Pagi ini aku merasa ada sesuatu yang berbeda. Sudah dua hari Rafi tidak memberiku notifikasi. Sejak pertemuan yang hanya memberi senyuman itu, aku belum bertemu Rafi lagi. Aku mencoba menghubungi Rafi tapi tidak ada respon.
Sebenarnya, apa salahku?
Apakah aku sudah membuatnya kecewa?
Dia kemana? Aku rindu.
Aku merasa ada yang hilang semenjak kepergiannya itu.Aku berjalan pelan menuju kelas. Tiba-tiba Shinta menghampiriku.
"Didiiiiiiin!!" Teriak Shinta. Aku segera menghentikan langkah dan melihat ke arah Shinta.
"Kenapa, Shin?" Tanyaku setelah Shinta dekat denganku
"Waktu hari Minggu kamu posting foto bareng kakak kelas itu kan?"
"Iya. Emang kenapa, Shin? Dia ngilang, Shin. Kamu udah liat dia belum?"
"Tadi aku liat. Dia ada di kelasnya."
"Ada di kelas?! Oke, Shin, aku mau samperin dia dulu ya!" Kataku semangat. Tapi Shinta menarik tanganku, dia melarangku pergi.
"Din, jangaaan!" Kata Shinta sambil menarik tanganku
"Kenapa, Shin?" Tanyaku bingung
"Ayo kita ke kantin. Aku jelasin."
Aku dan Shinta berjalan menuju kantin sekolah.
"Melly sama Bunga kemana?" Tanyaku sambil berjalan menuju kantin.
"Mereka ada di kelas, lagi ngerjain pr hahaha," kata Shinta
Akhirnya kami sampai di kantin
"Duduk deh, Din," kata Shinta sambil menyodorkan bangku ke arahku
"Kenapa sih, Shin? Ayo cepet. Bentar lagi masuk nih," aku penasaran.
"Kak Rafi itu udah punya pacar, Din!!!" Bisik Shinta
Aku yang mendengar itu merasa kaget.
"Pacar? Masa sih? Dia anak pesantren. Tau agama, gak mungkin pacaran." Batinku
"Diiiin!! Malah bengong!" Kata Shinta
"Eh, iya, hehe. Maaf," kataku
"Aduuh."
"Masa sih, Shin? Kamu tau dari siapa?" Tanyaku
"Aku kan lagi buka instagram, terus liat postingan kamu itu. Kamu tag kak Rafi kan? Nah aku stalk tuh ig kak Rafi. Taunya ada yang ngetag ke kak Rafi, perempuan. Fotonya itu berdua sama kak Rafi," jelas Shinta
"Perempuan? Apa perempuan yang sering aku lihat bersama Rafi?" Batinku
"Din! Bengong aja terus!!" Shinta kesal
"Masa sih itu pacarnya? Aku harus buktiin sendiri, Shin," kataku
Jika perempuan itu memang benar kekasih Rafi, rasanya aku ingin pergi dari kenyataan ini. Aku harus bertemu Rafi. Harus!
"Yaudah yuk, Shin, kita ke kelas." Aku menarik tangan Shinta.
Ketika aku beranjak dari kursi, Rafi melewatiku tanpa ada sepatah kata yang ia ucapkan, tanpa ada segaris senyuman yang ia berikan, hanya ada sebuah lirikan yang tak memberi isyarat apapun.
Kamu kenapa, Rafi?
Apakah ini adalah caramu untuk menjauh?
Apa alasanmu menjauh?
Ingin rasanya aku memanggil namamu, namun aku sadar, aku bukan siapa-siapa. Lagi pula ini di kantin sekolah, sangat ramai. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika aku memanggil Rafi.
Mungkin aku akan menjadi bahan tontonan para siswa dan penjaga kantin."Udah, Din, ayo kita ke kelas," ajak Shinta, seakan dia tau perasaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku Tetap Menunggumu
Teen Fiction[SELESAI] Hari ini kau datang, esok kau menghilang. Lalu kau kembali dengan membawa semua kenangan yang telah kutinggalkan. Terimakasih telah datang, lalu meninggalkan:) *** Hei, kalian. Jangan hanya membaca tanpa meninggalkan sedikit kenangan. Hehe...