang lebih
awal. Sepulang sekolah James langsung menuju rumah sakit untuk menjenguk Nadine. Setiap hari James menjenguk Nadine, mengajaknya berbicara dan kadang mengajaknya bercerita, James sangat Setia menunggu Nadine siang dan malam, dan dia selalu mengharapkan agar Nadine segera membuka matanya.Sudah 1 bulan Nadine mengalami koma, semua kerabat, teman, serta guru-gurunya sudah menjenguknya, mereka sangat prihatin melihat kondisi gadis malang ini, semua doa telah dipanjatkan untuk kesembuhannya. Setiap hari ada saja orang yang menjenguk nya, bahkan teman-teman SMP nya dan para tetangganya pun hadir untuk memberikan doa terbaik agar Nadine bisa melewati masa koma nya.
"Nadz, ini udah 1 bulan lo koma, kenapa lo betah banget sih? Apa lo ga bosen hidup kaya gini? Kapan lo mau buka mata lo untuk gue, untuk sahabat lo, dan untuk kedua orang tua lo serta orang-orang yang sayang sama lo? Gue akan tetap ada disamping lo sampai lo buka mata nanti" James mencium kening Nadine lama dan mengusap punggung tangan Nadine.
Tanpa James sadari ternyata Nadine mengeluarkan air mata yang kini telah membasahi pipinya. Saat tangan James ingin mengusap pipi mulus Nadine, dia baru menyadari bahwa gadis itu mengeluarkan air mata. Betapa terkejutnya James saat melihat semua ini, dia tidak menyangka bagaimana mungkin seseorang yang sedang koma bisa menangis? Apa ini adalah tanda bahwa Nadine memang benar-benar mendengar semua perkataannya dan dia merasakan semuanya sehingga dia hanya bisa mengeluarkan air mata sebagai tanda kesedihannya karna saat ini dia tidak bisa membuka matanya.
"Nadz... " panggilnya lirih dengan senyum yang penuh harapan.
💕
Sudah 1 jam James menjaga Nadine, kini dia harus pulang untuk mengganti pakaiannya dan dia harus makan karna sedari tadi dia belum makan apa-apa, tetapi setelah ini dia janji akan menemani gadis itu lagi.
Setelah kepergian James dari rumah sakit, Clark datang dan memasuki ruangan Nadine dengan setangkai Mawar merah di tangannya. Dia meletakkan Mawar merah itu di samping kanan Nadine.
"Hai Nadz, coba deh kamu liat, aku kesini bawain kamu bunga, bunga Mawar merah yang paling kamu suka, aku harap kamu cepet-cepet buka mata kamu ya, karna kalo kamu udah buka mata nanti aku janji aku akan kasih kamu bunga Mawar merah yang banyak dan sangat Indah. Nadz, kamu pasti tau kalau setiap hari aku selalu menjenguk mu, menemanimu dan menjagamu, mungkin dengan cara ini aku bisa menebus kesalahan ku sedikit demi sedikit. Aku tidak tau apakah setelah kau sadar nanti, kau akan langsung memaafkanku atau malah membenciku? Aku benar-benar menyesal karna telah menyia-nyiakan seorang gadis sepertimu, sekali lagi maafkan semua kesalahanku ini ya" ucap nya dengan tulus dan begitu lembut yang diiringi dengan kecupan yang mendarat di punggung tangan Nadine sambil mengusapnya lembut.
💕
James langsung masuk kedalam rumahnya yang sangat besar itu ketika dia selesai memarkirkan mobil sport miliknya.
"Bagaimana keadaannya hari ini james?" tanya lusy lembut saat james memasuki ruang keluarga.
Ya, lusy memang tahu tentang kondisi Nadine, dia hanya tahu bahwa Nadine adalah teman sekelas james yang mengalami koma karna kecelakaan. Dia pun sudah menjenguk Nadine, dan dia slalu memberikan izin kepada putra sulungnya untuk menjenguk gadis itu setiap hari.
"Keadaannya masih sama kaya hari-hari sebelumnya mah" jawab james lesu.
"Kamu jangan lesu gitu dong sayang, mamah yakin dia pasti bisa ngelewatin masa koma nya, kita doain yang terbaik aja ya untuk Nadine, dan kamu juga harus selalu nyemangatin dia, karna mamah yakin, hati dia akan selalu hidup dan dia pasti bisa merasakan apapun yang terjadi dan dia pasti bisa mendengar semua perkataan yang dikeluarkan dengan tulus untuk nya" james tidak menyangka ternyata sang mamah bisa mengeluarkan kata-kata bijak yang membuat semangat nya kembali.
"Iya mah, makasih karna mamah udah buat james semangat lagi, james janji, james akan selalu nyemangatin Nadine agar dia cepet-cepet buka matanya" ujar james dengan senyum yang mengembang.
"Nah, gitu dong, anak mamah harus semangat, ga boleh lesu, yaudah gih sana, kamu mandi, ganti baju, terus makan, mamah udah nyiapin makanan favorit kamu, nanti setelah itu terserah deh kamu mau ngapain, mau ke rumah sakit lagi juga gpp kok, mamah ga akan ngelarang" james benar-benar bahagia, dia sangat bersyukur karna memiliki mamah yang sangat pengertian akan dirinya dan juga perasaannya.
"Iya mah, makasih ya" james mencium pipi sang mamah sekilas lalu dia beranjak pergi ke kamarnya.
Lusy hanya tersenyum sambil geleng-geleng kepala melihat tingkah putra sulungnya.
Mamah tau james kalau kamu itu menyukai Nadine, mamah tau dari caramu ingin melindunginya, dan menunggunya sadar dari koma, mamah tidak akan melarangmu untuk menyukai perempuan manapun asalkan jangan perempuan yang seperti masa lalu mu dulu yang membuat kamu terasa mati james, mamah tidak mau itu terjadi lagi padamu sayang -lusy.
Alhamdulillah akhirnya chapter ini selesai juga ya 🙌
1 kata dong buat chapter ini..!!!
See you next part 👋👋
Salam manis @syifalustre

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukti [JADINE]
FanfictionPertemuan pertama bukannya Happy Eh,malah bikin mumet. itulah yang dirasakan Nadine saat pertama kali bertemu dengan James. Semenjak hari itu, mereka selalu bertengkar, tidak pernah berdamai dan tidak pernah akur. Sampai suatu saat, pertengkaran it...