tujuh

279 41 4
                                    

3 hari kemudian.....

Nadine berangkat lebih pagi dari biasanya, entah apa yang ingin dia lakukan, tapi yang pasti ada hal yang sangat penting sehingga ia harus berangkat pagi pagi sekali.

Ayah dan ibunya mengira bahwa Nadine pergi kesekolah, tapi nyatanya dia pergi ke sebuah SMP. Persis didepan gerbang, Nadine menatap SMP itu dengan penuh kesedihan. Tatapan matanya bisa mencerna kesedihan yang dia rasakan, semakin lama menatap, air mata Nadine akan jatuh, karena sudah tidak bisa dibendung lagi.

Air matanya sudah tumpah, dia hanya menunduk berusaha agar tangis nya tidak pecah. Dan tanpa dia sadari seseorang datang dan menepuk bahu kanannya pelan.

Nadine merasa ada yang menepuk bahunya, dia menoleh kearah orang itu, dan ditemukannya seorang guru yang menjadi wali kelas nya saat dia kelas IX.

"Miss Ann... " panggil Nadine dengan suara parau nya.

"Nadine, kamu kenapa? Kok nangis? Terus kamu ngapain disini? Bukannya sekarang kamu sekolah?" pertanyaan yang bertubi-tubi membuat Nadine bingung untuk menjawab apa. Nadine tidak menjawab apapun, dia hanya membisu dan berdiri mematung didepan gerbang.

"Nadz, sebenarnya ada apa?" miss ann berusaha lagi, agar Nadine mau menjawab.

"Saya gpp miss, saya cuma kangen sama sekolah ini, bagi saya sekolah ini, bagaikan rumah saya sendiri, nyaman, tenang, dan selalu membawa kebahagiaan" lagi lagi air matanya jatuh, setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya.

"Sekarang ini kamu sudah SMA, dan masa masa SMA itu, jauh lebih menyenangkan daripada masa SMP" kata miss ann membuat Nadine berpikir.

"Mungkin mayoritas bilang kaya gitu, tapi, masa masa SMP adalah masa masa dimana anak² nya masih labil, masih kaya anak anak banget, susah diatur, dan kadang suka marahan satu sama lain, saya kangen masa masa itu miss, di SMA semuanya berubah, saya hanya mendapatkan semuanya di SMP,  disaat jamkos, semuanya saling bercanda dan saling menghibur, ada yang nyanyi² di kelas, bahkan sampai yang joget². Saya kangen itu semua miss" tangis nya sudah pecah, apa boleh buat, rasanya Nadine sudah tidak tahan lagi.

'Bukan hanya itu saja miss, saya menemukan orang yang saya impikan itu di SMP, pertemuan kami, membuat semua nya berantakan. Awalnya kebahagiaan selalu datang, tetapi akhirnya hanya perih dan sakit yang selalu terasa, bahkan sampai sekarang' batin Nadine

Mendengar kata-kata Nadine miss ann sangat terharu, tanpa ia sadari, ia juga menangis. Dia memeluk Nadine, bagaimana mungkin miss ann tidak menangis, karena semua yang Nadine katakan itu benar.

"Nadz, saya tahu apa yang kamu rasakan, karena dulu saya juga pernah mengalami apa yang kamu alami saat ini, kamu harus tahu, bahwa masa depan itu akan membawa kamu pada satu hal yang akan membuat kamu melupakan masa lalu mu Nadz" hati Nadine merasa lebih tenang saat miss ann menyadarkannya bahwa masa depan jauh lebih penting daripada masa lalu, masa lalu yang hanya membuat hatinya semakin hancur.

"Ya sudah, kamu sekolah ya" suruh miss ann setelah melepaskan pelukannya.

"Iya miss, makasih ya miss" ucap Nadine lalu beranjak pergi setelah mencium punggung tangan miss ann.

💕

James pergi ke sekolah tepat jam 06.45 dia mengendari sebuah motor ninja berwarna hitam. Di jalan dia melihat seorang cewek yang tidak asing baginya. Dari ciri ciri nya, dia menebak kalau cewek itu adalah Nadine, dan benar saja, saat james berhenti didepan nya, dia adalah Nadine.

"Woy,,,,, kalo jalan jangan ngelamun, tar ketabrak lu" suara yang sangat familiar bagi Nadine,membuat lamunan nya buyar seketika.

Nadine terus berjalan, dia tidak mau menanggapi James, karena kalau ia tanggapi ujung-ujungnya pasti mereka berantem seperti biasa.

"Ishhh, terlalu jutek lu, jadi cewek" teriak James membuat Nadine nengok kebelakang.

"Apa lu bilang??" tanya nya dengan muka yang super jutek.

"JUTEKKKK" cibir James membuat kekesalan Nadine meningkat.

Nadine mulai menghampirinya, ia berhenti tepat dihadapan James. Nadine mengambil uang yang cukup banyak dari dalam tas nya.

"Nih uang lu, sekarang gue ga punya utang sama lu" Nadine mengasih uang kes sebesar 5 juta pada james.

"Oke... "
"Dan satu lagi"
"Apa?" tanya james penasaran
"Makasih" ucapan itu membuat james termenganga
"Kenapa?" tanya Nadine heran
"Gue ga nyangka, ternyata orang kaya lu bisa bilang makasih juga ya" jawaban james membuat Nadine tersenyum tipis.

'Ya ampun, kayanya baru kali ini, gue ngeliat dia senyum' batin james

"Ya udah,,, lu mau bareng ke sekolah ga? mumpung gue lagi baik nih, mau ngasih tumpangan" tawaran james membuat Nadine mikir mikir

"Boleh" jawab Nadine mantap, dia langsung naik ke motor james

Skip ➡➡➡

Tepat jam 07.09 mereka sampai di sekolah, apa yang mereka takut kan ternyata jadi kenyataan, james dan nadine telat 9 menit, sehingga mereka berdua dihukum untuk hormat dilapangan sampai jam istirahat.

"Istirahat jam 10, sedangkan sekarang baru jam 7 lewat" ucap james yang masih fokus hormat kepada bendera merah putih.

"Kesel tau ga" gerutu Nadine

Matahari mulai terik sehingga membuat mata mereka sakit karena harus menatap ke atas. Rasanya Nadine sudah tidak tahan, keringat nya sudah bercucuran, semuanya mulai samar samar, sampai akhirnya kedua mata itu gelap dan tertutup rapat rapat.

Nadine mulai membuka matanya perlahan lahan, rasanya kepala Nadine sangat pusing.

"James... " panggil Nadine dengan suara yang sedikit serak
"Kok gue bisa ada di UKS sih?" tanya Nadine sambil memijit mijit kepalanya
"By the way, elu, yang bawa gue kesini?" tanya nya to the point
"Bukan" jawaban itu membuat Nadine malu seketika
"terus, elu ngapain disini?" tanyanya lagi
"Anak PMR lagi sibuk, jadi gue disuruh ngejagain elu, jadi ga usah ke ge-eran" lagi lagi, james membuat Nadine jengkel
"Ya udah, gue tinggal ya, bye" lanjut lalu pergi tanpa basa-basi
"Dasar nyebelin" ucap Nadine pelan

Sebenarnya apa yang dipikirkan Nadine itu benar, james lah yang membopong nya dan menemani nya selama dia pingsan, tetapi james tidak mau mengakuinya.

Flashback on

Nadine tidak bisa mempertahankan keseimbangan nya sehingga dia terjatuh, dan pingsan tepat disamping james. James langsung panik saat itu juga. "Nadz, bangun nadz" pintanya sambil menepuk pelan pipi Nadine. James melihat ke sekitar, tidak ada satu orang pun selain mereka berdua. Dia langsung membopong tubuh Nadine ke UKS, dia menaruh Nadine dengan sangat hati hati. "Nadz, bangun dong, curang lu, masa pingsan sih, harusnya elu kan nemenin gue hormat" ocehannya sama sekali tidak membuat Nadine membuka mata.

💕

Votement jangan lupa ya!
Bagi kalian kira kira part ini gimana???

Bukti [JADINE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang