Juu-Shi

1.3K 235 24
                                    

Jinhwan menatap seksama para peserta di hadapannya sebelum menerima lembaran pidato dari Hanbin, pelayannya. Setelah memastikan semua perhatian benar-benar tertuju hanya kepada dirinya seorang, Jinhwan memulai pidato yang telah dirangkumnya semalaman suntuk dibantu dan ditemani si pelayan tentunya.

"Selamat pagi, para peserta kontes The Flower Boy of Pledis Academy. Menjadi sosok Flower Boy tidak hanya menjadi sebuah kebanggaan bagi diri sendiri, tapi juga keluarga. Kenapa? Karena sosok Flower Boy merupakan simbol kesempurnaan di mana otak dan hati diharuskan untuk bisa selaras." Jinhwan memulai pidatonya dengan suara tegas menggelegar yang langsung memenuhi ruangan. Kesan kekanakan yang sempat ditampakkan pada Jihoon seperti debu yang diterbangkan angin.

Lenyap tak bersisa.

Aura sosok yang disegani menguar dan menghipnotis semua mata di ruangan tersebut. Tidak terkecuali Lee Chan yang semula sempat terlihat sinis. Dia bahkan bungkam dan fokus mendengarkan tiap kata yang diucapkan Jinhwan.

Pidato sambutan terus berlanjut. Jinhwan masih fokus memaparkan isi pidatonya mengenai visi, misi, tujuan, dan kelebihan menjadi seorang Flower Boy. "Well, itulah tadi pembahasan singkat tentang Flower Boy. Selebihnya akan dipaparkan langsung setelah kandidat calon sudah ditentukan. Ah, tidak. Bukan ditentukan, tapi tersisa." Sebelah ujung bibir Jinhwan terangkat saat dia mengucapkan kata tersisa. Bukan tanpa alasan. Semua peserta paham benar maksud dari senyum yang diukir Jinhwan. Mengingat posisi Flower Boy merupakan target dari seluruh peserta, bukan hal tabu jika selama kompetisi berlangsung akan ada yang berguguran karena seleksi alam dan tentunya yang bertahanlah yang akan jadi pemenangnya kemudian. "Sebelum melewati semua rangkaian dari kontes ini, aku akan mengumumkan satu hal yang sangat penting."

Ekor mata Jinhwan mengekor Hanbin melangkah elegan menuruni panggung dengan membawa sebuah stoples kaca. Di dalam stoples itu berisi beberapa batang stik es krim. Pelayan Jinhwan itu lantas berdiri tepat di tengah-tengah barisan bagian depan.

"Seorang Flower Boy sejatinya mandiri dan bisa dilayani oleh siapa saja. Bukan hanya pelayan yang telah disiapkan dari keluarganya saja, tetapi juga oleh semua pelayan. Maka dari itu, sebagai pembuka kontes, aku akan mengacak pelayan para peserta. Jadi, selama kontes berlangsung, pelayan yang kalian dapatkan akan melayani kebutuhan kalian. Nah, di dalam stoples tersebut sudah berisi stik es krim yang sudah bertuliskan nama-nama pelayan dari para peserta yang ikut kontes. Silakan para peserta mengambil satu stik itu dan lihatlah pelayan milik siapa yang kalian dapatkan!"

Usai berkata demikian, iruk-pikuk langsung memenuhi ruangan. Keterkejutan pada aturan baru tersebut merupa efek domino. Namun, tak lama. Sebab, sejurus kemudian, para peserta langsung bergerak teratur mengerumuni Hanbin dan mengambil masing-masing satu stik untuk heboh setelah melihat nama yang tertuliskan di sana. Ada yang pasang wajah bingung karena merasa asing dengan nama yang tertera di stiknya, ada yang terlihat girang karena mendapatkan pelayan dengan ranking di atas pelayan sebelumnya, dan ada yang kecewa karena mendapatkan pelayan dengan ranking di bawah pelayan sebelumnya. Namun, tidak sedikit yang merasa dongkol dengan pelayan barunya lantaran merasa tidak sebanding atau tidak ada chemistry antar keduanya. Hendak protes, tapi tidak berani---karena siapa pun yang keberatan dengan penggantian pelayan, dipersilakan mundur.

Masing-masing pelayan yang dipanggil namanya langsung memberi hormat pada tuan mereka yang baru dan memperkenalkan diri. Tak lupa mengucap sumpah untuk melayani setulus hati.

Di antara iruk-pikuk tersebut, Lee Chan tertegun dengan wajah kebingungan. Sepasang mata sipitnya menatap tajam stik yang ada di tangan dan Hoshi yang masih berdiri di posisinya, bergantian. Stik itu bersih. Polos. Tidak ada huruf yang tertulis di sana. Begitu pun dengan pelayannya. Masih berdiri dan belum ada yang menyebutkan namanya. Membuat kening Lee Chan berkerut-kerut. Heran.

Your ServantTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang