Malam sebenarnya sudah beranjak larut sejak tadi. Sekarang jarum jam sudah menunjuk angka sepuluh lewat sepuluh. Waktunya tubuh untuk istirahat setelah aktivitas fisik seharian yang pastinya melelahkan. Namun, Jihoon belum mau beranjak dari balkon.
Ya, saat ini Jihoon sedang duduk berdua dengan Hoshi di balkon. Dia duduk dengan kedua lengan melingkar di tubuh Hoshi yang tetap duduk tegak dengan pandangan lurus ke depan khas orang terlatih tanpa membalas pelukan Jihoon. Kontras dengan Jihoon yang bahkan menyandarkan kepala di bagian dada untuk menghidu aroma tubuhnya, Hoshi justru terpaku menatap kerlap-kerlip kota nun jauh di sana.
"Tuan muda, sudah baiknya Anda istirahat. Malam sudah sangat larut." Hoshi berkata dengan napas tertahan karena posisi mereka. "Mari bersihkan diri dulu lalu obati luka Anda," imbuhnya sambil bergerak halus sebagai kode agar tuan mudanya mau melepaskan lilitan pada tubuhnya yang mulai kebas.
Jihoon menggeliat pelan. Merasakan ujung hidungnya membeku, dia pun pasrah ketika kedua lengannya dilepas lembut oleh Hoshi. "Aku ingin mandi air hangat dengan bebek dan buih melimpah!" pinta Jihoon akhirnya yang langsung disetujui Hoshi. Pelayan tampan itu bersiap beranjak untuk melaksanakan perintah tuannya, tapi langkahnya tertahan ketika Jihoon menyerukan namanya. "Sebentar! Aku mau kau menggendongku ke kamar mandi!" imbuhnya dengan kedua lengan terbentang luas.
Baiklah. Hoshi menurut saja. Memang begitu adanya. Dia pun langsung meraih tubuh mungil Jihoon dan menggendongnya ala bridal style.
Setibanya di kamar mandi, Jihoon tidak melepas pandangan dari aktivitas yang dilakukan Hoshi untuknya; menyiapkan air hangat, meneteskan sabun aroma jeruk lemon dan membuatnya berbuih, lantas meletakkan sebuah boneka bebek karet warna kuning di antara buih putih yang tercipta. Tampan dan menawan. Dua kata itu mewakili Hoshi. Jihoon pun terpesona sekali lagi dengan sosok di hadapannya itu.
"Air mandi Anda sudah siap, Tuan Muda. Silakan." Hoshi menurunkan kembali lengan kemejanya dan bersiap meninggalkan Jihoon sendiri. Namun, baru dua langkah, Jihoon kembali menahannya. "Ya, ada apa, Tuan Muda?"
Jihoon berdiri dari posisinya yang semula duduk di tepi bathub lantas merentangkan kedua lengannya sekali lagi kemudian berujar sok ketus, "Buka bajuku dan gosokkan punggungku juga. Seharian di hutan membuatku pegal."
Mau tak mau, suka atau tidak, seorang pelayan harus menuruti apa pinta tuan mudanya. Begitu pula yang terjadi pada Hoshi.
"Baik, Tuan Muda. As your wish!"
your servant
Jika di kamar Jihoon suasana sendu manja terjadi, maka kontras dengan apa yang terjadi di dalam kamar Lee Chan yang kini tak ubahnya kapal pecah. Meja terbalik, kursi terjengkang, perabotan berserakan, bahkan beberapa guci tampak tak utuh. Lee Chan adalah pelakunya.
Pemuda sama mungil dengan Jihoon itu sedang duduk dengan kedua kaki selonjor di lantai penuh barang pecah-belah sisa amukannya setelah gagal memenangkan kembali Hoshi.
Semua pelayan kembali pada pelayan lamanya masing-masing. Semua, kecuali Lee Chan dan beberapa peserta lain yang gagal dalam kompetisi tersebut. Alhasil, Lee Chan diberikan Samuel sebagai pengganti Hoshi karena seorang pelayan hanya boleh melayani seorang tuan muda saja. Lee Chan tidak gagal karena di detik terakhir dia berhasil menemukan sebuah benda yang ternyata adalah harta karun milik Samuel. Sehingga membuatnya masuk ke babak selanjutnya bersama lima siswa lain yang tersisa.
Jauh di belakang Lee Chan ada Samuel yang berdiri mematung di belakang pintu, menunggu perintah. Meski sebenarnya dia senang Jihoon kembali ke pelukan Hoshi, tapi separuh hatinya yang lain merasa sedikit kesal dan tidak senang. Samuel paham dia tak boleh memiliki perasaan semacam itu, terlebih mereka baru bersama selama sebulan terakhir, tapi mengingat ekspresi pedih yang ditunjukkan Jihoon padanya tempo hari membuat Samuel juga ingin melindunginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Your Servant
Fanfiction[On Going] - [Soonhoon] - [BXB!] Selamat pagi, Tuan Muda! Saya Hoshi. Mulai hari ini saya adalah pelayan Anda! -Hoshi- Namaku Jihoon, bukan Tuan Muda! -LJH- . Disclaimer: Seluruh karakter asli merupakan milik pribadi, keluarga, dan agensi masing-ma...