Langit biru ditingkahi awan kapas dan arak-arakan burung camar menyambut Jihoon begitu tiba di tepi pantai yang diinginkannya. Pemuda mungil itu berlari menerjang angin laut dengan kedua lengan terbentang. Anak-anak rambutnya yang kecoklatan beterbangan diterpa deru angin. Sedikit basah oleh debur ombak yang pecah di sekumpulan karang.
Bebas dan lega. Itu yang dirasakan Jihoon saat ini.
Entah bagaimana, rantai tak kasat mata yang seperti mengungkungnya terasa lepas hari ini. Dia bisa tergelak bebas tanpa ragu padahal hanya melihat kepiting yang malu-malu keluar dari tepi karang. Atau ketika Samuel yang mengekor di belakang sana tampak kesulitan memanjat tebing karang dan berkali-kali terpeleset.
"Cepatlah, Sammy. Kau lambat sekali, ha ha ha...." Jihoon berseru-seru kemudian berlari lagi. Tergelak lagi. Singgah sebentar untuk mengejutkan kepiting lalu berlari lagi. Tergelak lagi. Begitu terus.
Melihat tingkah menggemaskan tuannya membuat Samuel tanpa sadar mengulum senyum. Ikut bahagia. Selama di sekolah dia tak pernah melihat Jihoon sebebas ini. Mendadak Samuel ingin melindungi senyuman itu.
'Jaga Jihoon, untukku!'
Sebaris kalimat yang diucapkan seseorang kembali terlintas dalam benak pemuda western itu. Kontan membuatnya mengepalkan telapak tangan seraya merapal janji untuk diri sendiri dalam hati; bahwa dia tidak akan membuat Jihoon menangis. Tidak akan pernah!
"Tuan Muda! Tunggu aku!" seru Samuel setelah berhasil memanjat sebongkah karang di tepi pantai kemudian setengah berlari mengejar Jihoon.
Your Servant
Kelas Unggulan mendadak riuh oleh berita kaburnya Jihoon dari asrama. Entah siapa yang mulai menyebarkan berita tersebut. Yang jelas, suara-suara kasihan turut berdengung bak sekumpulan lebah. Di antara dengung kasihan, terselip kelegaan dari Jeonghan. Pemuda berparas ayu itu merasa senang dengan kepergian Jihoon.
Lihat saja bagaimana wajah tirusnya terlihat semringah hari ini, tepatnya setelah memastikan bangku Jihoon benar-benar kosong. Tidak terisi pemiliknya.
"Hari ini kau terlihat sangat bercahaya. Apakah berita gembira yang bisa kaubagi, Tuan Muda Yoon?" Wonwoo yang pertama kali menangkap gelagat aneh Jeonghan. Pemuda emo itu duduk tepat di belakang bangku Jihoon. Meski tidak terlalu sering berinteraksi dengan Jihoon, Wonwoo tahu kalau pemuda mungil itu baik. Apalagi Mingyu, pelayannya, tampak akrab dengan Hoshi, pelayan Jihoon sebelum Samuel. "Semoga tidak ada hubungan dengan kaburnya Jihoon dari asrama," imbuhnya dengan suara dan tatapan sinis.
Entah disengaja atau tidak, tapi suara Wonwoo berhasil menyedot perhatian seisi kelas. Menjeda aktivitas yang terjadi di sana---bahkan Seungkwan yang sudah membuka mulut untuk menerima suapan pancake dari Vernon rela mengatupkan kembali mulutnya demi memusatkan perhatiannya.
Dia memang tidak pernah mau ketinggalan tentang apa pun.
Jeonghan merotasikan bola matanya. Sama sekali tidak bermaksud menggubris Wonwoo. Dia hanya menghela napas pelan lantas menjawab, "Aku baru saja membeli seperangkat skin care baru yang harganya jauh lebih mahal dan lebih berkhasiat daripada yang kemarin. Aku puas, tentu saja." Tanpa melepaskan pandangan dari cermin tangan yang memantulkan wajah ayunya.
Pun tidak menaruh peduli pada puluhan pasang mata yang tertuji padanya kini.
Kini giliran Wonwoo yang merotasikan bola matanya. Jengah mendengar jawaban Jeonghan yang jelas sekali sedang berkelit.
"Aku juga sempat heran. Di kelas memasak kemarin, pelayanmu terus menatap ke arah Jihoon dan hari ini pemuda mungil itu menghilang. Apakah ini kebetulan? Oh! No! It's terrific, you know?!" Seungkwan tak bisa menahan diri untuk ikut buka suara. Dia duduk di barisan kedua, tepat di depan Jihoon. Sangat suka membahas tentang musik dengan pemuda mungil itu yang ternyata pandai memainkan alat musik dan berkata kalau suara Seungkwan sangat indah. Apalagi saat kelas memasak kemarin mejanya sejajar dengan Jeonghan, jadi dia bisa melihat aktivitas apa pun yang terjadi di seberangnya. Termasuk saat Jeonghan marah karena Seungcheol kepergok mencuri pandang ke Jihoon.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Servant
Fanfiction[On Going] - [Soonhoon] - [BXB!] Selamat pagi, Tuan Muda! Saya Hoshi. Mulai hari ini saya adalah pelayan Anda! -Hoshi- Namaku Jihoon, bukan Tuan Muda! -LJH- . Disclaimer: Seluruh karakter asli merupakan milik pribadi, keluarga, dan agensi masing-ma...