Pagi ini Nadine ingin menghabiskan waktunya untuk jogging di Alun-alun, seperti biasa, setiap weekend nya dihabiskan untuk jogging daripada hangout bersama teman-teman nya. Itulah Nadine cewek yang senang olahraga dan susah untuk suka sama cowok, bahkan sampai saat ini dia belum memiliki perasaan dengan siapapun setelah hati nya dipatahkan oleh clark laki laki yang sangat dia Cintai sewaktu SMP.
***
Di pagi hari seperti ini james masih melanjutkan mimpi indahnya, seorang james marquinez reid jika sedang tidur sudah tidak bisa di ganggu gugat. Terkadang lusy tidak habis pikir dengan putra sulungnya yang susah di atur, tapi apa boleh buat, selagi james tidak membuat masalah, lusy pun tidak ambil pusing.
Drrttttt
Tiba-tiba saja ponsel james berdering sehingga dia harus bangun dari tidur nya dan mengangkat telpon yang entah dari siapa.
"Hallo"
"Yaudah tar jam 07.30 gw kesana"
"Iya, lu tunggu aja di alun alun"
Setelah menerima telpon yang entah dari siapa, james berusaha mengumpulkan nyawa lalu masuk ke kamar mandi karna sebentar lagi dia harus menemui seseorang yang menelpon nya tadi.
Selesai mandi james keluar kamar dan berjalan ke ruang tamu untuk pamit ke mama nya dengan langkah gontai.
"Mah, james pergi dulu ya" pamit james santai.
"Tumben pagi pagi udah mau pergi, mau kemana?" tanya lusy penasaran.
"Ada urusan, sama keponakan kesayangan mama" jawab james datar.
"Ohhh ya udah, salam ya dari mama"
"Iya, james berangkat dulu"
"Hati-hati"
***
Matahari sudah naik, tetapi Nadine mengurungkan niat nya untuk melanjutkan jogging, dia memutuskan untuk panjat tebing setinggi 30 meter. Memang cukup ekstrim bagi seorang gadis muda yang baru berumur 16 tahun. Tapi Nadine tidak perduli, dia malah suka dengan hal hal yang ekstrim. Nadine mendekat dan dibantu petugas untuk memakai sabuk pengaman.
Karena sudah sangat yakin Nadine mulai memanjat secara perlahan namun pasti. Tidak terasa, kini nadine sudah berada di ketinggian 15 meter.
"Hufft, sedikit lagi nadz" kata nadine optimis dengan keringat yang sudah bercucuran.
Tiba-tiba saja penglihatan Nadine buram, dan kepalanya terasa pusing. Persis di ketinggian 15 meter Nadine mulai kehilangan keseimbangan dan semua terasa kabur, tanpa di duga sabuk pengaman itu lepas dan membuat Nadine shok saat itu juga, kakinya sudah tidak bisa menopang dan akhirnya dia pun terjatuh.
Semua orang yang berada di tempat takut jika terjadi sesuatu pada gadis itu, saat tubuh Nadine ingin menyentuh tanah, semua orang yg melihat nya langsung menutup mata dan berteriak.
"AAAAAAAAA"
Hening....
Sudah cukup lama mereka menutup mata dan saat mereka membuka matanya ternyata, Nadine baik baik saja, tubuh Nadine jatuh tepat di pelukan seorang pria berbadan tinggi dengan wajah tampan. Nadine yang sudah sangat ketakutan hanya bisa diam dan menutup kedua matanya rapat rapat, dia tidak berani untuk membuka matanya.
"Are you okay?" tanya pria itu dengan nada yang sangat lembut.
Nadine sama sekali tidak menjawab, sehingga membuat pria itu bingung antara shok dan pingsan. Saat pria itu bertanya lagi Nadine tidak menggubris nya dan benar saja ternyata gadis itu sudah pingsan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bukti [JADINE]
FanfictionPertemuan pertama bukannya Happy Eh,malah bikin mumet. itulah yang dirasakan Nadine saat pertama kali bertemu dengan James. Semenjak hari itu, mereka selalu bertengkar, tidak pernah berdamai dan tidak pernah akur. Sampai suatu saat, pertengkaran it...