Ich

3.3K 483 90
                                    

Jihoon mendongak, membaca lamat-lamat tulisan yang tertera di bagian atas gerbang, memastikan dirinya tidak salah tempat. Pledis Gakuen. Begitu kira-kira kata yang dibentuk dari deretan huruf berbahan platina yang tampak mengkilap diterpa cahaya matahari pagi.

Pemuda mungil itu lantas mengangguk. Jemarinya meremat pegangan tas jinjing yang dibawanya sejak tadi. Berguman dalam hati untuk meyakinkan diri. Sudah benar.

Berdasarkan tulisan yang tertera di gerbang, tempatnya sudah benar. Inilah sekolah yang dicari-cari Jihoon selama setahun terakhir.

Karena di sinilah dia berada.

Usai memantapkan niat, serta membuang gugup dan canggung melalui karbon dioksida, Jihoon mulai melangkah memasuki halaman sekolah super elit berisi anak dari orang-orang berada.

Kaki-kaki mungilnya berjalan cepat, membelah halaman mahaluas yang membentang, untuk kemudian lenyap di tikungan bangunan sekolah bergaya abad pertengahan.

Your Servant

"Lee Jihoon imnida. Senang berkenalan dengan kalian dan mohon bimbingannya!" Jihoon membungkuk sembilanpuluh derajat setelah menyebut nama.

Hening.

Tak ada suara tepukan tangan meriah seperti yang terjadi pada siswa sebelumnya. Jihoon lantas mendongak untuk melihat apa gerangan yang terjadi. Rupanya seluruh perhatian sedang tertuju pada dirinya. Akan tetapi bukan tatapan takjub atau apa melainkan tatapan bingung.

"Kau putra siapa?"

"Ayahmu punya usaha apa?"

Kening Jihoon berkerut perlahan setelah mendengar pertanyaan-pertanyaan barusan. Sebenarnya masih ada banyak pertanyaan yang mendadak berdengung bak sekumpulan lebah. Tapi tujuan dari pertanyaan itu hanya satu; ingin mengetahui latar belakang seorang Lee Jihoon.

Tentu saja. Karena hampir semua siswa yang ada di sini adalah putra orang-orang kaya.

Jihoon berdeham sebentar. Mengusir kecanggungan.

"Err... aku adalah putra dari pemilik Lee Group. Yeah, kalian pasti tahu. Itu adalah perusahaan penguasa pasar di Korea Selatan."

Suara dengung bak lebah kembali memenuhi ruangan. Kali ini berisi ketakjuban serta ketidakpercayaan. Beberapa langsung memberi tepukan tangan bahkan berdiri untuk membungkuk pada Jihoon.

"Sudah, tenang. Selanjutnya!" Pak Seokjin langsung menyudahi keriuhan tadi dan langsung memberi kesempatan siswa berikutnya untuk memperkenalkan diri.

Kelas kembali tenang setelah seluruh penghuninya yang berjumlah enam orang memperkenalkan diri.

Pledis Gakuen adalah sekolah khusus berisi anak para orang-orang kaya, dari golongan pengusaha maupun keturunan kerajaan. Di sini mereka akan dididik menjadi seorang Flower Boy yang tidak hanya berpenampilan menarik tetapi juga memiliki attitude dan bakat mumpuni.

Karena kelak, setelah lulus dari sekolah elit ini, para siswa tersebut diharapkan bisa jadi penerus di keluarga masing-masing. Lulusan dari Pledis Gakuen memiliki tempat khusus di mata masyarakat terutama di kalangan atas.

Mereka yang memiliki putra lulusan dari sekokah elit tersebut selalu bisa diperhitungkan jika mencalonkan diri menjadi apa pun, termasuk presedir perusahaan atau bahkan presiden di negara ini.

Adapun tentang Jihoon. Dia baru tahu kalau ternyata ayahnya adalah putra dari pengusaha terkenal di Korea Selatan. Hal ini diketahui Jihoon ketika mencari tahu tentang keberadaan Kwon Soonyoung, sahabatnya. Penelusuran pemuda mungil itu pun berakhir di sekolah elit ini.

Your ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang