Seoul, 06:00
Masih terlalu pagi untuk beraktivitas. Yoo seonho, dia masih terlelap dan masih terlarut dalam mimpinya bersama sang byeongarinya. Sesekali ia tersenyum dan sesekali teriak-teriak, yah ngelindur gitu semacemnya.
Hembusan nafas sangat terasa di wajah seonho hingga ia menggeliat.
"Mrs. Hwang, ayo bangun. Udah pagi, ayo berangkat."
"Apaan sih mah!! Hoho masih ngantuk." Seonho menutup kepalanya dengan selimut.
Hwang minhyun, yah dia yang membangunkan seonho tapi seonho malah menganggap dia mamahnya. Minhyun tersenyum, ia ikut berbaring di sebelah seonho yang masih terbaring di kasur empuknya. Minhyun membuka selimut tersebut dan mengelus pipi seonho.
"Mrs. Hwang jangan males dong. Masa mau jadi istri kakak males-malesan sih."
Seonho mulai membuka matanya, ia terkejut dengan orang yang sedang di hadapannya.
"Ihh kakak ngapain di kamar hoho!!" Seonho menutup sekujur tubuhnya menggunakan selimut. Ah, ternyata seonho malu. Minhyun terkekeh.
"Kayak gak biasanya aja kakak ke kamar kamu ho. Lagian mamah kamu udah ngasih lampu hijau kok."
Minhyun membuka selimut seonho dan terpampang wajah seonho yang masih cemberut dengan khas orang baru bangun tidur. Minhyun mencubit pipi seonho dan mengecup kening seonho.
"Ayo bangun, abis itu mandi. Kakak mau bikinin sarapan buat seonho."
"Bikin sarapan? Mamah kemana?"
"Mamah kamu pergi keluar kota. Jadi mamah nitipin hoho ke kakak."
"Ihh mamah kok gak bilang-bilang sih mau keluar kota."
"Udah lah, lebih baik kamu mandi sayang."
"Gak mau, males."
"Mau mandi sendiri atau kakak yang mandiin?"
Seonho melempar boneka byeongarinya ke muka minhyun. "Gak akan." Seonho ngacir ke kamar mandi sambil membawa handuknya.
"Tenang ho, kakak gak akan ngelakuin apa-apa sampe halal kok. Kecuali kalo kakak khilaf hehehe." Teriak minhyun.
"Kakak keluar dari kamar hoho!! Hoho gak bisa ganti baju nantinya." Teriaknya dari dalam kamar mandi.
Minhyun terkekeh lalu ia keluar dari kamar seonho dan menutup pintunya. Minhyun masih waras untuk membobol seonho, karena baginya seonho itu harus dijaga dan tentunya minhyun sayang pada seonho. Ia menunggu waktu yang tepat untuk melamar sang pujaan hati lalu melakukan 'itu' sepuas yang ia mau, hmnn sadiss.
Minhyun berjalan menuju dapur, lalu mulai membuka kulkas.
"Hmn, enaknya masakin apa ya?"
Minhyun membawa beberapa bahan-bahan untuk memasak sari kulkas lalu mulai memasak.
Makanan telah tertata rapi di meja makan, tinggal menunggu mrs. Hwang keluar dan makan bersama. Minhyun melepas apronnya dan grep, seonho memeluk minhyun dari belakang.
"Selamat morning mr. Hwang."
"Selamat morning juga mrs. Hwang. Udah selesai?"
"Udah dong, nih buktinya. Hoho wangi kan?"
Minhyun melepas pelukan seonho dan berbalik menghadap ke arah seonho. Ia menghirup udara disekitaran seonho.
"Wangi seperti biasanya."
Seonho mengambil sesuatu dari sakunya. Itu sapu tangan, ia mulai mengarahkannya pada wajah minhyun yang terlihat berkeringat.
"Kakak gak capek? Abis bangunin hoho malah masak."
"Enggak ngapain capek? Kan semua ini untuk hoho."
Seonho masih dengan tugasnya dan minhyun memperhatikan setiap centi tangan seonho yang menyentuh wajahnya menggunakan sapu tangan, minhyun tersenyum. Seonho menyudahi tugasnya lalu melihat meja makan yang sedikit penuh oleh makanan.
"Wahhh kakak yang masak ini semua?"
Minhyun mengangguk dan tiba-tiba seonho memeluk minhyun dengan erat. Minhyun yang kaget pun langsung memeluk seonho balik.
"Kenapa tiba-tiba meluk hmn?"
"Hoho kangen kakak, kakak selalu sibuk sama event itu. Hoho kesepian kak."
Hati minhyun terasa sesak mendengar pernyataan dari seonho. Minhyun sadar bahwa dirinya terlalu fokus pada event tersebut, namun ada sesuatu juga yang membuatnya harus fokus pada event tersebut.
"Maafin kakak ya ho. Kakak janji nanti kakak bakal sering ngeluangin waktu buat hoho."
"Janji?"
Sebuah kelingking terulur dan minhyun pun mengaitkan kelingkingnya juga. "Janji."
Minhyun menraik seonho dan menyuruhnya duduk. Minhyun menyiapkan semua makanan. "Kak aku bisa ngambil sendiri."
"Enggak ho. Ini balasan buat hoho yang udah ngerawat kakak saat kakak sibuk ngurusin event."
Minhyun ikut duduk di sebelah seonho. Iapun menyuapi seonho. "Aaaaaa." Ucap minhyun. Seonho menerima suapan dari minhyun. "Kakak gak makan?" Ucap seonho membuat pipinya menggembung karena sedang mengunyah.
"Kalo lagi makan jangan ngomong ho. Kakak udah makan di rumah tadi."
Seonho mengangguk. "Hoho gak mau kakak sakit. Kakak harus makan." Seonho mengambil roti dan menyuapi minhyun. Yahh kalo ditolak, seonho bakal marah. Maka minhyun pun dengan senang hati menerima suapan dari seonho. Jadi intinya mereka sekarang lagi saling menyuapi satu sama lain.
Romantis gak sih? Atau butuh lagu yang romantis? Burn it up enak kali? :V
Yah sekian dari saya.. terimakasih
KAMU SEDANG MEMBACA
Not Same! [Seonho♡Minhyun] √END√
FanfictionBayangin punya pacar ketos rasa dilan! Istighfar aja terus!!! Mereka gak sama,bener-bener gak sama. Tapi ya mau gimana lagi, satunya 2G dan satunya 10G jadi bisa saling melengkapilah ya? "kak yang tadi itu apa?" "itu tanda kasih sayang." "yaudah hoh...